Lompat ke isi

Hormon tiroid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
dev
ESCa (bicara | kontrib)
dev
Baris 10: Baris 10:
}}</ref> Pentingnya peran TH mulai dikenali pada abad ke 19 saat sebuah kasus pembesaran [[kelenjar tiroid]] dengan [[simtoma]] [[hipertiroidisme]] mengakibatkan [[gagal jantung]], ''exophthalmos'' dan percepatan [[laju metabolik basal]]. Studi lebih lanjut yang kemudian dilakukan, memberikan pengetahuan bahwa hormon kedua hormon tiroid [[tetra-iodotironina|T4]] dan [[molekul]]nya yang lebih reaktif, yaitu [[tri-iodotironina|T3]] mempunyai [[efek pleiotropik]].
}}</ref> Pentingnya peran TH mulai dikenali pada abad ke 19 saat sebuah kasus pembesaran [[kelenjar tiroid]] dengan [[simtoma]] [[hipertiroidisme]] mengakibatkan [[gagal jantung]], ''exophthalmos'' dan percepatan [[laju metabolik basal]]. Studi lebih lanjut yang kemudian dilakukan, memberikan pengetahuan bahwa hormon kedua hormon tiroid [[tetra-iodotironina|T4]] dan [[molekul]]nya yang lebih reaktif, yaitu [[tri-iodotironina|T3]] mempunyai [[efek pleiotropik]].


{{Ekspresi gen|Ekspresi genetik]] [[isoform]] [[miosin]] seperti Na<sup>+</sup> ATPase, K<sup>+</sup> ATPase, dan Ca<sup>2+</sup> ATPase yang terdapat pada [[retikulum sarkoplasma]], juga dikendalikan oleh TH.<ref>{{en}}{{cite web
[[Ekspresi gen|Ekspresi genetik]] [[isoform]] [[miosin]] seperti Na<sup>+</sup> ATPase, K<sup>+</sup> ATPase, dan Ca<sup>2+</sup> ATPase yang terdapat pada [[retikulum sarkoplasma]], juga dikendalikan oleh TH.<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8316532
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8316532
| title = Control of muscular bioenergetics by the thyroid hormones
| title = Control of muscular bioenergetics by the thyroid hormones
Baris 16: Baris 16:
| work = Service de Médecine J, Hôpitaux de Brabois; Kaminsky P, Klein M, Duc M.
| work = Service de Médecine J, Hôpitaux de Brabois; Kaminsky P, Klein M, Duc M.
}}</ref> Kekurangan konsentrasi TH seperti yang ditunjukkan oleh [[simtoma]] [[hipotiroidisme]], merupakan akibat yang ditimbulkan dari terhambatnya [[lintasan metabolisme|lintasan]] [[oksidatif]] misalnya [[reaksi kimia|reaksi]] [[oksidasi]] [[asam piruvat]], sedangkan konsentrasi TH yang berlebih akan mempercepat laju lintasan [[glikolisis]] seperti yang ditengarai pada [[hipertiroidisme]]. Konsentrasi TH yang berlebih atau kekurangan dapat menyebabkan [[hipotonia]] akibat penumpukan [[asam laktat]] yang disebut [[laktikasidemia]].
}}</ref> Kekurangan konsentrasi TH seperti yang ditunjukkan oleh [[simtoma]] [[hipotiroidisme]], merupakan akibat yang ditimbulkan dari terhambatnya [[lintasan metabolisme|lintasan]] [[oksidatif]] misalnya [[reaksi kimia|reaksi]] [[oksidasi]] [[asam piruvat]], sedangkan konsentrasi TH yang berlebih akan mempercepat laju lintasan [[glikolisis]] seperti yang ditengarai pada [[hipertiroidisme]]. Konsentrasi TH yang berlebih atau kekurangan dapat menyebabkan [[hipotonia]] akibat penumpukan [[asam laktat]] yang disebut [[laktikasidemia]].

TH juga memiliki sifat [[hipokolesterolemik]] yang menurunkan rasio [[plasma darah|plasma]] [[kolesterol]] tanpa mempercepat laju lintasan [[katabolisme]] kolesterol menjadi [[asam empedu]], serta meningkatkan rasio [[asam kenodeoksikolat]].<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6409630
| title = Bile acid metabolism in hypothyroid subjects: response to substitution therapy
| accessdate = 2010-11-18
| work = Angelin B, Einarsson K, Leijd B.
}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 18 November 2010 14.27

Hormon tiroid (bahasa Inggris: thyroid hormone, TH) adalah klasifikasi hormon yang mengacu pada turunan senyawa asam amino tirosina yang disintesis oleh kelenjar tiroid dengan menggunakan yodium. Terdapat dua jenis hormon dari klasifikasi ini yaitu tetra-iodotironina dan tri-iodotironina. Kedua jenis hormon ini mempunyai peran yang sangat vital di dalam metabolisme tubuh.

Hormon tiroid juga mengacu pada asupan senyawa organik pada terapi hormonal berupa levotikroksin, atau isoform terkait.

Hormon tiroid merupakan pengendali utama metabolisme dan pertumbuhan dengan memodulasi transkripsi genetik melalui pencerapnya yang terdapat pada inti sel.[1] Pentingnya peran TH mulai dikenali pada abad ke 19 saat sebuah kasus pembesaran kelenjar tiroid dengan simtoma hipertiroidisme mengakibatkan gagal jantung, exophthalmos dan percepatan laju metabolik basal. Studi lebih lanjut yang kemudian dilakukan, memberikan pengetahuan bahwa hormon kedua hormon tiroid T4 dan molekulnya yang lebih reaktif, yaitu T3 mempunyai efek pleiotropik.

Ekspresi genetik isoform miosin seperti Na+ ATPase, K+ ATPase, dan Ca2+ ATPase yang terdapat pada retikulum sarkoplasma, juga dikendalikan oleh TH.[2] Kekurangan konsentrasi TH seperti yang ditunjukkan oleh simtoma hipotiroidisme, merupakan akibat yang ditimbulkan dari terhambatnya lintasan oksidatif misalnya reaksi oksidasi asam piruvat, sedangkan konsentrasi TH yang berlebih akan mempercepat laju lintasan glikolisis seperti yang ditengarai pada hipertiroidisme. Konsentrasi TH yang berlebih atau kekurangan dapat menyebabkan hipotonia akibat penumpukan asam laktat yang disebut laktikasidemia.

TH juga memiliki sifat hipokolesterolemik yang menurunkan rasio plasma kolesterol tanpa mempercepat laju lintasan katabolisme kolesterol menjadi asam empedu, serta meningkatkan rasio asam kenodeoksikolat.[3]

Lihat pula

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ (Inggris)"In Vivo Regulation of Human Skeletal Muscle Gene Expression by Thyroid Hormone". Department of Pediatrics and Genetics, Department of Biochemistry, Howard Hughes Medical Institute, Beckman Center, Stanford University School of Medicine, Department of Statistics, Stanford University, Institut National de la Santé et de la Recherche Médicale Unit 317, Louis Bugnard Institute, Paul Sabatier University, Rangueil Hospital, Investigation Center, Purpan Hospital, Pavillon Riser, Laboratoire et Service de Médecine et Nutrition, EA Université Paris; Karine Clément, Nathalie Viguerie, Maximilian Diehn, Ash Alizadeh, Pierre Barbe, Claire Thalamas, John D. Storey, Patrick O. Brown, Greg S. Barsh, dan Dominique Langin. Diakses tanggal 2010-11-16. 
  2. ^ (Inggris)"Control of muscular bioenergetics by the thyroid hormones". Service de Médecine J, Hôpitaux de Brabois; Kaminsky P, Klein M, Duc M. Diakses tanggal 2010-11-18. 
  3. ^ (Inggris)"Bile acid metabolism in hypothyroid subjects: response to substitution therapy". Angelin B, Einarsson K, Leijd B. Diakses tanggal 2010-11-18.