Royal Crown Derby: Perbedaan antara revisi
Baris 17: | Baris 17: | ||
Meski banyak karya yang bagus, periode Kean sangat kacau dan perusahaan mengalami masalah keuangan. |
Meski banyak karya yang bagus, periode Kean sangat kacau dan perusahaan mengalami masalah keuangan. |
||
⚫ | |||
William Duesbury III, |
William Duesbury III, dilahirkan tahun 1790, anak dari William Duesbury II, mengambil alih perusahaan ketika ia sudah cukup umur, dan Kean menjual sahamnya kepada ayah mertuanya, kakek William Duesbury, bernama Sheffield, lalu perusahaan berlanjut dengan nama Duesbury & Sheffield. |
||
=== Robert Bloor === |
=== Robert Bloor === |
||
[[Image:ImariC.jpg|thumb| |
[[Image:ImariC.jpg|thumb|Piring Imari Crown Derby, abad 19]] |
||
[[File:Biscuit tins VA 2480.JPG|thumb|[[ |
[[File:Biscuit tins VA 2480.JPG|thumb|[[Kaleng biskuit]] dalam bentuk desain tumpukan piring porselen Derby. Dibuat oleh Hudson Scott & Sons untuk [[Huntley & Palmers]], 1906]] |
||
Tahun 1815, perusahaan disewakan kepada firma karyawan, Robert Bloor, dan Duesbury tidak berperan lagi disini. Bloor meminjam dana banyak sekali untuk membayar tagihan-tagihan peusahaan dan membuktikan bahwa ia adalah pengusaha yang piawai untuk mengatasi masalah keuangan dan membawa perusahaan bangkit kembali dari masalah keuangan. Ia juga sangat terpengaruh dan bersemangat atas segala apresiasi estetis dari usahanya, dan dibawah pengaturannya, perusahaan menghasilkan banyak karya penuh citarasa warna dan desain yang elegan, termasuk warna-warna terang dari pola [[porselen Imari]] dari Jepang. Umumnya dengan pola geometri yang rumit dengan rancangan bunga yang berlapis. Rancangan ini terbukti sangat populer dan pabrik Derby bisa terselamatkan. |
|||
Namun tahun 1845 Bloor wafat, dan setelah tiga tahun dibawah pimpinan Thomas Clarce, Cockpit Works dijual dan pabrik ditutup tahun 1848. |
|||
In 1815, the factory was leased to the firm's salesman and clerk, Robert Bloor, and the Duesburys played no further part in it. Bloor borrowed heavily to be able to make the payments demanded but proved himself to be a highly able businessman in his ways of recouping losses and putting the business back on a sound financial footing. He also possessed a thorough appreciation of the aesthetic side of the business, and under him the company produced works that were richly coloured and elegantly styled, including brightly coloured Japanese [[Imari porcelain|Imari]] patterns, generally featuring intricate geometric patterns layered with various floral designs. These designs proved extremely and lastingly popular, and Derby continued to thrive. |
|||
In 1845, however, Bloor died, and after three years under Thomas Clarke, the Cockpit Works were sold and the factory closed in 1848. |
|||
=== King Street === |
=== King Street === |
||
⚫ | |||
A group of former employees set up a factory in King Street in Derby, and continued to use the moulds, patterns and trademarks of the former business, although not the name, so keeping alive the Derby traditions of fine craftsmanship. No mechanical processes were used, and no two pieces produced were exactly the same. Among the items preserved was the original [[potter's wheel]] of the Duesburys, still owned by the present Royal Derby Company. |
A group of former employees set up a factory in King Street in Derby, and continued to use the moulds, patterns and trademarks of the former business, although not the name, so keeping alive the Derby traditions of fine craftsmanship. No mechanical processes were used, and no two pieces produced were exactly the same. Among the items preserved was the original [[potter's wheel]] of the Duesburys, still owned by the present Royal Derby Company. |
||
Revisi per 31 Mei 2011 05.37
Perusahaan Porselen Royal Crown Derby adalah pabrik porselen, berpusat di Derby, Inggris. Perusahaan ini terkenal karena porselen tulang yang tinggi kualitasnya, memproduksi perangkat meja dan barang-barang ornamental sejak sekitar tahun 1750.
Sejarah
William Duesbury I dan II
Tahun 1745 André Planché, seorang imigran Huguenot dari Saxony, tinggal di Derby, diantara tahun 1747 dan 1755 ia membuat vas porselen pasta lunak dan patung-patung kecil. Pada awal 1756 ia membentuk kerjasama usaha dengan William Duesbury (1725 — 1786), seorang pelukis porselen yang sebelumnya di pabrik porselen Chelsea dan Longton Hall, dan seorang pengusaha perbankan John Heath..[1] Ini adalah dasar berdirinya perusahaan Derby, meskipun produksi yang dilakukan di Cockpit Hill, diluar kota, sudah dimulai sebelumnya. Sebagai bukti kendi warna krem telah dibuat tahun 1750, juga disimpan di Museum Victoria dan Albert. Planché tidak lama kemudian meninggalkan kerjasama ini, usaha ini dijalankan oleh Duesbury dan Heath, akhirnya dikerjakan oleh Duesbury sendiri. Sebagai wirausaha yang berbakat, Duesbury mengembangkan bahan pasta yang mengandung bahan frit, soap rock dan calcined bone. Hal ini membuat pabrik bisa memproduksi perangkat perlengkapan meja dengan kualitas tinggi. Ia dengan cepat membawa pabrik Derby sebagai pembuat peralatan makan dan patung kecil terkemuka dengan mempekerjakan pekerja terlatih dan berbakat yang ada untuk membuat model dan melakukan pengecatan. Pengecatan patung-patung kecil dilakukan oleh Richard Askew, yang sangat ahli dalam mengecat patung boneka dewa asmara (cupid), dan juga dilakukan oleh James Banford. Zachariah Boreman dan John Brewer melakukan pengecatan lukisan lansekap, benda mati dan suasana pastoral. Pola tanaman dan bunga yang rumit dirancang dan dicat oleh William Billingsley.
Tahun 1770, Duesbury meningkatkan reputasi pabrik Derby dengan pengambil alihan pabrik porselen Chelsea yang terkenal di London. Ia mengoperasikannya di lokasi asalnya sampai 1784 (produksi periode ini dikenal sebagai produk "Chelsea-Derby"), kemudian ia merobohkan pabrik dan memindahkan segala asetnya, termasuk persediaan, model, dan cetakan, serta banyak dari para pekerjanya, ke Derby. Kemudian, tahun 1776 ia juga mengambil alih sisa dari pabrik porselen Bow yang pernah terkenal, dan juga memindahkan segala sesuatunya ke Derby.
Tahun 1773, hasil kerja keras Duesburry diberi penghargaan oleh Raja George III, yang juga mengunjungi pabrik Derby dan memberikan ijin penggunaan royal crown sebagai stempel di bagian belakang produksi pabrik Derby, kemudian pabrik ini dikenal dengan sebutan Crown Derby.
Tahun 1786, Willam Duesbury wafat, mewariskan pabrik ke putranya, William Duesbury II, yang juga merupakan direktur yang berbakat, mempertahankan reputasi perusahaan yang tinggi kualitasnya, mengembangkan beberapa jenis baru keramik glasir dan bentuk-bentuk baru.
Michael Kean
William Duesbury II tidak hidup lama untuk memenuhi keinginannya: ia meninggal tahun 1797 pada usia 34 tahun dan perusahaan diambil alih oleh rekanan kerjanya seorang Irlandia bernama Michael Kan, yang kemudian menikahi janda Duesbury. Ia tampaknya tidak terlalu memelihara hubungan baik dengan para pekerja ahlinya, banyak seniman karyawan pabrik mengundurkan diri. Sisanya tetap memproduksi karya-karya bagusnya dibawah pimpinannya, termasuk Moses Webster, seorang pelukis bunga yang menggantikn Billingsley, Richard Dodson (spesialisasi di gambar burung), George Robertson (pemandangan darat dan lautan) dan Cuthbert Lawton (suasana perburuan). Seniman terkenal pada masa itu adalah William Pegg, seorang Quaker, terkenal untuk karya menyolok dan istimewa untuk lukisan bunganya. Ia memulai tahun 1797 namun kepercayaannya menyatakan bahwa melukis itu penuh doa sehingga ia meninggalkan kerjanya tahun 1800. Ia kembali tahun 1813, namun meninggalkan kerja lagi tahun 1820.
Meski banyak karya yang bagus, periode Kean sangat kacau dan perusahaan mengalami masalah keuangan.
William Duesbury III, dilahirkan tahun 1790, anak dari William Duesbury II, mengambil alih perusahaan ketika ia sudah cukup umur, dan Kean menjual sahamnya kepada ayah mertuanya, kakek William Duesbury, bernama Sheffield, lalu perusahaan berlanjut dengan nama Duesbury & Sheffield.
Robert Bloor
Tahun 1815, perusahaan disewakan kepada firma karyawan, Robert Bloor, dan Duesbury tidak berperan lagi disini. Bloor meminjam dana banyak sekali untuk membayar tagihan-tagihan peusahaan dan membuktikan bahwa ia adalah pengusaha yang piawai untuk mengatasi masalah keuangan dan membawa perusahaan bangkit kembali dari masalah keuangan. Ia juga sangat terpengaruh dan bersemangat atas segala apresiasi estetis dari usahanya, dan dibawah pengaturannya, perusahaan menghasilkan banyak karya penuh citarasa warna dan desain yang elegan, termasuk warna-warna terang dari pola porselen Imari dari Jepang. Umumnya dengan pola geometri yang rumit dengan rancangan bunga yang berlapis. Rancangan ini terbukti sangat populer dan pabrik Derby bisa terselamatkan.
Namun tahun 1845 Bloor wafat, dan setelah tiga tahun dibawah pimpinan Thomas Clarce, Cockpit Works dijual dan pabrik ditutup tahun 1848.
King Street
Pusat Pengunjung Royal Crown Derby
Pusat Pengunjung Royal Crown Derby (Royal Crown Derby Visitor Centre) di Derby menampilkan museum porselen dan menyajikan kunjungan wisata ke pabrik, toko cindera mata dan rumah makan.
Referensi
- ^ Perjanjian asli berada di Museum Victoria dan Albert.
Bacaan selanjutnya
- (Inggris) Barret, Franklin A[llen], and A.L. Thorpe. Derby Porcelain (London) 1971.
- (Inggris) Bradley, Gilbert, Judith Anderson, and Robin Barkla. Derby Porcelain, 1750-1798 (Heneage) 1992. Gilbert Bradley edited a Derby Porcelain International Society Newsletter, c. 1985-95.
- (Inggris) Bradshaw, P., Derby Porcelain Figures 1750-1848 (London: Faber Monographs), 1990.
- (Inggris) John W, William Billingsley 1758-1828 1968.
- (Inggris) Murdoch, J. and J. Twitchett. Painters and the Derby China Works 1987.
- (Inggris) Rice, Dennis. Derby Porcelain: The Golden Years 1750-1770 1983.
- (Inggris) Sargeant, M, Royal Crown Derby (Princes Risborough), 2000.
- (Inggris) Twitchett, John, Derby Porcelain (London: Antique Collectors' Guide), (1980), 2006.
- (Inggris) Twitchett John and Henry Sandon. Landscapes on Derby and Worcester Porcelain 1984.
- (Inggris) Twitchett, John and B. Bailey, Royal Crown Derby 1988.