Lompat ke isi

Kesultanan Samudera Pasai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
VoteITP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Kesultanan Samudera Pasai''', juga dikenal dengan '''Samudera''', '''Pasai''', atau '''Samudera Darussalam''', adalah [[kerajaan]] [[Islam]] yang terletak di pesisir pantai utara [[Sumatera]], kurang lebih di sekitar [[Kota Lhokseumawe]], [[Kabupaten Aceh Utara|Aceh Utara]] sekarang. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar [[Malik al-Saleh]], pada sekitar tahun [[1267]] dan berakhir dengan dikuasainya Pasai oleh [[Portugis]] pada tahun [[1521]].
'''Kesultanan Samudera Pasai''', juga dikenal dengan '''Samudera''', '''Pasai''', atau '''Samudera Darussalam''', adalah [[kerajaan]] [[Islam]] yang terletak di pesisir pantai utara [[Sumatera]], kurang lebih di sekitar [[Kota Lhokseumawe]], [[Kabupaten Aceh Utara|Aceh Utara]] sekarang. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar [[Malik al-Saleh]], pada sekitar tahun [[1267]] dan berakhir dengan dikuasainya Pasai oleh [[Portugis]] pada tahun [[1521]].
Raja pertama bernama Malik as-Saleh, kemudian dilanjutkan pemerintahannya oleh Malik at-Thahir. <!-- Setelah mati, ia digantikan oleh Sultan Mahmmud Malik az-Zahir
Raja pertama bernama Sultan Malik as-Saleh yang wafat pada tahun 696 H atau [[1297]] M<ref>Jean Pierre Moquette, (1913), ''De Oudste Vorsten van Samudra-Pase'', Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst, Batavia, hlm. 1-12.</ref>, kemudian dilanjutkan pemerintahannya oleh Sultan Malik at-Thahir.

Kesultanan Samudera-Pasai juga tercantum dalam kitab ''Rihlah ila l-Masyriq'' (Pengembaraan ke Timur) karya ''Abu Abdullah ibn Batuthah'' (1304–1368), musafir Maroko yang singgah di Samudera pada tahun [[1345]]. Ibn Batuthah bercerita bahwa Sultan Malik az-Zahir di negeri '''Samatrah''' menyambutnya dengan penuh keramahan. Menurut Ibn Batuthah, penduduk Samatrah (Samudera) menganut mazhab Syafi`i<ref>Gabriel Ferrand, (1914), ''Relations de voyages et textes geographiques : Arabes, Persan et Turks relatifs a l'Extreme-Orient du VIIIe au XVIIIe siecles'', traduits, II, hlm. 440-450.</ref>.

== Referensi ==
{{reflist}}

<!-- Setelah mati, ia digantikan oleh Sultan Mahmmud Malik az-Zahir


== Latar Belakang Kerajaan Pasai ==
== Latar Belakang Kerajaan Pasai ==
Baris 14: Baris 21:


-->
-->

== Referensi ==
=== Pranala luar ===
=== Pranala luar ===
* {{id}}[http://history.melayuonline.com/?a=b28va0xRL1lYcXRCeDdraQ%3D%3D= Sejarah Kerajaan Samudera Pasai di MelayuOnline.com]
* {{id}}[http://history.melayuonline.com/?a=b28va0xRL1lYcXRCeDdraQ%3D%3D= Sejarah Kerajaan Samudera Pasai di MelayuOnline.com]

Revisi per 26 Februari 2010 14.12

Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Malik al-Saleh, pada sekitar tahun 1267 dan berakhir dengan dikuasainya Pasai oleh Portugis pada tahun 1521. Raja pertama bernama Sultan Malik as-Saleh yang wafat pada tahun 696 H atau 1297 M[1], kemudian dilanjutkan pemerintahannya oleh Sultan Malik at-Thahir.

Kesultanan Samudera-Pasai juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah di Samudera pada tahun 1345. Ibn Batuthah bercerita bahwa Sultan Malik az-Zahir di negeri Samatrah menyambutnya dengan penuh keramahan. Menurut Ibn Batuthah, penduduk Samatrah (Samudera) menganut mazhab Syafi`i[2].

Referensi

  1. ^ Jean Pierre Moquette, (1913), De Oudste Vorsten van Samudra-Pase, Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst, Batavia, hlm. 1-12.
  2. ^ Gabriel Ferrand, (1914), Relations de voyages et textes geographiques : Arabes, Persan et Turks relatifs a l'Extreme-Orient du VIIIe au XVIIIe siecles, traduits, II, hlm. 440-450.


Pranala luar