Sungai Negara: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara) |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
== Kenampakan alam == |
== Kenampakan alam == |
||
=== Lembah === |
=== Lembah === |
||
Kawasan ini dapat dicapai dengan mempergunakan jalan yang menghubungkan [[Banjarmasin]] dan [[Balikpapan]], melalui [[Kandangan]] dan [[Amuntai]]. Dengan luas sekitar 250.000 hektare, lembah ini kemungkinan merupakan daerah paling subur di Kalimantan, dan sebagai akibatnya populasi penduduk disini sangat tinggi bila dibandingkan dengan bagian lainnya di Kalimantan. Rawa Negara terletak |
Kawasan ini dapat dicapai dengan mempergunakan jalan yang menghubungkan [[Banjarmasin]] dan [[Balikpapan]], melalui [[Kandangan]] dan [[Amuntai]]. Dengan luas sekitar 250.000 hektare, lembah ini kemungkinan merupakan daerah paling subur di Kalimantan, dan sebagai akibatnya populasi penduduk disini sangat tinggi bila dibandingkan dengan bagian lainnya di Kalimantan. Rawa Negara terletak di antara Sungai Barito dan Pegunungan Meratus. Rawa dengan permukaan yang terbuka dan air yang dalam, memanjang sampai ke daerah danau (Danau Bangkau, Danau Panggang dan Danau Sembujur) yang membentuk dataran banjir musiman dan melindungi daerah hilir dari banjir dan intrusi air asin. Masyarakat lokal umumnya dari suku Banjar, memiliki sistem tata guna lahan yang sangat menarik, menggabungkan berbagai varietas padi yang tumbuh di permukaan/mengambang, kerbau dan beternak bebek. Habitat utama adalah hutan rawa gambut yang sudah ditebang dan hutan riparian, hutan rawa ''Melaleuca/Combretocarpus'', berbagai bentuk rawa terbuka dengan vegetasi mengambang atau rawa berumput, badan air yang terbuka dan lahan pertanian. Masyarakat mempergunakan kawasan ini sebagai tempat untuk mencari kayu, menebang pohon untuk bahan perabot rumah-tangga (''furniture''), lahan pertanian, perikanan, dan kemungkinan perburuan burung.<ref>[http://www.burung.org/detail_iba.php?id=52&op=iba KID2 - Lembah Sungai Negara]</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 5 April 2011 15.07
Sungai Negara (Banjar: Sungaî Nagarā) adalah sebuah sungai yang mengalir di wilayah Kalimantan bagian tenggara, tepatnya di provinsi Kalimantan Selatan. Sungai ini merupakan sungai terpanjang kedua di Kalsel setelah Sungai Barito. Sungai ini merupakan anak sungai Barito sehingga muaranya berada di Sungai Barito. Muara Sungai Negara berada di wilayah perbatasan antara Barito Kuala dan Tapin. Sungai ini berujung di wilayah pegunungan Meratus di Kabupaten Tabalong.
Sungai Negara menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Selatan bagian utara, baik untuk sumber air maupun sara transportasi. Salah satu lokasi yang paling dikenal yang melewati Sungai Negara adalah Margasari di Kabupaten Tapin dan Negara di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kenampakan alam
Lembah
Kawasan ini dapat dicapai dengan mempergunakan jalan yang menghubungkan Banjarmasin dan Balikpapan, melalui Kandangan dan Amuntai. Dengan luas sekitar 250.000 hektare, lembah ini kemungkinan merupakan daerah paling subur di Kalimantan, dan sebagai akibatnya populasi penduduk disini sangat tinggi bila dibandingkan dengan bagian lainnya di Kalimantan. Rawa Negara terletak di antara Sungai Barito dan Pegunungan Meratus. Rawa dengan permukaan yang terbuka dan air yang dalam, memanjang sampai ke daerah danau (Danau Bangkau, Danau Panggang dan Danau Sembujur) yang membentuk dataran banjir musiman dan melindungi daerah hilir dari banjir dan intrusi air asin. Masyarakat lokal umumnya dari suku Banjar, memiliki sistem tata guna lahan yang sangat menarik, menggabungkan berbagai varietas padi yang tumbuh di permukaan/mengambang, kerbau dan beternak bebek. Habitat utama adalah hutan rawa gambut yang sudah ditebang dan hutan riparian, hutan rawa Melaleuca/Combretocarpus, berbagai bentuk rawa terbuka dengan vegetasi mengambang atau rawa berumput, badan air yang terbuka dan lahan pertanian. Masyarakat mempergunakan kawasan ini sebagai tempat untuk mencari kayu, menebang pohon untuk bahan perabot rumah-tangga (furniture), lahan pertanian, perikanan, dan kemungkinan perburuan burung.[1]