Pegunungan Meratus
Pegunungan Meratus | |
Negara | Indonesia |
---|---|
Titik tertinggi | Gunung Halau-halau |
- elevasi | 6.236 ft (1.901 m) |
Panjang | 372 mi (599 km), Barat Daya-Timur Laut |
Period | Plio-Pleistosen |
Meratus merupakan kawasan pegunungan yang berada di tenggara Pulau Kalimantan serta membelah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua. Pegunungan ini membentang sepanjang ± 600 km² dari arah barat daya-timur laut dan membelok ke arah utara hingga perbatasan provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Titik tertinggi di rangkaian Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau-halau yang memiliki ketinggian 1.901 Mdpl.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Secara geografis kawasan Pegunungan Meratus terletak di antara 115°38’00" hingga 115°52’00" Bujur Timur dan 2°28’00" hingga 20°54’00" Lintang Selatan.[butuh rujukan] Pegunungan Meratus mencakup wilayah delapan kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tapin.[1] Sedangkan di Provinsi Kalimantan Timur mencangkup Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Barat bagian selatan. Sementara di Provinsi Kalimantan Tengah meliputi sebagian kecil Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Barito Timur.
Geologi
[sunting | sunting sumber]Pegunungan Meratus merupakan sebuah pegunungan ofiolit yang sejak Paleogen telah terletak di sebuah wilayah yang jauh dari tepi-tepi konvergensi lempeng. Pegunungan Meratus mulai terangkat pada Miosen Akhir dan efektif membatasi Cekungan Barito di sebelah baratnya pada Plio-Pleistosen.[2]
Titik tertinggi di rangkaian Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau-halau atau Gunung Besar atau Gunung Meratus yang memiliki ketinggian 1.901 Mdpl di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu di Provinsi Kalimantan Selatan. Gunung-gunung lainnya adalah Gunung Kahung (1.458 Mdpl), Gunung Walungan (1.184 Mdpl), Gunung Lima (1.245 Mdpl), Gunung Rorokoan (1.210 Mdpl), Gunung Huluwani (1.660 Mdpl), Gunung Banyutawar (1.560 Mdpl), Gunung Bibitanbainah (1.580 Mdpl), Gunung Sarempaka (1.210 Mdpl) dan Gunung Tindihan (1.200 Mdpl).
Sejumlah sungai yang berasal dari pegunungan ini diantaranya adalah Sungai Riam Kanan (Sungai Martapura), Sungai Riam Kiri, Sungai Negara, Sungai Asam asam, Sungai Kintap, Sungai Satui, Sungai Sebamban, Sungai Kusan, Sungai Batulicin, Sungai Cantung, Sungai Sampanahan, Sungai Durian (Sungai Manunggu), Sungai Cengal, Sungai Pasir, Sungai Long Kali, Sungai Riko, Sungai Tapin dan Sungai Sepaku. Terdapat Waduk Riam Kanan di pegunungan ini yang menjadi waduk terbesar di Kalimantan Selatan yang ada di desa Aranio, Aranio, Banjar.[3]
Flora & Fauna
[sunting | sunting sumber]Pegunungan Meratus merupakan kawasan berhutan yang bisa dikelompokkan sebagai hutan pegunungan rendah. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan beberapa vegetasi dominan seperti Meranti Putih (Shorea spp), Meranti Merah (Shorea spp), Agathis (Agathis spp), Kanari (Canarium dan Diculatum BI), Nyatoh (Palaquium spp), Medang (Litsea sp), Durian (Durio sp), Gerunggang (Crotoxylon arborescen BI), Kempas (Koompassia sp), Belatung (Quercus sp).[4]. Di sepanjang pegunungan terdapat banyak perkebunan karet.[5]
Fauna khas juga terdapat di bentangan Pegunungan ini seperti Kera ekor panjang, Rusa, Kijang, Kucing Hutan, Tupai Kecil, berbagai jenis Katak, berbagai jenis Reptil, Tum-Tum, berbagai jenis Kupu-Kupu dan Serangga, Ikan ular tropidolaemus spesies baru bergaris putih, garis merah dan garis hijau, Iguana Meratus, burung berjambul dan patuk panjang, katak bertanduk, katak darah bintik, tokek belang, primata uwa-uwa putih dan merah dan Maskot Kalimantan Selatan yaitu Bekantan.
Galeri
[sunting | sunting sumber]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Al Fatah, Y., dan Tio, B. (2004). "Menggali Kearifan di Kaki Pegunungan Meratus" (PDF). Intip Hutan: 1.
- ^ Pengangkatan Pegunungan Meratus oleh Tektonik Gayaberat Ekshumasi
- ^ Indra Setiawan (25 November 2013). "Bendungan Riam Kanan".
- ^ "Yasir Al Fatah & Betty Tio - Menggali Kearifan di Kaki Pegunungan Meratus" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-05. Diakses tanggal 2012-03-14.
- ^ (Inggris) Reed L. Wadley, Histories of the Borneo environment: economic, political and social dimensions of change and continuity, KITLV Press, 2005 ISBN 90-6718-254-0, 9789067182546