Lompat ke isi

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MelancholieBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia''' disingkat '''ICMI''' adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di [[Indonesia]]. ICMI dibentuk pada tanggal [[7 Desember]] [[1990]] di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di [[Kota Malang]] tanggal 6-[[8 Desember]] [[1990]]. Di pertemuan itu juga dipilih [[B. J. Habibie|Baharuddin Jusuf Habibie]] sebagai ketua ICMI yang pertama.
'''Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia''' disingkat '''ICMI''' adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di [[Indonesia]].Kelahiran ICMI bukankah sebuah kebetulah sejarah belaka, tapi erat kaitannya dengan perkembangan global dan regional di luar dan di dalam negeri. Menjelang akhir dekade 1980-an dan awal dekade 1990-an, dunia ditandai dengan berakhirnya perang dingin dan konflik ideologi.

Seringin dengan itu semangat kebangkitan Islam di belahan dunia timur ditandai dengan tampilnya Islam sebagai ?ideologi peradaban? dunia dan kekuatan altenatif bagi perkembangan perabadan dunia. Bagi Barat, kebangkitan Islam ini menjadi masalah yang serius karena itu berarti hegemoni mereka terancam. Apa yang diproyeksikan sebagai konflik antar peradaban lahir dari perasaan Barat yang subyektif terhadap Islam sebagai kekuatan peradaban dunia yang sedang bangkit kembali sehingga mengancam dominasi peradaban Barat.
Kebangkitan umat Islam ditunjang dengan adanya ledakan kaum terdidik (intelectual booming) yang di kalangan kelas menengah kaum santri Indonesia. Program dan kebijakan Orde Baru secara langsung maupun tidak langsung telah melahirkan generasi baru kaum santri yang terpelajar, modern, berwawasan kosmopolitan, berbudaya kelas menengah, serta mendapat tempat pada institusi-institusi modern. Pada akhirnya kaum santri dapat masuk ke jajaran birokrasi pemerintahan yang mulanya didominasi oleh ?kaum abangan? dan di beberapa tempat oleh non muslim. Posisi demikian jelas berpengaruh terhadap produk-produk kebijakan pemerintah.

Dengan kondisi yang membaik ini, maka pada dasa warsa 80-an mitos bahwa umat Islam Indonesia merupakan ?mayoritas tetapi secara teknikal minoritas? runtuh dengan sendirinya. Sementara itu, pendidikan berbangsa dan bernegara yang diterima kaum santri di luar dan di dalam kampus telah mematangkan mereka buka saja secara mental, tapi juga secara intelektual. Dari mereka itulah lahir critical mass yang responsif terhadap dinamika dan proses pembangunan yang sedang dijalankan dan juga telah memperkuat tradisi inteletual melalui pergumulan ide dan gagasan yang diekpresikan baik melalui forum seminar maupun tulisan di media cetak dan buku-buku. Seiring dengan itu juga terjadi perkembangan dan perubahan iklim politik yang makin kondusif bagi tumbuhnya saling pengertian antara umat Islam dengan komponen bangsa lainnya, termasuk yang berada di dalam birokrasi. ICMI dibentuk pada tanggal [[7 Desember]] [[1990]] di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di [[Kota Malang]] tanggal 6-[[8 Desember]] [[1990]]. Di pertemuan itu juga dipilih [[B. J. Habibie|Baharuddin Jusuf Habibie]] sebagai ketua ICMI yang pertama.


== Ketua ICMI ==
== Ketua ICMI ==

Revisi per 20 April 2011 10.52

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia disingkat ICMI adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia.Kelahiran ICMI bukankah sebuah kebetulah sejarah belaka, tapi erat kaitannya dengan perkembangan global dan regional di luar dan di dalam negeri. Menjelang akhir dekade 1980-an dan awal dekade 1990-an, dunia ditandai dengan berakhirnya perang dingin dan konflik ideologi.

Seringin dengan itu semangat kebangkitan Islam di belahan dunia timur ditandai dengan tampilnya Islam sebagai ?ideologi peradaban? dunia dan kekuatan altenatif bagi perkembangan perabadan dunia. Bagi Barat, kebangkitan Islam ini menjadi masalah yang serius karena itu berarti hegemoni mereka terancam. Apa yang diproyeksikan sebagai konflik antar peradaban lahir dari perasaan Barat yang subyektif terhadap Islam sebagai kekuatan peradaban dunia yang sedang bangkit kembali sehingga mengancam dominasi peradaban Barat. Kebangkitan umat Islam ditunjang dengan adanya ledakan kaum terdidik (intelectual booming) yang di kalangan kelas menengah kaum santri Indonesia. Program dan kebijakan Orde Baru secara langsung maupun tidak langsung telah melahirkan generasi baru kaum santri yang terpelajar, modern, berwawasan kosmopolitan, berbudaya kelas menengah, serta mendapat tempat pada institusi-institusi modern. Pada akhirnya kaum santri dapat masuk ke jajaran birokrasi pemerintahan yang mulanya didominasi oleh ?kaum abangan? dan di beberapa tempat oleh non muslim. Posisi demikian jelas berpengaruh terhadap produk-produk kebijakan pemerintah.

Dengan kondisi yang membaik ini, maka pada dasa warsa 80-an mitos bahwa umat Islam Indonesia merupakan ?mayoritas tetapi secara teknikal minoritas? runtuh dengan sendirinya. Sementara itu, pendidikan berbangsa dan bernegara yang diterima kaum santri di luar dan di dalam kampus telah mematangkan mereka buka saja secara mental, tapi juga secara intelektual. Dari mereka itulah lahir critical mass yang responsif terhadap dinamika dan proses pembangunan yang sedang dijalankan dan juga telah memperkuat tradisi inteletual melalui pergumulan ide dan gagasan yang diekpresikan baik melalui forum seminar maupun tulisan di media cetak dan buku-buku. Seiring dengan itu juga terjadi perkembangan dan perubahan iklim politik yang makin kondusif bagi tumbuhnya saling pengertian antara umat Islam dengan komponen bangsa lainnya, termasuk yang berada di dalam birokrasi. ICMI dibentuk pada tanggal 7 Desember 1990 di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di Kota Malang tanggal 6-8 Desember 1990. Di pertemuan itu juga dipilih Baharuddin Jusuf Habibie sebagai ketua ICMI yang pertama.

Ketua ICMI

Muktamar Tanggal Ketua terpilih Periode
Muktamar I 6-8 Desember 1990 di Kota Malang Baharuddin Jusuf Habibie 1990-1995
Muktamar II 7-9 Desember 1995 di Jakarta Baharuddin Jusuf Habibie 1995-2000
Muktamar III 9-12 November 2000 di Jakarta Adi Sasono 2000-2005
Muktamar IV 4-7 Desember 2005 di Makassar Marwah Daud Ibrahim (Presidium)

Nanat Fatah Natsir (Presidium)

M. Hatta Rajasa (Presidium)

Muslimin Nasution (Presidium)

Azyumardi Azra (Presidium)

2005-2006

2006-2007

-

-

-

BATIC

BATIC, singkatan dari Balai Jurnalistik ICMI Orwil Jawa Barat. Berdiri sejak 1 Januari 2000, dengan aktivitas utama menggelar Majelis Ta'lim Jurnalistik (Majestik) secara rutin tiga bulanan dan berfungsi memfasilitasi diklat-diklat jurnalistik dan kepenyiaran radio --menyediakan materi, silabus, dan instruktur.

Pranala luar