Lompat ke isi

Tiongkok (istilah): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
kembalikan
k wikilink "shina" dan tambah kanji
Baris 4: Baris 4:
'''Tiongkok''' adalah kata yang dipergunakan dan sudah diadaptasikan ke dalam ejaan [[bahasa Indonesia]] untuk menunjuk ras atau suku, negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT). Tiongkok berasal dari dialek '''[[bahasa Hokkien|Hokkien]]''' yang merujuk kepada '''Zhongguo''' dalam [[bahasa Mandarin]]. Zhongguo sendiri artinya adalah '''negara tengah'''.
'''Tiongkok''' adalah kata yang dipergunakan dan sudah diadaptasikan ke dalam ejaan [[bahasa Indonesia]] untuk menunjuk ras atau suku, negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT). Tiongkok berasal dari dialek '''[[bahasa Hokkien|Hokkien]]''' yang merujuk kepada '''Zhongguo''' dalam [[bahasa Mandarin]]. Zhongguo sendiri artinya adalah '''negara tengah'''.


Di [[Indonesia]] penggunaan kata "Cina" oleh penduduk asli Indonesia untuk menunjuk kepada ras atau suku atau pribadi sering dianggap sebagai hal yang sangat kasar sekali (seperti kata "nigger" untuk orang berkulit hitam di Amerika), karenanya, penggunaannya untuk menunjuk ras atau suku atau pribadi merupakan hal yang dapat diartikan sikap sangat rasial. Asal konotasi ini, menurut sebuah tulisan di [[KOMPAS]] [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0401/24/Fokus/805125.htm], adalah dari orang-orang di [[Tiongkok Daratan]] yang menganggap kata Cina itu diasosiasikan dengan kata ''zhina'', sebuah kata yang diciptakan oleh orang [[Jepang]] untuk menghina orang [[Tionghoa]].
Di [[Indonesia]] penggunaan kata "Cina" oleh penduduk asli Indonesia untuk menunjuk kepada ras atau suku atau pribadi sering dianggap sebagai hal yang sangat kasar sekali (seperti kata "nigger" untuk orang berkulit hitam di Amerika), karenanya, penggunaannya untuk menunjuk ras atau suku atau pribadi merupakan hal yang dapat diartikan sikap sangat rasial. Asal konotasi ini, menurut sebuah tulisan di [[KOMPAS]] [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0401/24/Fokus/805125.htm], adalah dari orang-orang di [[Tiongkok Daratan]] yang menganggap kata Cina itu diasosiasikan dengan kata ''[[:en:Shina (word)|shina]]'' (支那), sebuah kata yang diciptakan oleh orang [[Jepang]] untuk menghina orang [[Tionghoa]].


Sebagai alternatif, kata [[Tionghoa]] atau kadang ''China'' dapat digunakan untuk menunjuk kepada pribadi, suku atau ras. Pihak Kedubes RRT di Indonesia sendiri lebih menyukai kata "Tiongkok" (atau setidaknya "China") daripada "Cina".
Sebagai alternatif, kata [[Tionghoa]] atau kadang ''China'' dapat digunakan untuk menunjuk kepada pribadi, suku atau ras. Pihak Kedubes RRT di Indonesia sendiri lebih menyukai kata "Tiongkok" (atau setidaknya "China") daripada "Cina".

Revisi per 18 Juni 2006 11.56

Untuk negara yang dikenal dengan sebutan China atau RRC, lihat Republik Rakyat Tiongkok.


Tiongkok adalah kata yang dipergunakan dan sudah diadaptasikan ke dalam ejaan bahasa Indonesia untuk menunjuk ras atau suku, negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Tiongkok berasal dari dialek Hokkien yang merujuk kepada Zhongguo dalam bahasa Mandarin. Zhongguo sendiri artinya adalah negara tengah.

Di Indonesia penggunaan kata "Cina" oleh penduduk asli Indonesia untuk menunjuk kepada ras atau suku atau pribadi sering dianggap sebagai hal yang sangat kasar sekali (seperti kata "nigger" untuk orang berkulit hitam di Amerika), karenanya, penggunaannya untuk menunjuk ras atau suku atau pribadi merupakan hal yang dapat diartikan sikap sangat rasial. Asal konotasi ini, menurut sebuah tulisan di KOMPAS [1], adalah dari orang-orang di Tiongkok Daratan yang menganggap kata Cina itu diasosiasikan dengan kata shina (支那), sebuah kata yang diciptakan oleh orang Jepang untuk menghina orang Tionghoa.

Sebagai alternatif, kata Tionghoa atau kadang China dapat digunakan untuk menunjuk kepada pribadi, suku atau ras. Pihak Kedubes RRT di Indonesia sendiri lebih menyukai kata "Tiongkok" (atau setidaknya "China") daripada "Cina".

Pranala luar