Radikalisasi algoritmik: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | {{inuse}}'''Radikalisasi algoritmik''' adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi di dalam ''platform'' digital seperti [[internet]] dan [[media sosial]], di mana para penggunanya digiring ke suatu pemahaman, pandangan dan pemikiran (politik, ideologi dan nilai sosial) yang ekstrim serta radikal melalui rekomendasi konten yang diatur oleh sistem algoritma pada suatu pelantar (''platform'') aplikasi tersebut.<ref>{{Cite web |last=Kartono|first=Munir |title=Ketika Algoritma Meradikalisasi Manusia |url=https://ruangobrol.id/analisa/ro6171e816e1464f0954/peran-algoritma-dalam-meradikalisasi-manusia |website=ruangobrol.id |language=id |access-date=2024-12-09}}</ref> |
||
{{inuse}} |
|||
⚫ | '''Radikalisasi algoritmik''' |
||
Algoritme merekam interaksi pengguna, mulai dari tanda suka atau tidak suka hingga jumlah waktu yang dihabiskan dalam bermedia sosial, untuk menghasilkan sebuah "ruang gema". Dengan ruang gema ini, pengguna didorong untuk menjadi lebih terpolarisasi melalui preferensi di media dan [[konfirmasi diri]]. |
Algoritme merekam interaksi pengguna, mulai dari tanda suka atau tidak suka hingga jumlah waktu yang dihabiskan dalam bermedia sosial, untuk menghasilkan sebuah "ruang gema". Dengan ruang gema ini, pengguna didorong untuk menjadi lebih terpolarisasi melalui preferensi di media dan [[konfirmasi diri]]. |
Revisi per 9 Desember 2024 13.49
Radikalisasi algoritmik adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi di dalam platform digital seperti internet dan media sosial, di mana para penggunanya digiring ke suatu pemahaman, pandangan dan pemikiran (politik, ideologi dan nilai sosial) yang ekstrim serta radikal melalui rekomendasi konten yang diatur oleh sistem algoritma pada suatu pelantar (platform) aplikasi tersebut.[1]
Algoritme merekam interaksi pengguna, mulai dari tanda suka atau tidak suka hingga jumlah waktu yang dihabiskan dalam bermedia sosial, untuk menghasilkan sebuah "ruang gema". Dengan ruang gema ini, pengguna didorong untuk menjadi lebih terpolarisasi melalui preferensi di media dan konfirmasi diri.
Efek ruang gema dan lubang kelinci
Contoh kasus
Radikalisasi Islamis
Radikalisasi diri
Solusi
Referensi
- ^ Kartono, Munir. "Ketika Algoritma Meradikalisasi Manusia". ruangobrol.id. Diakses tanggal 2024-12-09.