Etil asetat: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: tr:Etil asetat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
|- |
|- |
||
| [[Densitas]] dan [[Fase (materi)|fase]] |
| [[Densitas]] dan [[Fase (materi)|fase]] |
||
| 0.897 g/cm³, [[cairan]] |
| 0.897 g/cm³, [[cairan]] pada 30C |
||
|- |
|- |
||
| [[Titik lebur]] |
| [[Titik lebur]] |
Revisi per 1 Juni 2010 16.56
Etil asetat | |
---|---|
Informasi | |
Nama sistematis | Etil etanoat Etil asetat |
Nama alternatif | Etil ester Ester asetat Ester etanol |
Rumus molekul | C4H8O2 |
Massa molar | 88.12 g/mol |
Densitas dan fase | 0.897 g/cm³, cairan pada 30C |
Titik lebur | −83.6 °C (189.55 K) |
Titik didih | 77.1 °C (350.25 K) |
Penampilan | Cairan tak berwarna |
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat. Etil asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut.
Sifat kimia dan fisika
Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor, oksigen, dan nitrogen. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam.
Sintesis
Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi Fischer dari asam asetat dan etanol, biasanya disertai katalis asam seperti asam sulfat.
- CH3CH2OH + CH3COOH → CH3COOCH2CH3 + H2O
Reaksi diatas merupakan reaksi reversibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan kimia. Karena itu, rasio hasil dari reaksi diatas menjadi rendah jika air yang terbentuk tidak dipisahkan. Di laboratorium, produk etil asetat yang terbentuk dapat dipisahkan dari air dengan menggunakan aparatus Dean-Stark.
Reaksi
Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam asetat dan etanol kembali. Katalis asam seperti asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi Fischer.
Untuk memperoleh rasio hasil yang tinggi, biasanya digunakan asam kuat dengan proporsi stoikiometris, misalnya natrium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan etanol dan natrium asetat, yang tidak dapat bereaksi lagi dengan etanol:
- CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3CO2Na
Pranala luar
- (Inggris)Material safety data (MSDS) for ethyl acetate
- (Inggris)National Pollutant Inventory - Ethyl acetate fact sheet
- (Inggris)Ethyl Acetate: Molecule of the Month
- (Inggris)Purpose of Using Concentrated Sulfuric Acid in Esterification for Catalysis