Mbah Maridjan: Perbedaan antara revisi
k Suntingan 67.183.47.169 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
Sejak kejadian [[Gunung Merapi]] mau meletus tahun [[2006]], Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk [[minuman energi]]. |
Sejak kejadian [[Gunung Merapi]] mau meletus tahun [[2006]], Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk [[minuman energi]]. |
||
== Keluarga == |
== Keluarga == |
||
Mbah Maridjan mempunyai beberapa anak |
Mbah Maridjan mempunyai beberapa anak |
||
* |
*Mbah Ajungan |
||
* |
*Raden Ayu Surjuna |
||
* |
*Raden Ayu Murjana |
||
Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden [[Sukarno]] tahun 1968-1969 |
Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden [[Sukarno]] tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali [[Mangkunagara VIII]] tahun 1974-1987. |
||
{{indo-bio-stub}} |
{{indo-bio-stub}} |
Revisi per 10 November 2009 16.14
Mbah Maridjan (nama asli: Mas Penewu Suraksohargo; lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman pada tahun 1927) adalah seorang juru kunci Gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperolehinya dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Setiap Gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi.
Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982.
Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.
Keluarga
Mbah Maridjan mempunyai beberapa anak
- Mbah Ajungan
- Raden Ayu Surjuna
- Raden Ayu Murjana
Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden Sukarno tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali Mangkunagara VIII tahun 1974-1987.