Lompat ke isi

Prasasti Geneng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rakehino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Rakehino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
| registration = -
| registration = -
}}
}}
Prasasti Geneng bertarikh 1050 Saka atau tepatnya bertanggal 30 Juli 1128 M, dikeluarkan oleh Raja ''Sri Maharaja Rakai Sirikan [[Sri Bameswara]] Sakalabhuwana Tustikarananiwaryawirya Parakrama Digjayottunggadewa'' dari [[Panjalu|Kerajaan Pañjalu]].
Prasasti Geneng bertarikh 1050 Saka atau tepatnya bertanggal 30 Juli 1128 M, dikeluarkan oleh Raja ''Sri Maharaja Rakai Sirikan [[Sri Bameswara]] Sakalabhuwana Tustikarananiwaryawirya Parakrama Digjayottunggadewa'' dari [[Panjalu|Kerajaan Pañjalu]]. Pada prasasti ini dijumpai adanya lancana (logo) Raja Bameswara berupa Candrakapala Lancana (tengkorak menggigit bulan).


Prasasti ini berhuruf dan berbahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]. Ukuran prasasti ini adalah tinggi 140. 5 cm, lebar 66.5 cm, tebal 22.5 cm. Tulisan terdapat pada semua sisi.
Prasasti ini berhuruf dan berbahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]. Ukuran prasasti ini adalah tinggi 140. 5 cm, lebar 66.5 cm, tebal 22.5 cm. Tulisan terdapat pada semua sisi.


Pada tahun 2021 di tempat ditemukannya kedua prasasti juga turut ditemukan sebuah situs [[arkeologi]] berupa bangunan petirtaan yang dinamakan sekarang dengan candi Geneng, di masa lalu disekitar wilayah persawahan Watu Tulis Desa Brumbung menurut penuturan masyarakat turut juga ditemukan batu bata berukuran besar yang berserakan dan kemudian diambil dan dijadikan bahan bangunan oleh warga setempat. Besar kemungkinan di wilayah sekitar persawahan Watu Tulis Brumbung tersebut dulunya diduga merupakan komplek bangunan [[Candi]] yang lengkap ditunjukkan permulaan dengan telah ditemukan sebuah bangunan petirtaan.
Pada tahun 2021 di tempat ditemukannya kedua prasasti juga turut ditemukan sebuah [[situs arkeologi]] berupa bangunan pemandian petirtaan yang lebih dikenal sekarang dinamakan dengan [[Candi Geneng]], di masa lalu disekitar wilayah persawahan Watu Tulis Desa Brumbung menurut penuturan masyarakat turut juga ditemukan batu bata berukuran besar yang berserakan dan kemudian diambil dan dijadikan bahan bangunan oleh warga setempat. Besar kemungkinan di wilayah sekitar persawahan Watu Tulis Brumbung tersebut dulunya diduga merupakan komplek bangunan [[Candi]] yang lengkap ditunjukkan dengan telah ditemukan sebuah bangunan komplek candi yaitu petirtaan.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 8 Mei 2024 17.21

Prasasti Geneng atau disebut juga dengan Prasasti Brumbung I, sekarang disimpan di museum desa yang berada di balai Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Prasasti Geneng/Brumbung I
Prasasti_Geneng
Prasasti Geneng I (sebelah kiri) peninggalan Sri Bameswara dari masa Kaḍiri dan Prasasti Geneng II dari masa Majhapahit.
Bahan bakuBatu Andesit
UkuranTinggi 140. 5 cm, lebar 66.5 cm, tebal 22.5 cm
Sistem penulisanAksara Kawi (tulisan terdapat pada semua sisi)
Dibuat1050 Saka atau 1128 Masehi
DitemukanPersawahan Watu Tulis, Desa Brumbung, Kepung, Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Lokasi sekarangMuseum Balai Desa Brumbung
Registrasi-

Prasasti Geneng bertarikh 1050 Saka atau tepatnya bertanggal 30 Juli 1128 M, dikeluarkan oleh Raja Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Bameswara Sakalabhuwana Tustikarananiwaryawirya Parakrama Digjayottunggadewa dari Kerajaan Pañjalu. Pada prasasti ini dijumpai adanya lancana (logo) Raja Bameswara berupa Candrakapala Lancana (tengkorak menggigit bulan).

Prasasti ini berhuruf dan berbahasa Jawa Kuno. Ukuran prasasti ini adalah tinggi 140. 5 cm, lebar 66.5 cm, tebal 22.5 cm. Tulisan terdapat pada semua sisi.

Pada tahun 2021 di tempat ditemukannya kedua prasasti juga turut ditemukan sebuah situs arkeologi berupa bangunan pemandian petirtaan yang lebih dikenal sekarang dinamakan dengan Candi Geneng, di masa lalu disekitar wilayah persawahan Watu Tulis Desa Brumbung menurut penuturan masyarakat turut juga ditemukan batu bata berukuran besar yang berserakan dan kemudian diambil dan dijadikan bahan bangunan oleh warga setempat. Besar kemungkinan di wilayah sekitar persawahan Watu Tulis Brumbung tersebut dulunya diduga merupakan komplek bangunan Candi yang lengkap ditunjukkan dengan telah ditemukan sebuah bangunan komplek candi yaitu petirtaan.

Referensi

1. https://historia.id/amp/kuno/articles/meredam-murka-gunung-kelud-Pel38