Ully Artha: Perbedaan antara revisi
Tag: Dikembalikan |
k Mengembalikan suntingan oleh Jagat Wahyu Pakkarena (bicara) ke revisi terakhir oleh Octaviyanti Dwi Wahyurini Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 321: | Baris 321: | ||
|- |
|- |
||
|''[[Janjiku]]'' |
|''[[Janjiku]]'' |
||
|Bu Hadiwijaya/Rina |
|Bu Hadiwijaya/Rina |
||
| |
| |
||
|- |
|- |
Revisi per 8 September 2024 16.27
Ully Artha | |
---|---|
Lahir | Taruli Artha Sortania Pangaribuan 17 Oktober 1953 Jakarta, Indonesia |
Meninggal | 16 Juni 2013 Jakarta, Indonesia | (umur 59)
Tempat pemakaman | Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1970—2010 |
Suami/istri | Gatot Kimulyantoro
(m. 2012; meninggal 2013) |
Taruli Artha Sortania Pangaribuan (17 Oktober 1953 – 16 Juni 2013), yang lebih dikenal dengan Ully Artha, adalah seorang model dan pemeran Indonesia. Dikenal karena penggambarannya sebagai wanita yang eksentrik, flamboyan dan keras kepala, ia adalah salah satu aktris paling populer di generasinya. Karya aktingnya yang impresif termasuk yang paling diapresiasi, adalah kolaborasinya dengan Ikranagara dalam drama komedi romantis Kejarlah Daku... Kau Kutangkap (1986) dan Keluarga Markum (1986)—yang merupakan sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku... Kau Kutangkap.
Dalam karier yang membentang selama kurang lebih empat dekade, ia telah berakting dalam puluhan judul film dalam peran yang mencakup berbagai genre. Kualitas aktingnya dalam film drama keluarga Pengemis dan Tukang Becak (1978), drama komedi romantis Kejarlah Daku... Kau Kutangkap (1986) dan drama keluarga Potret (1991), mendapatkan apresiasi dan pujian kritis yang kesemuanya itu membuatnya mendapatkan nominasi untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Karier
Ully mengawali karier sebagai pemain drama di TVRI pada dekade 1970-an. Setelah itu, Ully mulai menjajal dunia model dan peragawati. Dengan gelar ‘Miss Teenager Metropolitan’ (1970), ia diincar oleh produser Tati & Son untuk bermain dalam film Tjisadane (1971). Dalam peran layar lebar selanjutnya, ia bermain dalam film Kembang-Kembang Plastik (1977) besutan Wim Umboh, berpasangan dengan aktor Roy Marten. Selanjutnya bermain dalam film Satu Malam Dua Cinta (1978), Pengemis dan Tukang Becak (1979), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985), Keluarga Markum (1986), Siapa Menabur Benci Akan Menuai Bencana (1988), Semua Sayang Kamu (1989), Turangga (1990), dan Potret (1991). Berkali-kali Ully meraih nominasi dalam ajang FFI, melalui film Pengemis dan Tukang Becak (1979), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986), dan Potret (1991), tetapi tidak pernah berhasil meraih penghargaan.
Setelah industri film Indonesia 'pingsan', Ully bergabung dengan rumah produksi Multivision Plus, SinemArt, maupun MD Entertainment dan membintangi banyak sinetron yang cukup sukses, seperti "Buku Harian" (bersama Elma Theana, Desy Ratnasari, dan Didi Petet), "Janjiku" (bersama dengan Paramitha Rusady), dan "Mama", sebuah sinetron komedi situasi yang naskahnya juga ditulis oleh Ully. Dalam Festival Sinetron Indonesia 1996, namanya masuk dalam unggulan sebagai pemeran utama wanita jenis komedi dalam Suami-Suami Takut Isteri. Pada tahun sebelumnya, Ully meraih unggulan untuk pemeran pembantu wanita untuk miniseri Pakaian dan Kepalsuan arahan Teguh Karya.
Film-film terakhir yang diperaninya adalah Jagad X Code (2009) dan Bebek Belur (2010).
Kehidupan pribadi
Ully Artha relatif tertutup mengenai kehidupan pribadinya. Ully pernah mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia lebih ingin menikmati hidup dengan keluarga besarnya daripada memikirkan mengenai hubungan asmara. Namun, ia ternyata telah menikah pada tahun 2012 tanpa memberi tahu banyak orang.[1]
Filmografi
Film
Serial televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1989—1990 | Jendela Rumah Kita | ||
1992-1997 | Ada Ada Saja | ||
1993 | Pelangi di Hatiku | ||
1995 | Saat Memberi Saat Menerima | Nora | |
1996 | Buku Harian | ||
Mody Juragan Kost | Tante Mody | ||
Harkat Wanita | Risma | ||
1997 | 3M (Maunya Macam-macam) | ||
Seberkas Sinar | Ayu | ||
Janjiku | Bu Hadiwijaya/Rina | ||
1998 | Mama | ||
Keluargaku Sorgaku | |||
2000 | Berikan Aku Cinta | Lana | |
2001—2002 | Sang Pencinta | Linda | |
Sejuta Rasa Sayang | Rahma | ||
2002 | Dua Hati Menyatu | Dewi | |
2003 | 3 in 1 | Aria | |
Ikhlas | Ibu Naya | ||
Inikah Rasanya | |||
2004 | Hantu Cilik | Oma Feni | |
Kisah Adinda | Cathy | ||
2005 | Primadona | Yuli | |
Putri Cahaya | Ibu Putri Cahaya dan Putri Hitam | ||
2005—2007 | Hidayah | ||
2005—2006 | Mutiara Hati Season 1 | ||
2006 | Bunga Malam | Rossa | |
Keluarga Didi | |||
2006—2007 | Gue Sihir Lu | Oma Sally | |
2007 | X-Presi Cinta |
Kematian
Ully Artha meninggal dunia pada tanggal 16 Juni 2013 pkl. 17.00 di Rumah Sakit Gatot Soebroto akibat penyakit komplikasi jantung, paru-paru, dan liver yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir.[2][3][4]
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1979 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Pengemis dan Tukang Becak | Nominasi |
1986 | Festival Film Indonesia | Kejarlah Daku... Kau Kutangkap | Nominasi | |
1991 | Festival Film Indonesia | Potret | Nominasi | |
2011 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Bebek Belur | Nominasi |
Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit | Nominasi |
Referensi
- ^ Suhendra, Ichsan (June 16, 2013). Sofyan, Eko Hendrawan, ed. "Tigor: Ully Artha Sudah Menikah dan Berpindah Keyakinan". Kompas.com.
- ^ Sempat Koma, Ully Artha Meninggal Dunia, Liputan6.com, diakses 16 Juni 2013
- ^ Artikel:"Ully Artha Meninggal Akibat Komplikasi" di Vivanews
- ^ "Ully Artha Tutup Usia". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-20. Diakses tanggal 2013-06-17.