Lompat ke isi

Kabupaten Sukamara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lintangingtyas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Lintangingtyas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 62: Baris 62:
Kaolin adalah salah satu jenis mineral industri keramik. Kebutuhan lain untuk kaolin dengan kualitas baik adalah untuk industri farmasi dan kosmetika. Kaolin yang berkadar 30 % (AI2O3) terbentuk dari hasil proses dekomposisi dan merupakan pelapukan dari batuan yang kaya akan silikat aluminium.
Kaolin adalah salah satu jenis mineral industri keramik. Kebutuhan lain untuk kaolin dengan kualitas baik adalah untuk industri farmasi dan kosmetika. Kaolin yang berkadar 30 % (AI2O3) terbentuk dari hasil proses dekomposisi dan merupakan pelapukan dari batuan yang kaya akan silikat aluminium.
Di Kabupaten Sukamara endapan kaolin yang cukup besar dan berpotensi tinggi terdapat di Kecamatan Pantai Lunci Desa Sei Cabang Barat, Sei Tabuk, dan Sei Damar dengan sumber daya hipotetik 64.000.000 m3 dan volume cadangan 100.250 m3
Di Kabupaten Sukamara endapan kaolin yang cukup besar dan berpotensi tinggi terdapat di Kecamatan Pantai Lunci Desa Sei Cabang Barat, Sei Tabuk, dan Sei Damar dengan sumber daya hipotetik 64.000.000 m3 dan volume cadangan 100.250 m3
# Pasir Kuarsa.
## Pasir Kuarsa.
Pasir Kuarsa berkadar 98 % (SiO2) merupakan bahan gelas dan kaca. Terbentuk dari endapan sediment dengan ukuran butir pasir dan mempunyai komposisi dominant kristal kuarsa. Kebutuhan pasar dalam negeri untuk pasir kuarsa saat ini meningkat terutama untuk bahan industri gelas. Pasir kuarsa sebagai bahan mentah dan industri gelas merupakan satu peluang untuk memperluas ekspor didaerah.
Pasir Kuarsa berkadar 98 % (SiO2) merupakan bahan gelas dan kaca. Terbentuk dari endapan sediment dengan ukuran butir pasir dan mempunyai komposisi dominant kristal kuarsa. Kebutuhan pasar dalam negeri untuk pasir kuarsa saat ini meningkat terutama untuk bahan industri gelas. Pasir kuarsa sebagai bahan mentah dan industri gelas merupakan satu peluang untuk memperluas ekspor didaerah.
Endapan utama pasir kuarsa berada di Desa Sei Pasir, Sei Cabang Barat, Sei Tabuk, Sei Damar. Endapan mengandung sumber daya hipotetik 764.000 m3 dengan volume cadangan 1.191.840 m3.
Endapan utama pasir kuarsa berada di Desa Sei Pasir, Sei Cabang Barat, Sei Tabuk, Sei Damar. Endapan mengandung sumber daya hipotetik 764.000 m3 dengan volume cadangan 1.191.840 m3.

Revisi per 27 Mei 2010 03.30

Kabupaten Sukamara
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Sukamara
Motto: 
Gawi Barinjam yang mengandung makna bekerja sama/bergotong royong untuk mencapai untuk mencapai tujuan mulia.
Peta
Kabupaten Sukamara di Kalimantan
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara
Peta
Kabupaten Sukamara di Indonesia
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara (Indonesia)
Koordinat: 2°37′36″S 111°14′13″E / 2.62675°S 111.23681°E / -2.62675; 111.23681
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
Tanggal berdiri10 April 2003
Dasar hukumUU No. 5 Tahun 2003
Ibu kotaSukamara
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiAhmad Dirman[1]
Luas
 • Total3,827 km²[2] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total42.508 jiwa[1]
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6206 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon-
Kode Kemendagri62.08 Edit nilai pada Wikidata
DAU-
Situs webhttp://www.sukamarakab.go.id/


Kabupaten Sukamara adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukamara. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.827 km² dengan total penduduk sebanyak 42508 jiwa pada akhir tahun 2008. Kabupaten ini terdiri dari 5 kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Jelai, Kecamatan Pantai Lunci, Kecamatan Sukamara, Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Permata Kecubung [Sukamara Dalam Angka 2008/2008]].

Kabupaten ini sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan dan ditambah dengan Lamandau dan Sukamara.[3]

Geografis

Kabupaten Sukamara terletak pada 2°19' sampai dengan 3°07' lintang selatan dan 110°25' sampai dengan 111°9'25" bujur timur, dengan luas wilayah 3.827 km².

Batas wilayah Kabupaten Sukamara adalah sebagai berikut :

Utara Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau
Timur Kecamatan Kotawaringin Lama dan Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat
Selatan Laut Jawa
Barat Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat

Berdasarkan Perda No.2/2006, Kabupaten Sukamara terdiri dari lima buah kecamatan,[4] yaitu :

  1. Kecamatan Balai Riam, memiliki 8 desa.
  2. Kecamatan Jelai, memiliki 5 desa.
  3. Kecamatan Pantai Lunci, memiliki 4 desa.
  4. Kecamatan Permata Kecubung, memiliki 7 desa.
  5. Kecamatan Sukamara, memiliki 8 desa.

Topografi

Kabupaten Sukamara dapat dikatakan termasuk daerah kawasan rendah dengan ketinggian berkisar antara 0 - 100 m dan ketinggian rata-rata 6,4 m serta kemiringan 0-15% yang dapat digolongkan menjadi 4 bagian yaitu daratan, daerah datar-beromak, daerah berombak-ombak dan daerah berbukit-bukit.

Hidrologi

Sebagian besar wilayahnya berada disekitar laut dan sungai. Terdapat 2 Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Jelai sepanjang 200 km dan DAS Mapam. Disamping kedua DAS tersebut terdapat pula anak sungai yang berjumlah 22 anak sungai.

Demografi

Kabupaten Sukamara termasuk yang paling sedikit jumlah penduduknya di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan luas wilayah 3.827 km², jumlah penduduknya hanya 42508 jiwa atau kepadatan hanya 11 jiwa/km2.[1]

Potensi daerah

Komoditi pertanian unggulan daerah ini adalah padi, palawija dan hortikultura. Sementara untuk usaha perkebunan, kelapa sawit dan karet. Potensi perkebunan daerah ini masih cukup besar dan terbuka untuk investor. Di samping itu potensi usaha perikanan budidaya masih tersedia 19 ribu ha, tambak udang bandeng 13 ribu ha (yang telah digarap baru 913 ha).[1]

Sedangkan hasil pertambangan terutama adalah batu kecubung, pasir kuarsa yang berkadar 98% sebagai bahan baku industri gelas dan kaca yang terdapat di Kecamatan Jelai dengan total cadangan yang diperkirakan mencapai 1.191.840.000 m³.[1] Secara lengkap potensi pertambangan Kabupaten Sukamara dapat dirinci sebagai berikut :

  1. Batubara.

Batubara di Provinsi Kalimantan Tengah terbentuk pada Formasi Tanjung Dahor dengan nilai berkisar 5100 kal/gram. Lokasi kabupaten Sukamara yang juga memiliki potensi kandungan batubara antara lain Kecamatan Jelai (Desa Sei Baru), dan Kecamatan Pantai Lunci (Desa Sei Tabuk, Sei Cabang Barat, Sei Pasir dan Sungai Naning). Batubara di Indonesia banyak digunakan untuk bahan bakar, industri semen, PLTU dan dalam jumlah kecil dalam peleburan timah dan nikel.

  1. Kaolin.

Kaolin adalah salah satu jenis mineral industri keramik. Kebutuhan lain untuk kaolin dengan kualitas baik adalah untuk industri farmasi dan kosmetika. Kaolin yang berkadar 30 % (AI2O3) terbentuk dari hasil proses dekomposisi dan merupakan pelapukan dari batuan yang kaya akan silikat aluminium. Di Kabupaten Sukamara endapan kaolin yang cukup besar dan berpotensi tinggi terdapat di Kecamatan Pantai Lunci Desa Sei Cabang Barat, Sei Tabuk, dan Sei Damar dengan sumber daya hipotetik 64.000.000 m3 dan volume cadangan 100.250 m3

    1. Pasir Kuarsa.

Pasir Kuarsa berkadar 98 % (SiO2) merupakan bahan gelas dan kaca. Terbentuk dari endapan sediment dengan ukuran butir pasir dan mempunyai komposisi dominant kristal kuarsa. Kebutuhan pasar dalam negeri untuk pasir kuarsa saat ini meningkat terutama untuk bahan industri gelas. Pasir kuarsa sebagai bahan mentah dan industri gelas merupakan satu peluang untuk memperluas ekspor didaerah. Endapan utama pasir kuarsa berada di Desa Sei Pasir, Sei Cabang Barat, Sei Tabuk, Sei Damar. Endapan mengandung sumber daya hipotetik 764.000 m3 dengan volume cadangan 1.191.840 m3.

  1. Kristal Kuarsa/Batu Kecubung.

Di Kalimantan Tengah dikenal 3 macam kristal kuarsa yaitu yang berwarna ungu, putih dan kecoklatan (istilah pasar menyebutnya kecubung). Jenis ini telah lama diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Sukamara. Lokasi endapan kristal kuarsa di Kabupaten Sukamara terdapat di daerah Pangkalan Muntai, Nibung Terjun, Ajang. Karena sifatnya yang sporadic maka data pasti tentang cadangan ataupun jumlah produksinya belum diketahui dengan pasti.

  1. Batuan Beku / Batu belah.

Batuan beku adalah hasil pembekuan magma berkomposisi asam sampai basa. Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Batuan beku sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. Di Kabupaten Sukamara potensi batuan beku ini dijumpai di bagian tengah kawasan ke arah utara. Lokasi dijumpainya batuan beku adalah Desa Pangkalan Muntai, dan Kecamatan Balai Riam dengan cadangan 21.855.242 m3 .

  1. Bijih Besi.

Di Kabupaten Sukamara dijumpai di Desa Kenawan, Laman Baru, Ajang, Semantun, dan Petarikan. Biji besi mempunyai 2 tipe yaitu magnetis dan kolovial. Di Sukamara biji besi ditemukan adalah tipe magnetis Tipe magnetis terdiri dari hematite dan pegmatite, sedangkan tipe kolovial terdiri dari limonit dan Ilmenite.

  1. Zircon.

Zircon sebagai bahan pada logam yang keterdapatannya sebagai hasil sampingan kegiatan pertambangan emas alluvial. Pada saat ini menjadi bahan galian primadona dan terdapat menyebar luas di seluruh Kalimantan Tengah bagian barat. Belum ada catatan pasti tentang potensi dan produksi Zircon Kalimantan Tengah pada saat ini. Produksi diperkirakan ± 150.000 ton per tahun.

  1. Bauksit.

Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 (45-65%), SiO2 (1-12%), Fe2O3 (2-25%), TiO2 ( >3%), dan H2O (14-36%). Bauksit dijumpai di lokasi Desa Kecamatan Permata Kecubung yang meliputi Desa Kenawan, Laman Baru, Nibung Terjun, Natai Kondang, Semantun, Sembikuan dan Kecamatan Balai Riam Desa Balai Riam.


Lihat pula=

Referensi

Pranala luar

Lintangingtyas (bicara) 02:08, 27 Mei 2010 (UTC) rachma rinaningtyas (bicara) 02:35, 27 Mei 2010 (UTC)