Lompat ke isi

Sampanahan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Sampanahan''' adalah suatu wilayah pemerintahan swapraja yang dikepalai seorang bumiputera bagian dari [[Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe]] dalam pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]] di bawah kekuasaan [[Asisten Residen]] GH Dahmen yang berkedudukan di [[Samarinda]]. Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera adalah Pangeran Mangku. kerajaan yang pernah berdiri di Daerah Aliran [[Sungai Sampanahan]], [[Kota Baru]], [[Kalimantan Selatan]]. Sekarang wilayah kerajaan ini menjadi sebuah kecamatan di [[Kabupaten Kotabaru]] yaitu kecamatan [[Sampanahan, Kotabaru]].
'''Negeri Sampanahan''' adalah suatu wilayah pemerintahan swapraja yang dikepalai seorang bumiputera bagian dari [[Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe]] dalam pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]] di bawah kekuasaan [[Asisten Residen]] GH Dahmen yang berkedudukan di [[Samarinda]]. Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera adalah Pangeran Mangku. kerajaan yang pernah berdiri di Daerah Aliran [[Sungai Sampanahan]], [[Kota Baru]], [[Kalimantan Selatan]]. Sekarang wilayah kerajaan ini menjadi sebuah kecamatan di [[Kabupaten Kotabaru]] yaitu kecamatan [[Sampanahan, Kotabaru]].


== Kepala Pemerintahan ==
== Kepala Pemerintahan ==
# (18xx-1825): Raja Gusti Besar sebagai Ratu Sampanahan I, Manoenggoel I dan Bangkalaan IV. Ratu Agung menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir, dan Gusti Besar digantikan anaknya Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa.
# (18xx-1825): Gusti Besar yang bergelar [http://books.google.co.id/books?id=exRJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20praboe%20tanah%20boemboe&lr&pg=PA341#v=onepage&q=pangeran%20praboe%20tanah%20boemboe&f=true Ratu Agung] sebagai Raja Bangkalaan IV, Sampanahan I, Manunggul I, Cengal II, Cantung II, Batulicin II. Ratu Agung menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir, dan Gusti Besar digantikan anaknya Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa.
# (1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Sampanahan II, Manoenggoel II dan merangkap Raja Bangkalaan VII, digantikan pamannya
# (1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan VII, Sampanahan II, Manunggul II, Cengal III, Cantung III, Batulicin III.
# (1840-186x): [http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA353#v=onepage&q&f=true Pangeran Mangku] (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan III
# (1840-186x): [http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA353#v=onepage&q&f=true Pangeran Mangku] (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan III



Revisi per 27 Juli 2010 17.30

Negeri Sampanahan adalah suatu wilayah pemerintahan swapraja yang dikepalai seorang bumiputera bagian dari Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda. Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera adalah Pangeran Mangku. kerajaan yang pernah berdiri di Daerah Aliran Sungai Sampanahan, Kota Baru, Kalimantan Selatan. Sekarang wilayah kerajaan ini menjadi sebuah kecamatan di Kabupaten Kotabaru yaitu kecamatan Sampanahan, Kotabaru.

Kepala Pemerintahan

  1. (18xx-1825): Gusti Besar yang bergelar Ratu Agung sebagai Raja Bangkalaan IV, Sampanahan I, Manunggul I, Cengal II, Cantung II, Batulicin II. Ratu Agung menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir, dan Gusti Besar digantikan anaknya Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa.
  2. (1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan VII, Sampanahan II, Manunggul II, Cengal III, Cantung III, Batulicin III.
  3. (1840-186x): Pangeran Mangku (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan III

Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe

Sampanahan merupakan salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. RAJA GUSTI BESAR RUKLED BEFORE AS RATU OF MAIN PART OF TANAH BUMBU.SHE MARRIED AJI RADIN FROM PASIR,WHO TOOK THE NAJME SULTAN ANOM. SHE WAS SUCCEEDED BY HER SON AS RAJA OF THE SAME 6 AREAS AND HE SIGNED A CONTRACT WITH HOLLAND JULY 1825.HE DIED END 1841 AND THE LAST MONTH OF HIS LIFE HE WAS MENTALLY UNSTABLE.I DO NOT KNOW,WHO WAS THE WAKIL-RAJA FOR HIM THEN.HIS UNCLE;BROTHER OF MOTHERLRECEIVED SAMOANAHAN FROM HIM AS A THANKS.CA. 1840.HE THEN WAS SUB-RAJA OF SAMPANAHAN UNDER HIS NEPHEW,WHO WAS PARAMOUNT-RAJA.WHEN HIS NEPHEW DIED HE BECAME FULL RAJA OF SAMPANAHAN UNDER THE NAME:PANGERAN MANGKU BUMI(GUSTI ALI)IN 1841.I HAVE NITES,THAT IN 1853 AND 1861 HE WAS STILL RAJA OF THE KERAJAAN SAMPANAHAN.I DO NOT KNOW,WHAT HAPPENED TO SAMPANAHAN KERAJAAN AFTER 1861(UNTIL 1905).

I HAVE MORE GOOD OLD DOKUMENTASI OF THE RAJA2 TANAH BUMBU.LIKE TO CONTACT KETURUNAN2 OF THESE KERAJAAN2.MY WIFE IS DIRECT DESCENDANT OF SULTAN ADAM OF BANJARMASIN. SALAM HORMAT: DP TICK gRMK SECR. PUSAT DOKUMENTASI KERAJAAN2 DI INDONESIA "PUSAKA" VLAARDINGEN/BELANDA [email protected] HTTP://KERAJAAN-INDONESIA.BLOGSPOT.COM

Pranala luar