Lompat ke isi

Kepulauan Kangean: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9: Baris 9:
== Masyarakat ==
== Masyarakat ==


Masyarakat kepulauan kangean terkenal sangat ramah, sopan, dan beragama. Selain itu, masyarakatnya memiliki bahasa dan tutur kata ([[dialek]]) yang beraneka ragam antardaerah. Khusus Sapeken dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, masyarakat di pulau-pulau ini terbiasa menggunakan berbagai bahasa, seperti bahasa Bajo, bahasa Mandar, bahasa Makasar dan beberapa bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi. Hal ini tidak lepas dari sejarah masyarakat pulau-pulau ini yang dulunya adalah para pelayar berasal dari Sulawesi. Lain halnya dengan penduduk yang menempati pulau terbesar (Kangean), khususnya yang tinggal di Kecamatan Arjasa, mereka tetap menggunakan bahasa Madura dengan sedikit perbedaan dialek. Penduduk di Kepulauan Kangean sudah tergolong sedikit maju. Banyak alumni dari sekolah di kepulauan ini yang kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta di kota-kota besar di Pulau Jawa.
Masyarakat kepulauan kangean terkenal sangat ramah, sopan, dan beragama. Selain itu, masyarakatnya memiliki bahasa dan tutur kata ([[dialek]]) yang beraneka ragam antardaerah. Khusus Sapeken dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, masyarakat di pulau-pulau ini terbiasa menggunakan berbagai bahasa, seperti bahasa Bajo, bahasa Mandar, bahasa Makasar dan beberapa bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi. Hal ini tidak lepas dari sejarah masyarakat pulau-pulau ini yang dulunya adalah para pelayar berasal dari Sulawesi. Lain halnya dengan penduduk yang menempati pulau terbesar (Kangean), khususnya yang tinggal di Kecamatan Arjasa, mereka menggunakan bahasa khas kangean contoh bahasa dalam kangean hallik artinya sedikit, dumik artinya kecil,banyak orang bilang kalau bahasa kangean mirip dengan bahasa madura namun kenyataannya bahasa kangean tidak di mengerti orang madura. Penduduk di Kepulauan Kangean sudah tergolong sedikit maju. Banyak alumni dari sekolah di kepulauan ini yang kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta di kota-kota besar di Pulau Jawa. mereka pemuda kangean yang melanjutkan studinya di jawa rata rata mempunyai itelektual yang tak jauh beda dengan masyarakat jawa, dimana dalam akdemik mampu bersaing dengan masyarakat jawa. bisa dijumpai lulusan SMAN 1 Arjasa kangean dan SMA swasta lainnya bisa melanjutkan ke pergurian Tinggi yang favorit seperti ITS, Unibraw, ITB, Unesa.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 2 Juli 2011 03.19

Kangean adalah gugusan pulau yang terletak di sebelah ujung timur Pulau Madura, Laut Jawa. Kepulauan ini terdiri dari sedikitnya 60 pulau, dengan luas wilayah 487 km². Pulau-pulau terbesar adalah Pulau Kangean (188 km²), Pulau Paliat, dan Pulau Sapanjang. Pulau Kangean bagian timur terdapat pegunungan dan puncak tertingginya 364 m.

Wilayah dan Pemerintahan

Walaupun kepulauan, Kangean masih termasuk wilayah Kabupaten Sumenep. Ada tiga kecamatan di Kangean, yaitu Arjasa, Sapeken, dan kecamatan Kangayan, hasil pemekaran Kecamatan Arjasa. Kecamatan Arjasa membawahi pulau Kangean bagian barat, Kangayan membawahi Pulau Kangean bagian timur, sedangkan Sapeken membawahi pulau-pulau kecil dan mendominasi bagian timur Kepulauan Kangean, antara lain Sapeken, Paliat, Sadulang Besar, Sadulang Kecil, Pagerungan Besar, dan Pagerungan Kecil.

Transportasi

Kangean berjarak sekitar 100 km dari Sumenep. Transportasi yang ada saat ini adalah kapal laut yang dikelola PT Dharma Lautan Indonesia dan Sumekar Line (milik Pemkab Sumenep). Dengan transportasi ini masyarakat Kangean dapat melakukan perjalanan pergi-pulang ke pulau Madura hampir setiap hari. Rata-rata waktu tempuh ke Pulau Kangean sekitar 4 jam dari pelabuhan Kalianget.

Masyarakat

Masyarakat kepulauan kangean terkenal sangat ramah, sopan, dan beragama. Selain itu, masyarakatnya memiliki bahasa dan tutur kata (dialek) yang beraneka ragam antardaerah. Khusus Sapeken dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, masyarakat di pulau-pulau ini terbiasa menggunakan berbagai bahasa, seperti bahasa Bajo, bahasa Mandar, bahasa Makasar dan beberapa bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi. Hal ini tidak lepas dari sejarah masyarakat pulau-pulau ini yang dulunya adalah para pelayar berasal dari Sulawesi. Lain halnya dengan penduduk yang menempati pulau terbesar (Kangean), khususnya yang tinggal di Kecamatan Arjasa, mereka menggunakan bahasa khas kangean contoh bahasa dalam kangean hallik artinya sedikit, dumik artinya kecil,banyak orang bilang kalau bahasa kangean mirip dengan bahasa madura namun kenyataannya bahasa kangean tidak di mengerti orang madura. Penduduk di Kepulauan Kangean sudah tergolong sedikit maju. Banyak alumni dari sekolah di kepulauan ini yang kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta di kota-kota besar di Pulau Jawa. mereka pemuda kangean yang melanjutkan studinya di jawa rata rata mempunyai itelektual yang tak jauh beda dengan masyarakat jawa, dimana dalam akdemik mampu bersaing dengan masyarakat jawa. bisa dijumpai lulusan SMAN 1 Arjasa kangean dan SMA swasta lainnya bisa melanjutkan ke pergurian Tinggi yang favorit seperti ITS, Unibraw, ITB, Unesa.

Lihat pula

Pranala luar