Lompat ke isi

Ba (aksara Bali): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
| Nama = Ba
| Nama = Ba
| Latin = Ba
| Latin = Ba
| Warga = Osthya{{br}}([[konsonan labial]])
| Warga = ''osthya''{{br}}([[konsonan dwibibir]])
| Fonem = [b]
| Fonem = [b]
| Gantungan = [[Berkas:Bali G. Ba.png|50px|Gantungan Ba]]
| Gantungan = [[Berkas:Bali G. Ba.png|50px|Gantungan Ba]]
}}
}}
'''Ba''' adalah salah satu aksara wianjana dalam [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi /bə/. Penggunaan aksara ini sama seperti aksara '''ब''' (Ba) dalam [[aksara Dewanagari]].<ref>Surada, hal. 5.</ref> Jika aksara Ba dialihaksarakan dari [[aksara Bali]] menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "Ba". Selama tidak ada tanda [[vokal]] (Pangangge swara) yang melekatinya, Ba tetap dibaca /bə/ atau /ba/, meskipun ia termasuk aksara wianjana (huruf [[konsonan]]/huruf mati).
'''Ba''' adalah salah satu [[aksara Bali#Aksara wianjana (konsonan)|aksara wianjana]] dalam [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi /bə/. Jika aksara Ba dialihaksarakan dari [[aksara Bali]] menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "Ba".


== Fonem ==
== Fonem ==


Bunyi /b/ yang dilambangkan oleh Ba dibaca seperti huruf B pada kata "bayar" ([[bahasa Indonesia]]), ''bala'' ([[bahasa Sanskerta]]), "belog" ([[bahasa Bali]]), "bet" ([[bahasa Inggris]]). Suara /b/ tersebut dihasilkan dengan mengatupkan [[bibir]], kemudian membukanya sambil mengeluarkan nafas lewat mulut. Oleh karena itu, Ba termasuk ke dalam warga Osthya ([[Labials]]), karena diucapkan dengan mengatupkan bibir.<ref>Surada, hal. 6.</ref> Ba juga termasuk aksara alpaprana, karena dalam pengucapannya tidak disusul oleh bunyi /h/.
Bunyi /b/ yang dilambangkan oleh Ba dibaca seperti huruf B pada kata "bayar" ([[bahasa Indonesia]]), ''bala'' ([[bahasa Sanskerta]]), "belog" ([[bahasa Bali]]), "bet" ([[bahasa Inggris]]).


== Penggunaan ==
== Penggunaan ==


Ba digunakan untuk menulis kata-kata yang mengandung huruf "B". Penggunaannya berbeda dengan [[Ba kembang]], karena Ba cenderung melambangkan bunyi /b/ tanpa disusul oleh hembusan bunyi /h/, sedangkan Ba kembang melambangkan bunyi /b/ yang disusul oleh bunyi /h/, sehingga menjadi /bʰa/. Kata-kata dalam [[bahasa Bali]] asli (bukan bahasa Bali serapan) cenderung ditulis menggunakan Ba, sebab dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, banyak didapati pengucapan /ba/ daripada /bʰa/.
Ba digunakan untuk menulis kata-kata yang mengandung huruf B. Penggunaannya berbeda dengan [[Ba kembang]], karena Ba cenderung melambangkan bunyi /b/ tanpa disusul oleh hembusan bunyi /h/, sedangkan Ba kembang melambangkan bunyi /b/ yang disusul oleh bunyi /h/, sehingga menjadi /bʰa/. Kata-kata dalam [[bahasa Bali]] asli (bukan bahasa Bali serapan) cenderung ditulis menggunakan Ba, sebab dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, banyak didapati pengucapan /ba/ daripada /bʰa/.

Dalam tradisi agama Hindu di Bali, Ba merupakan aksara suci bagi Dewa [[Brahma]], selain aksara A. Aksara Ba yang disucikan mengandung tanda [[wulu|ulu candra]] dan diucapkan [[sengau]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Ba kembang]]
* [[Ba kembang]]

== Catatan kaki ==
{{reflist}}


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 2 Maret 2010 11.18

Ba
Huruf LatinBa
Fonem[b]
Warga aksara'osthya
(konsonan dwibibir)
Gantungan[[Berkas:Gantungan Ba|50px|alt=|link=]]

Ba adalah salah satu aksara wianjana dalam aksara Bali yang melambangkan bunyi /bə/. Jika aksara Ba dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi huruf Latin, maka ditulis "Ba".

Fonem

Bunyi /b/ yang dilambangkan oleh Ba dibaca seperti huruf B pada kata "bayar" (bahasa Indonesia), bala (bahasa Sanskerta), "belog" (bahasa Bali), "bet" (bahasa Inggris).

Penggunaan

Ba digunakan untuk menulis kata-kata yang mengandung huruf B. Penggunaannya berbeda dengan Ba kembang, karena Ba cenderung melambangkan bunyi /b/ tanpa disusul oleh hembusan bunyi /h/, sedangkan Ba kembang melambangkan bunyi /b/ yang disusul oleh bunyi /h/, sehingga menjadi /bʰa/. Kata-kata dalam bahasa Bali asli (bukan bahasa Bali serapan) cenderung ditulis menggunakan Ba, sebab dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, banyak didapati pengucapan /ba/ daripada /bʰa/.

Dalam tradisi agama Hindu di Bali, Ba merupakan aksara suci bagi Dewa Brahma, selain aksara A. Aksara Ba yang disucikan mengandung tanda ulu candra dan diucapkan sengau.

Lihat pula

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.