Lompat ke isi

Viktimologi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
JAnDbot (bicara | kontrib)
k bot Membuang: sv:Viktimologi
Baris 63: Baris 63:
[[sk:Viktimológia]]
[[sk:Viktimológia]]
[[sr:Виктимологија]]
[[sr:Виктимологија]]
[[sv:Viktimologi]]
[[uk:Віктимологія]]
[[uk:Віктимологія]]

Revisi per 11 Agustus 2010 07.25

Viktimologi adalah ilmu yang mempelajari tentang korban (victim = korban) termasuk hubungan antara korban dan pelaku, serta interaksi antara korban dan sistem peradilan - yaitu, polisi, pengadilan, dan hubungan antara pihak-pihak yang terkait - serta didalamnya juga menyangkut hubungan korban dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dan institusi lain seperti media, kalangan bisnis, dan gerakan sosial. [1]

Viktimologi juga membahas peranan dan kedudukan korban dalam suatu tindakan kejahatan di masyarakat, serta bagaimana reaksi masyarakat terhadap korban kejahatan.[butuh rujukan] Proses dimana seseorang menjadi korban kejahatan disebut dengan "viktimisasi".[butuh rujukan]

Macam-macam tipologi korban

Berdasarkan ?

Menurut M.E. Wolfgang, tipologi korban meliputi[2]:

  1. Viktimisasi Primer
  2. Viktimisasi Sekunder
  3. Viktimisasi Tersier
  4. Viktimisasi Mutual
  5. Tidak ada Viktimisasi

Berdasarkan peran

E.A. Fattah (1967)[2] merumuskan tipologi berdasarkan peran korban:

  1. Korban tidak ikut berpartisipasi
  2. Korban berperan secara tidak langsung
  3. Korban sebagai provokator
  4. Korban terlibat dalam kejahatan
  5. Korban dianggap sebagai sasaran yang keliru

Berdasarkan tingkat kesalahan

Selain itu, B. Mendelsohn merumuskan tipologi berdasarkan tingkat kesalahan korban[butuh rujukan]:

  1. Korban yang benar-benar tidak bersalah
  2. Koban memiliki sedikit kesalahan akibat ketidaktahuan
  3. Kesalahan korban sama dengan pelaku
  4. Korban lebih bersalah dari pelaku
  5. Korban sendiri yang memiliki kesalahan/paling bersalah
  6. Korban imajinatif

Teori

Teori Terpaan Gaya Hidup

Hindelang, Gottfredson, dan Garofalo menjelaskan mengenai bagaimana antara satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya memiliki perbedaan dalam resiko untuk menjadi korban kejahatan akibat perbedaan gaya hidup dari status sosial yang dimiliki. [butuh rujukan]

Teori Aktivitas Rutin

Cohen dan Felson menjelaskan mengenai perbedaan resiko viktimisasi seseorang karena adanya perbedaan aktivitas rutin sehari-hari dilihat dari dimensi waktunya.[butuh rujukan] Seseorang yang lebih sering berada di luar rumah diindikasikan memiliki kemungkinan lebih besar menjadi korban kejahatan dibandingkan dengan orang yang sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam rumah.[butuh rujukan]


Referensi

  1. ^ (Inggris) Andrew Karmen, 2003, Crime Victims: An Introduction to Victimology, Wadsworth Publishing ,ISBN 978-0-534-61632-8.
  2. ^ a b Mustafa M. 2007. Kriminologi Vol 41. Depok: FISIP UI PRESS.