Lompat ke isi

Ya (aksara Bali): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
| Warga = Talawya{{br}}([[konsonan palatal]])
| Warga = Talawya{{br}}([[konsonan palatal]])
| Fonem = [j]
| Fonem = [j]
| Gantungan = [[Berkas:Bali G. Ya, Nania.png|50px|Gantungan Ya, atau nania]]{{br}}(disebut pula [[nania (aksara Bali)|Nania]])
| Gantungan = Bali G. Ya, Nania.png
| Catatan_gantungan = (disebut pula [[nania (aksara Bali)|Nania]])
}}
}}
'''Ya''' adalah salah satu [[aksara Bali#Aksara Ardha swara|aksara ardha swara]] (huruf [[semivokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi /j/. Jika Ya dari aksara Bali disalin dengan [[huruf Latin]], maka akan ditulis "ya". Menurut dasar ucapannya, Ya termasuk warga aksara [[Talawya]] ([[konsonan palatal]]). Menurut aturan sistem penulisan aksara Bali (demikian pula Dewanagari), Ya bukan huruf konsonan, tetapi semivokal ([[bahasa Sanskerta]]: antaḥstha). Tidak ada aksara Ya mahaprana, yaitu aksara yang melambangkan bunyi /j/ yang disusul oleh bunyi /ɦ/.
'''Ya''' adalah salah satu [[aksara Bali#Aksara Ardha swara|aksara ardha swara]] (huruf [[semivokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi /j/. Jika Ya dari aksara Bali disalin dengan [[huruf Latin]], maka akan ditulis "ya". Menurut dasar ucapannya, Ya termasuk warga aksara [[Talawya]] ([[konsonan palatal]]). Menurut aturan sistem penulisan aksara Bali (demikian pula Dewanagari), Ya bukan huruf konsonan, tetapi semivokal ([[bahasa Sanskerta]]: antaḥstha). Tidak ada aksara Ya mahaprana, yaitu aksara yang melambangkan bunyi /j/ yang disusul oleh bunyi /ɦ/.

Revisi per 6 Maret 2010 08.03

Ya
Huruf LatinYa
Fonem[j]
Warga aksaraTalawya
(konsonan palatal)
Gantungan
(disebut pula Nania)

Ya adalah salah satu aksara ardha swara (huruf semivokal) dalam sistem penulisan aksara Bali yang melambangkan bunyi /j/. Jika Ya dari aksara Bali disalin dengan huruf Latin, maka akan ditulis "ya". Menurut dasar ucapannya, Ya termasuk warga aksara Talawya (konsonan palatal). Menurut aturan sistem penulisan aksara Bali (demikian pula Dewanagari), Ya bukan huruf konsonan, tetapi semivokal (bahasa Sanskerta: antaḥstha). Tidak ada aksara Ya mahaprana, yaitu aksara yang melambangkan bunyi /j/ yang disusul oleh bunyi /ɦ/.

Fonem

Ya diucapkan seperti huruf "y" pada kata: "bayar" (bahasa Indonesia), yāga (bahasa Sanskerta), yeh (bahasa Bali), yes (bahasa Inggris). Bunyi /j/ tersebut dihasilkan dengan cara mendekatkan lidah pada palatum atau anak tekak. Maka dari itu, Ya termasuk warga aksara Talawya (konsonan palatal).

Penggunaan

Penggunaan aksara Ya sama dengan penggunaan Ya (Dewanagari: य) dalam abjad bahasa Sanskerta. Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Ya digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /j/, baik dari bahasa Bali, maupun bahasa non-Bali. Selama Ya tidak dibubuhi oleh pangangge suara, maka Ya dibaca "ya" (lafal: /jə/ atau /ja/, tergantung kata).

Menurut kepercayaan umat Hindu di Bali, Ya merupakan salah satu dari Dasa aksara, atau Sepuluh Aksara Suci. Ya yang ditulis dengan dibubuhi ulu candra merupakan aksara suci bagi Dewa Siwa.

Lihat pula

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.