Gula merah: Perbedaan antara revisi
Menolak perubahan terakhir (oleh Ngademad) dan mengembalikan revisi 4239672 oleh Albertus Aditya |
PL 05 SIGIT (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
[[en:Palm sugar]] |
[[en:Palm sugar]] |
||
[[es:Azúcar de palma]] |
[[es:Azúcar de palma]] |
||
[[jv:Gula Jawa]] |
|||
[[ms:Gula Melaka]] |
[[ms:Gula Melaka]] |
||
[[nl:Palmsuiker]] |
[[nl:Palmsuiker]] |
Revisi per 12 April 2011 21.11
Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.