Lompat ke isi

Teori politik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 118.98.172.93 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{politik}}
{{politik}}
'''Teori politik''' memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori sebagai pemikiran spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan masyarakat yang ideal, makna kedua menunjuk pada kajian sistematis tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan. Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah teori politik Marxis-Leninis atau [[komunisme]], contoh lain adalah teori politik yang berdasar pada pemikiran Adam Smith [[kapitalisme]]. Pemikiran [[Tan Malaka]] dalam tulisannya [[Madilog]], merupakan contoh teori politik Indonesia. [[Nasakom]] yang diajukan [[Soekarno]] merupakan contoh lain.
'''Teori politik''' memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori sebagai pemikiran spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan masyarakat yang ideal, makna kedua menunjuk pada kajian sistematis tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan. Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah teori politik Marxis-Leninis atau [[komunisme]], contoh lain adalah teori politik yang berdasar pada pemikiran Adam Smith [[kapitalisme]]. Pemikiran [[Tan Malaka]] dalam tulisannya {{ke wikisource|Madilog}}, merupakan contoh teori politik Indonesia. [[Nasakom]] yang diajukan [[Soekarno]] merupakan contoh lain.


Sedangkan teori politik sebagai hasil kajian [[empirik]] bisa dicontohkan dengan teori [[struktural - fungsional]] yang diajukan oleh Talcot Parson (seorang sosiolog), antara lain diturunkan kedalam teori politik menjadi ''Civic Culture''. Konsep sistem politik sendiri merupakan ciptaan para akademisi yang mengkaji kehidupan politik (sesungguhnya diturunkan dari konsep ''sistem sosial'').
Sedangkan teori politik sebagai hasil kajian [[empirik]] bisa dicontohkan dengan teori [[struktural - fungsional]] yang diajukan oleh Talcot Parson (seorang sosiolog), antara lain diturunkan kedalam teori politik menjadi ''Civic Culture''. Konsep sistem politik sendiri merupakan ciptaan para akademisi yang mengkaji kehidupan politik (sesungguhnya diturunkan dari konsep ''sistem sosial'').

Revisi per 30 September 2010 08.13

Teori politik memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori sebagai pemikiran spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan masyarakat yang ideal, makna kedua menunjuk pada kajian sistematis tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan. Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah teori politik Marxis-Leninis atau komunisme, contoh lain adalah teori politik yang berdasar pada pemikiran Adam Smith kapitalisme. Pemikiran Tan Malaka dalam tulisannya Madilog, merupakan contoh teori politik Indonesia. Nasakom yang diajukan Soekarno merupakan contoh lain.

Sedangkan teori politik sebagai hasil kajian empirik bisa dicontohkan dengan teori struktural - fungsional yang diajukan oleh Talcot Parson (seorang sosiolog), antara lain diturunkan kedalam teori politik menjadi Civic Culture. Konsep sistem politik sendiri merupakan ciptaan para akademisi yang mengkaji kehidupan politik (sesungguhnya diturunkan dari konsep sistem sosial).