Lompat ke isi

Hati Maria Tak Bernoda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 24269840 oleh Anjo-sozinho (bicara)
Tag: Pembatalan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Blessed Virgin Mary.jpg|jmpl|200px|ka|Gambaran umum dari Hati Maria Tak Bernoda]]
[[Berkas:Blessed Virgin Mary.jpg|jmpl|200px|ka|Gambaran umum dari Hati Maria Tak Bernoda]]
'''Hati Maria Tak Bernoda''', dulunya adalah '''Hati Kudus Maria''' adalah sebuah nama [[devosi]] yang digunakan oleh umat [[Katolik Roma]] dan beberapa umat [[Anglo-Katolik]] untuk merujuk pada hati fisik [[Bunda Maria]] sebagai sebuah lambang kehidupan pribadi Sang Perawan Suci Maria, kebahagiaan dan kesedihannya, kebijaksanaan dan kesempurnaannya yang tersembunyi, dan, di atas semuanya itu, cinta murninya pada Allah Bapa, cinta keibuannya kepada putranya, Yesus, dan cintanya yang mendalam kepada semua orang. Perhatian pada kehidupan pribadi Maria dan kecantikan jiwanya, tanpa perhatian pada hati fisiknya, tidak membentuk devosi tradisional ini. Juga perhatian pada devosi kepada Hati Kudus Maria ini tidak terbentuk karena merupakan bagian dari tubuhnya yang murni. Pada tahun 1855 Misa bagi Hati yang Paling Murni secara resmi menjadi bagian dari praktik Katolik. Ada dua unsur yang penting bagi devosi ini menurut [[teologi]] Katolik Roma, yaitu jiwa dan raga, sebagaimana keduanya penting dalam pembentukan seorang manusia yang utuh.
'''Hati Maria Tak Bernoda''', dulunya adalah '''Hati Kudus Maria''' adalah sebuah nama [[Devosi Katolik|devosi]] yang digunakan oleh umat [[Katolik Roma]] dan beberapa umat [[Anglo-Katolik]] untuk merujuk pada hati fisik [[Bunda Maria]] sebagai sebuah lambang kehidupan pribadi Sang Perawan Suci Maria, kebahagiaan dan kesedihannya, kebijaksanaan dan kesempurnaannya yang tersembunyi, dan, di atas semuanya itu, cinta murninya pada Allah Bapa, cinta keibuannya kepada putranya, Yesus, dan cintanya yang mendalam kepada semua orang. Perhatian pada kehidupan pribadi Maria dan kecantikan jiwanya, tanpa perhatian pada hati fisiknya, tidak membentuk devosi tradisional ini. Juga perhatian pada devosi kepada Hati Kudus Maria ini tidak terbentuk karena merupakan bagian dari tubuhnya yang murni. Pada tahun 1855 Misa bagi Hati yang Paling Murni secara resmi menjadi bagian dari praktik Katolik. Ada dua unsur yang penting bagi devosi ini menurut [[teologi]] Katolik Roma, yaitu jiwa dan raga, sebagaimana keduanya penting dalam pembentukan seorang manusia yang utuh.


Gereja-gereja [[Katolik Timur]] secara umum tidak menggunakan penggambaran, devosi atau teologi yang berhubungan dengan Hati Maria Tak Bernoda karena mereka melihatnya sebagai suatu bentuk latinisasi [[liturgi]]. Pandangan Katolik Roma didasarkan pada perhatian Katolik Roma akan [[Mariologi]], seperti yang dikumandangkan oleh surat [[apostolik]] [[Paus Yohanes Paulus II]] ''Rosarium Virginis Mariae''<ref>[[Pope John Paul II]]'s Apostolic Letter ''[[Rosarium Virginis Mariae]]'' http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_20021016_rosarium-virginis-mariae_en.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101007105817/http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_20021016_rosarium-virginis-mariae_en.html |date=2010-10-07 }}</ref> yang dibentuk atas dasar ''devosi penuh kepada Bunda Maria'', sebuah konsep yang dirintis oleh Santo [[Louis de Montfort]].
Gereja-gereja [[Katolik Timur]] secara umum tidak menggunakan penggambaran, devosi atau teologi yang berhubungan dengan Hati Maria Tak Bernoda karena mereka melihatnya sebagai suatu bentuk latinisasi [[liturgi]]. Pandangan Katolik Roma didasarkan pada perhatian Katolik Roma akan [[Mariologi]], seperti yang dikumandangkan oleh surat [[apostolik]] [[Paus Yohanes Paulus II]] ''Rosarium Virginis Mariae''<ref>[[Pope John Paul II]]'s Apostolic Letter ''[[Rosarium Virginis Mariae]]'' http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_20021016_rosarium-virginis-mariae_en.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101007105817/http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_20021016_rosarium-virginis-mariae_en.html |date=2010-10-07 }}</ref> yang dibentuk atas dasar ''devosi penuh kepada Bunda Maria'', sebuah konsep yang dirintis oleh Santo [[Louis de Montfort]].

Revisi terkini sejak 5 Juni 2024 04.40

Gambaran umum dari Hati Maria Tak Bernoda

Hati Maria Tak Bernoda, dulunya adalah Hati Kudus Maria adalah sebuah nama devosi yang digunakan oleh umat Katolik Roma dan beberapa umat Anglo-Katolik untuk merujuk pada hati fisik Bunda Maria sebagai sebuah lambang kehidupan pribadi Sang Perawan Suci Maria, kebahagiaan dan kesedihannya, kebijaksanaan dan kesempurnaannya yang tersembunyi, dan, di atas semuanya itu, cinta murninya pada Allah Bapa, cinta keibuannya kepada putranya, Yesus, dan cintanya yang mendalam kepada semua orang. Perhatian pada kehidupan pribadi Maria dan kecantikan jiwanya, tanpa perhatian pada hati fisiknya, tidak membentuk devosi tradisional ini. Juga perhatian pada devosi kepada Hati Kudus Maria ini tidak terbentuk karena merupakan bagian dari tubuhnya yang murni. Pada tahun 1855 Misa bagi Hati yang Paling Murni secara resmi menjadi bagian dari praktik Katolik. Ada dua unsur yang penting bagi devosi ini menurut teologi Katolik Roma, yaitu jiwa dan raga, sebagaimana keduanya penting dalam pembentukan seorang manusia yang utuh.

Gereja-gereja Katolik Timur secara umum tidak menggunakan penggambaran, devosi atau teologi yang berhubungan dengan Hati Maria Tak Bernoda karena mereka melihatnya sebagai suatu bentuk latinisasi liturgi. Pandangan Katolik Roma didasarkan pada perhatian Katolik Roma akan Mariologi, seperti yang dikumandangkan oleh surat apostolik Paus Yohanes Paulus II Rosarium Virginis Mariae[1] yang dibentuk atas dasar devosi penuh kepada Bunda Maria, sebuah konsep yang dirintis oleh Santo Louis de Montfort.

Secara tradisi, hati tersebut tampak berlubang akibat tujuh luka tusukan pedang, sebagai kiasan untuk penghormatan pada tujuh sengsara Maria. Konsekuensinya, tujuh doa Salam Maria didaraskan tiap harinya sebagai penghormatan atas devosi ini.

Patung Hati Maria Yang Tak Bernoda, berada di Jakarta. Tepatnya di Gereja Sta. Catharina Taman Mini Indonesia Indah

termasuk ke dalam Paroki Lubang Buaya - Jakarta Timur. Yang mana Patung Hati Maria Yang Tak Bernoda di bawah dari

Lourdes, Portugal; dibawah ke Indonesia diletakkan di Gereja Sta. Catharina (lokasi dimana Paus Yohanes Paulus II hadir

untuk berdoa di dalam Gereja Sta Catharina).

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]