Lompat ke isi

Mark David Chapman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34: Baris 34:
}}
}}


'''Mark David Chapman''' ({{lahirmati|[[Dallas, Texas|Dallas]], [[Texas]], [[Amerika Serikat]]|10|5|1955}}) adalah seorang warganegara [[Amerika Serikat|Amerika]] yang terkenal karena membunuh musikus [[John Winston Lennon]].
'''Mark David Chapman''' ({{lahirmati|[[Dallas, Texas|Dallas]], [[Texas]], [[Amerika Serikat]]|10|5|1955}}) adalah seorang warganegara [[Amerika Serikat|Amerika]] & narapidana yang terkenal karena membunuh musisi [[John Winston Lennon]].


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==

Revisi per 7 Maret 2011 07.58

Mark David Chapman
Berkas:Markchapmanmugshot.jpg
Lahir10 Mei 1955 (umur 69)
Dallas, Texas
PekerjaanTahanan dengan dihukum selama 20 tahun
Dikenal atasPembunuhan John Winston Lennon
Suami/istriGloria Abe (m. 1979)
PasanganDavid Curtis Chapman, Diane Elizabeth Pease
AnakTidak ada

Mark David Chapman (lahir 10 Mei 1955) adalah seorang warganegara Amerika & narapidana yang terkenal karena membunuh musisi John Winston Lennon.

Kehidupan awal

Chapman besar di Georgia, dan merupakan penggemar The Beatles sejak pertama kali terkenal. Ia mulai belajar gitar dan ingin menjadi musikus. Namun kemudian ia menjadi orang Kristen fundamentalis, dan pandangan-pandangannya pun berubah. Ia lalu percaya bahwa The Beatles berpengaruh buruk bagi banyak orang, John Lennon khususnya, karena pandangan Lennon pada agama dan negara. Saat Lennon meluncurkan lagunya Imagine pada tahun 1971, banyak tokoh terkemuka yang tak menyukainya. Chapman memparodikan lagu itu dengan "Imagine John Lennon dead."

Seiring berlalunya tahun, Chapman kurang berhasil dan banyak bermasalah dalam kehidupan pribadinya. Terinspirasi oleh film Around the World in Eighty Days, ia berkelana ke Tokyo, Seoul, Hong Kong, Singapura, Bangkok, Delhi, Israel, Jenewa, London, Paris, dan Dublin. Ia kembali ke Amerika Serikat, dan kemudian pindah ke Hawaii. Seperti Lennon, ia menikahi seorang wanita Jepang, namun pernikahannya tak bahagia. Chapman bekerja dengan upah rendah, sebagai seorang petugas keamanan.

Pertemuan (dan pembunuhan) Lennon

Pada tahun 1980, setelah beberapa tahun pensiun, John Lennon meluncurkan album baru, Double Fantasy, dengan isterinya Ono Yoko. Chapman mengetahui dari buku di mana tempat tinggal Lennon di New York City, dan tak sulit baginya menemukannya di seluruh kota. Chapman meluruk ke New York beberapa kali yang gagal, berpikir tentang apa yang ingin dilakukannya. Ia berpikir tentang bunuh diri sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Lennon. Ia merasa bahwa melakukan hal ini akan agak mengurangi beban masalah kehidupannya sendiri.

Pada tanggal 8 Desember 1980, Chapman mengunjungi New York lagi, bertemu Lennon dan Yōko Ono saat mereka meninggalkan rumah untuk pergi ke sesi rekaman. Lennon menandatangani kopian Double Fantasy untuk Chapman, dan seorang fotografer mengambil foto kedua lelaki itu. Chapman menunggu hingga mereka kembali. Saat Lennon memasuki bangunan apartemennya, Chapman mencabut pistol, memanggil Lennon, lalu menembakinya beberapa kali. Lennon jatuh, dan meninggal dalam perjalanan ke RS akibat kehabisan darah.

Kejadian selanjutnya

Chapman tak mencoba angkat kaki, dan sedang membaca buku The Catcher in the Rye, saat polisi datang ke TKP. Mereka menahan Chapman, yang kemudian menyatakan diri bersalah sebagai pembunuh Lennon, berkata di pengadilan bahwa Tuhan telah menitahkannya berbuat demikian. Ia dijatuhi dakwaan pembunuhan tingkat kedua.

Ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada tahun 1981. Ia dipenjarakan di Attica State Prison sejak tahun 1981. Ia dipisahkan dari tahanan lain karena masalah kesehatannya. Lalu ia menulis pada Ono Yōko, mencoba meminta maaf padanya dan menjelaskan tindakannya, namun Yoko Ono tak pernah menjawab.

Pada tahun 1985, seorang aktor bernama Mark Lindsay Chapman kehilangan kesempatan untuk memerankan Lennon di sebuah film TV tentang kehidupannya dengan Yoko Ono, karena namanya mirip dengan pembunuh Lennon.

Saat memenuhi syarat untuk dibebaskan, Chapman menggunakannya namun kemudian ditolak. Yoko Ono memberikan pernyataan pada pengadilan, mengatakan bahwa kematian Lennon masih melukainya dan anaknya Sean Lennon tiap hari, dan mereka masih merasa kehilangan. Ia mengingatkan mereka bagaimana tindakan Chapman menjadi salah satu dari banyak keangkuhan dan pembunuhan terkenal, dan bahwa pembebasan Chapman hanya akan mengilhami orang lain untuk berbuat serupa. Pengadilan mendengar kata-katanya, dan pembebasan Chapman terus ditolak. Pada tanggal 8 Desember 2006, pada peringatan ke-26 dari kematian Lennon, Yoko Ono menerbitkan sebuah iklan 1 halaman di sejumlah surat kabar dengan menuliskan bahwa, meski 8 Desember menjadi "hari pengampunan" sekalipun, ia takkan pernah memaafkan Chapman. Pemeriksaan pembebasan Chapman berikutnya dijadwalkan pada bulan Oktober 2008.

Pembunuhan Lennon terulang kembali secara aneh pada bulan Desember 1999 saat seorang lelaki muda bernama Michael Abram, meruyak masuk ke rumah bekas anggota The Beatles lainnya, George Harrison, sambil membawa pisau. Ia ingin membunuh Harrison dengan alasan yang sama seperti Chapman membunuh John Lennon. Harrison dan istrinya Olivia melawan, namun kemudian Olivia melempari Abram dengan lampu, dan pasangan itu menekannya hingga polisi datang. Harrison ditusuk oleh Abram, namun ia sembuh. Abram dikirim ke RSJ.