Orang Yahudi: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 203.128.81.190 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 202.152.243.21 |
|||
Baris 9: | Baris 9: | ||
|related=[[Bangsa Arab|Arab]] atau [[bangsa Semitik]], terutama [[orang Palestina]], [[orang Suriah]] dan [[orang Libanon|Libanon]]. |
|related=[[Bangsa Arab|Arab]] atau [[bangsa Semitik]], terutama [[orang Palestina]], [[orang Suriah]] dan [[orang Libanon|Libanon]]. |
||
}} |
}} |
||
'''Yahudi ''' adalah istilah yang merujuk kepada sebuah [[agama]] atau [[suku bangsa]] |
'''Yahudi ''' adalah istilah yang merujuk kepada sebuah [[agama]] atau [[suku bangsa]]. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi. |
||
Berdasarkan [[etnis]]itas, kata ini merujuk kepada keturunan [[Eber]] (Kejadian 10:21) atau [[Yakub]], anak [[Ishak]], anak [[Abraham]] ([[Ibrahim]]) dan Sarah. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi |
Berdasarkan [[etnis]]itas, kata ini merujuk kepada keturunan [[Eber]] (Kejadian 10:21) atau [[Yakub]], anak [[Ishak]], anak [[Abraham]] ([[Ibrahim]]) dan Sarah. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi. |
||
Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel [[agama Yahudi]]; artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain. |
Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel [[agama Yahudi]]; artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain. |
||
Baris 44: | Baris 45: | ||
== Anti-semitisme == |
== Anti-semitisme == |
||
{{utama|Antisemitisme}} |
{{utama|Antisemitisme}} |
||
Selama berabad-abad orang Yahudi banyak mengalami [[Diskriminasi]] dari kaum [[Kristen]] di [[Eropa]]. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini secara khusus disebut [[antisemitisme]]. Puncak diskriminasi ini terjadi pada [[Perang Dunia II]], yakni ketika lebih dari enam juta orang Yahudi dibantai di Eropa oleh kaum [[Nazi]] Jerman |
Selama berabad-abad orang Yahudi banyak mengalami [[Diskriminasi]] dari kaum [[Kristen]] di [[Eropa]]. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini secara khusus disebut [[antisemitisme]]. Puncak diskriminasi ini terjadi pada [[Perang Dunia II]], yakni ketika lebih dari enam juta orang Yahudi dibantai di Eropa oleh kaum [[Nazi]] Jerman. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 14 Maret 2011 05.31
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Israel: 6 juta. Amerika Serikat: 6 juta. | |
Bahasa | |
bahasa Ibrani, bahasa Yiddish, bahasa Arab, bahasa Aram, dan lain-lain. | |
Agama | |
Agama Yahudi. | |
Kelompok etnik terkait | |
Arab atau bangsa Semitik, terutama orang Palestina, orang Suriah dan Libanon. |
Yahudi adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.
Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada keturunan Eber (Kejadian 10:21) atau Yakub, anak Ishak, anak Abraham (Ibrahim) dan Sarah. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel agama Yahudi; artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain.
Etimologi
Kata Yahudi diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yahuda. Yahuda ini adalah salah satu dari 12 putera Yaqub, seorang nabi yang hidup sekitar abad 18 SM dan bergelar Israil. Seluruh turunan dari 12 putera Nabi Yaqub (Israil) itu dikenal dengan sebutan Bani Israil (keturunan langsung Israil) yang kemudian berkembang menjadi besar dinamakan menjadi Suku Israil.
Setelah berabad-abad turunan Yahudi berkembang menjadi bagian yang dominan dan mayoritas dari Bani Israil, sehingga sebutan Yahudi tidak hanya mengacu kepada orang-orang dari turunan Yahuda, tapi mengacu kepada segenap turunan dari Israil (Yaqub).
Pada awalnya bangsa Yahudi hanya terdiri dari satu kelompok keluarga diantara banyak kelompok keluarga yang hidup di tanah Kan’an pada abad 18 SM. Ketika terjadi bencana kelaparan di Kan’an, mereka pergi mencari makan ke Mesir, yang memiliki persediaan makanan yang cukup berkat peran serta Yusuf. Karena kedudukan Yusuf yang tinggi di Dinasti Hyksos, Mesir, seluruh anggota keluarga Yaqub diterima dengan baik di Mesir dan bahkan diberi lahan pertanian di bagian timur laut Mesir.
Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa memandang warga negara atau tanah airnya, disebut juga sebagai orang-orang Yahudi dan begitupula dengan keseluruh penganut ajarannya disebut dengan nama yang sama pula.
Siapakah orang yang berhak disebut Yahudi?
Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi Yahudi kepada seorang yang:
- Suku Bangsa Yahudi, suku bangsa ini terbagi lagi menjadi dua:[1]
- Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi disebut Yahudi asli,
- Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi Kelas Dua,
- Seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum Yahudi.
Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-tertulis yang menerangkan Taurat, kitab suci asal hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama kitab Tanakh/Perjanjian Lama). Menurut Talmud, definisi ini dipegang semenjak pemberian Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai kira-kira 3.500 tahun dahulu kepada nabi Musa. Sejarawan Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi ini tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia mengaku bahwa definisi ini digunakan sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.
Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika Serikat) yang liberal dari segi teologi, Yahudi Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah membenarkan orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut diri mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak lagi mewajibkan orang memeluk agama tersebut demi memenuhi adat istiadat pemelukan tradisional, dan mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka bukan Yahudi, asalkan berayah Yahudi.
Kelompok Yahudi
Dewasa ini ada dua kelompok Yahudi utama:
- Kaum Ashkenazim
- Kaum Sefardim
- Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur"
Anti-semitisme
Selama berabad-abad orang Yahudi banyak mengalami Diskriminasi dari kaum Kristen di Eropa. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini secara khusus disebut antisemitisme. Puncak diskriminasi ini terjadi pada Perang Dunia II, yakni ketika lebih dari enam juta orang Yahudi dibantai di Eropa oleh kaum Nazi Jerman.