Daftar Raja Inderapura: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3: | Baris 3: | ||
==Periode Kerajaan Indrajati (1100 - 1500 M)== |
==Periode Kerajaan Indrajati (1100 - 1500 M)== |
||
##Zatullahsyah paman Sri Sultan Maharaja Diraja, |
|||
## |
##Indrayana, seorang putra mahkota yang melarikan diri dari [[Sriwijaya]] karena ia berganti agama menjadi [[muslim]]. |
||
##Sultan Indrasyah Galomatsyah |
##Sultan Indrasyah Galomatsyah, putra dari Indrayana |
||
##Daulat Jamal al- Alam Sultan Sri Maharajo Dirajo Muhyiddinsyah Sultan Muhammadsyah, |
##Daulat Jamal al- Alam Sultan Sri Maharajo Dirajo Muhyiddinsyah Sultan Muhammadsyah, |
||
##Sultan Jamal al-Alam Daulat Sultan Sri Maharajo Dirajo Alamsyah, |
##Sultan Jamal al-Alam Daulat Sultan Sri Maharajo Dirajo Alamsyah, |
Revisi per 30 Desember 2009 13.49
Periode Kerajaan Air Pura (80 SM - 1100 M)
Tidak diketahui lagi nama-nama atau gelar-gelar raja pada masa ini kecuali nama raja pertama yang mendirikan kerajaan ini yaitu Zatullahsyah.
Periode Kerajaan Indrajati (1100 - 1500 M)
- Indrayana, seorang putra mahkota yang melarikan diri dari Sriwijaya karena ia berganti agama menjadi muslim.
- Sultan Indrasyah Galomatsyah, putra dari Indrayana
- Daulat Jamal al- Alam Sultan Sri Maharajo Dirajo Muhyiddinsyah Sultan Muhammadsyah,
- Sultan Jamal al-Alam Daulat Sultan Sri Maharajo Dirajo Alamsyah,
- Sultan Jamal al-Alam Sri Sultan Firmansyah
- Sultan Jamal al-Alam Sultan Daulat Alamsyah,
- Sultan Jamal al-Alam Sultan Usmansyah Sultan Muhammadsyah (Tuanku Berdarah Putih),
- Sultan Jamal al-Alam Sultan Firmansyah Sultan Mandaro Putih gelar Tuanku Hilang di Parit),
- Sultan Jamal al-Alam Sri Sultan Muhammadsyah (Marah Muhammad Ali Akbar Sultan Muhammadsyah). Sampai disini semua raja menggunakan gelar “Sultan Jamalul Alam”. Dan nama-nama kecil raja kebanyakan menggunakan akhiran –syah. Padahal gelar sultannya sudah mempunyai akhiran –syah.
- Iskandar Alam Daulat, (tanpa menggunakan label ‘sultan’).
- Sultan Alam Mughatsyah, di Aceh ada Mughayatsyah.
- Sultan Bagagar Alamsyah, sebuah gelar yang sama dengan gelar raja Pagaruyung.
- Sultan Usman Sultan Muhammadsyah, dua kali memakai label ‘sultan’
- Sultan Jamal al-Alam Sultan Maradu Alamsyah, kembali memakai gelar Jamalul Alam
- Sultan Alidinsyah
- Sultan Samejalsyah keturunan Putri Gembalo Intan anak Sultan Alidinsyah raja Indrapura (1513). Samejal+syah = sebuah nama yang asing bagi telinga
- Sultan Baridinsyah (1520),
- Dang Tuanku (1520 - 1524) beristeri Puti Bungsu, makamnya di Bukit Selasih Batangkapas, sama dengan raja Pagaruyung, putra Bundo Kandung. Nama istrinya juga sama.
Periode Kesultanan Inderapura (1500 - 1824 M)
- Sultan Iskandar Johan Berdaulatsyah
- Usmansyah Sultan Firmansyah (1534 - 1556),
- Sultan Jamalul Alam YDD Sultan Sri Gegar Alamsyah Sultan Muhammadsyah (1560),
- Sultan Zamzamsyah Sultan Muhammadsyah , 1600-1635,
- Sultan Khairullahsyah Sultan Muhammadsyah (1635-1660),
- Sultan Bangun Sri Sultan Gandamsyah,
- Sri Sultan Daulat Pesisir Barat,
- Inayatsyah (1640),
- Sultan Mal(z)afarsyah Kerajaan Indrapura (1660-1687),
- Marah Amirullah Sultan Firmansyah. Sesudah ini memakai kata “Raja” menggantikan kata “sultan”
- Raja Adil (1680),
- Marah Akhirullah Sultan Muhammadsyah (w.1838). Sesudah ini 2 kali Inderapura dipimpin seorang Ratu
- Raja Perempuan Puti Rekna Candra Dewi, Puti Rekna = Putri Ratna = Puti Reno gelar putri di Pagaruyung.
- Raja Perempuan Puti Rekna Alun (Tuanku Padusi Nan Gepuk), (31) Raja Gedang di Mukomuko. Kembali memakai kata “sultan”
- Sultan Syahirullahsyah Sultan Firmansyah (1688-1707),
- Sultan Zamzamsyah Sultan Firmansyah Tuanku Pulang Dari Jawa berhubungan dengan Kesultanan Jogyakarta (1707-1737). Mungkin sezaman dengan kejayaan Yogyakarta
- Sultan Indar Rahimsyah Sultan Muhammadsyah Tuanku Pulang Dari Jawa (1774-1804),
- Sultan Inayatsyah Sultan Firmansyah, 1804-1840,
- Sultan Muhammad Jayakarma (1818 - 1824),menyerap kembali nama-nama zaman Sriwijaya (Sanskerta)
- Sultan Takdir Khalifatullah Inayatsyah,
- Abdul Muthalib Sultan Takdir Khalifatullahsyah (kemudian menajdi regen di Mukomuko, pensiun 1870).
Periode Regen (1824 - 1911, Zaman Hindia - Belanda)
- Regen Marah Yahya Ahmadsyah (1825-1857),
- Regen Marah Arifin (1857-1858),
- Regen Marah Muhammad Baki Sultan Firman Syah (1858-1891),
- Regen Marah Rusli Sultan Abdullah (1891 - 1911).