Lompat ke isi

Denjapi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ijin +izin)
Dennis Kwaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Denjapi.JPG|thumb|300px|Denjapi]]
[[Berkas:Denjapi.JPG|thumb|300px|Denjapi]]
'''Denjapi''' adalah "dendeng" yang terbuat dari jantung [[pisang]]. Dendeng yang biasanya dibuat dari daging dicoba untuk dibuat dari bahan lain, dalam hal ini jantung pisang, bahan yang biasanya kurang bermanfaat. Bentuk dan rasanya mirip dendeng daging yaitu persegi, tipis, berserat, warnanya kecokelatan, rasanya manis, dengan aroma rempah yang tajam.
'''Denjapi''' adalah "dendeng" yang terbuat dari jantung [[pisang]]. Dendeng yang biasanya dibuat dari daging dicoba untuk dibuat dari bahan lain, dalam hal ini jantung pisang, bahan yang biasanya kurang bermanfaat.{{fact}} Bentuk dan rasanya mirip dendeng daging{{fact}} yaitu persegi, tipis, berserat, warnanya kecokelatan, rasanya manis, dengan aroma rempah yang tajam.


Dendeng jantung pisang ini merupakan inovasi yang dimunculkan Bambang Eko Putro yang menjadi Pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Warga di Komplek Puri Cipageran Indah Cimahi, sehingga dianggap sebagai makanan khas dari [[Kota Cimahi]]. Ide tersebut awalnya dipraktekkan untuk memberikan pendidikan dan pemberdayaan tehadap anak didiknya di bangku Kejar Paket A dan Paket B sejak tahun [[2003]]. Kini sudah mampu diproduksi 300-400 pak sehari. Produk itu pun kemudian dipasarkan di sekitar Cimahi dan dititipkan di sejumlah anggota koperasi Barak yang juga dipimpin Bambang dan tersebar di sejumlah kota/kabupaten di [[Jawa Barat]]. Kini, mereka juga sudah memiliki perwakilan di [[Surabaya]], [[Bogor]], dan [[Jakarta]]. Bahkan Denjapi pernah disertakan dalam ''Agro & Food Expo'' tanggal [[18 Mei|18]]-[[21 Mei]] [[2006]] di [[Austria]] dan mendapat pesanan dari sana yang difasilitasi Dinas Peridustrian dan Perdagangan Agro Jawa Barat.
Dendeng jantung pisang ini merupakan inovasi yang dimunculkan Bambang Eko Putro yang menjadi Pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Warga di Komplek Puri Cipageran Indah Cimahi{{fact}}, sehingga dianggap sebagai makanan khas dari [[Kota Cimahi]]. Ide tersebut awalnya dipraktekkan untuk memberikan pendidikan dan pemberdayaan tehadap anak didiknya di bangku Kejar Paket A dan Paket B sejak tahun [[2003]]. Kini sudah mampu diproduksi 300-400 pak sehari.{{fact}} Produk itu pun kemudian dipasarkan di sekitar Cimahi dan dititipkan di sejumlah anggota koperasi Barak yang juga dipimpin Bambang dan tersebar di sejumlah kota/kabupaten di [[Jawa Barat]]. Kini, mereka juga sudah memiliki perwakilan di [[Surabaya]], [[Bogor]], dan [[Jakarta]]. Bahkan Denjapi pernah disertakan dalam ''Agro & Food Expo'' tanggal [[18 Mei|18]]-[[21 Mei]] [[2006]] di [[Austria]] dan mendapat pesanan dari sana yang difasilitasi Dinas Peridustrian dan Perdagangan Agro Jawa Barat.


== Pembuatan dan kandungan gizi ==
== Pembuatan dan kandungan gizi ==
Denjapi dibuat dengan memanfaatkan jantung pisang batu, siam, kepok, atau beberapa jenis jantung pisang lainnya. Kemudian diolah sedemikian rupa, mulai ditumbuk, diberi resep bumbu, dicetak, lalu dioven. Seiring dengan perkembangannya, produksi Denjapi mendapat perhatian dari [[Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral]] yang bekerja sama dengan Creata LPPM [[Institut Pertanian Bogor]]. Mereka memberikan bantuan berupa alat pengering 'terbarukan' yang berbentuk rumah kaca dengan memanfaatkan [[energi matahari]]. Dengan diberikannya alat itu, kualitas Denjapi bisa lebih baik hingga bertahan hingga 2 bulan untuk yang siap saji dan sampai 6 bulan untuk yang setengah matang.
Denjapi dibuat dengan memanfaatkan jantung pisang batu, siam, kepok, atau beberapa jenis jantung pisang lainnya. Kemudian diolah sedemikian rupa, mulai ditumbuk, diberi resep bumbu, dicetak, lalu dioven. Seiring dengan perkembangannya, produksi Denjapi mendapat perhatian dari [[Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral]]{{fact}} yang bekerja sama dengan Creata LPPM [[Institut Pertanian Bogor]].{{fact}} Mereka memberikan bantuan berupa alat pengering 'terbarukan' yang berbentuk rumah kaca dengan memanfaatkan [[energi matahari]]. Dengan diberikannya alat itu, kualitas Denjapi bisa lebih baik{{fact}} hingga bertahan hingga 2 bulan untuk yang siap saji dan sampai 6 bulan untuk yang setengah matang.{{fact}}


Karena terbuat dari jantung pisang, Denjapi bisa dijadikan makanan alternatif bagi para [[vegetarian]] yang ingin makan dendeng. Dari hasil analisa laboratorium diketahui kandungan gizinya terdiri dari protein 12,051%, karbohidrat 34,831%, lemak total 13,050%. Makanan ini telah mempunyai izin dari [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] dan telah mendapatkan sertifikasi halal dari [[Majelis Ulama Indonesia]].
Karena terbuat dari jantung pisang, Denjapi bisa dijadikan makanan alternatif bagi para [[vegetarian]] yang ingin makan dendeng. Dari hasil analisa laboratorium{{fact}} diketahui kandungan gizinya terdiri dari protein 12,051%, karbohidrat 34,831%, lemak total 13,050%.{{fact}} Makanan ini telah mempunyai izin dari [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] dan telah mendapatkan sertifikasi halal dari [[Majelis Ulama Indonesia]]. {{fact}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 20 Juli 2011 07.30

Berkas:Denjapi.JPG
Denjapi

Denjapi adalah "dendeng" yang terbuat dari jantung pisang. Dendeng yang biasanya dibuat dari daging dicoba untuk dibuat dari bahan lain, dalam hal ini jantung pisang, bahan yang biasanya kurang bermanfaat.[butuh rujukan] Bentuk dan rasanya mirip dendeng daging[butuh rujukan] yaitu persegi, tipis, berserat, warnanya kecokelatan, rasanya manis, dengan aroma rempah yang tajam.

Dendeng jantung pisang ini merupakan inovasi yang dimunculkan Bambang Eko Putro yang menjadi Pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Warga di Komplek Puri Cipageran Indah Cimahi[butuh rujukan], sehingga dianggap sebagai makanan khas dari Kota Cimahi. Ide tersebut awalnya dipraktekkan untuk memberikan pendidikan dan pemberdayaan tehadap anak didiknya di bangku Kejar Paket A dan Paket B sejak tahun 2003. Kini sudah mampu diproduksi 300-400 pak sehari.[butuh rujukan] Produk itu pun kemudian dipasarkan di sekitar Cimahi dan dititipkan di sejumlah anggota koperasi Barak yang juga dipimpin Bambang dan tersebar di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Barat. Kini, mereka juga sudah memiliki perwakilan di Surabaya, Bogor, dan Jakarta. Bahkan Denjapi pernah disertakan dalam Agro & Food Expo tanggal 18-21 Mei 2006 di Austria dan mendapat pesanan dari sana yang difasilitasi Dinas Peridustrian dan Perdagangan Agro Jawa Barat.

Pembuatan dan kandungan gizi

Denjapi dibuat dengan memanfaatkan jantung pisang batu, siam, kepok, atau beberapa jenis jantung pisang lainnya. Kemudian diolah sedemikian rupa, mulai ditumbuk, diberi resep bumbu, dicetak, lalu dioven. Seiring dengan perkembangannya, produksi Denjapi mendapat perhatian dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral[butuh rujukan] yang bekerja sama dengan Creata LPPM Institut Pertanian Bogor.[butuh rujukan] Mereka memberikan bantuan berupa alat pengering 'terbarukan' yang berbentuk rumah kaca dengan memanfaatkan energi matahari. Dengan diberikannya alat itu, kualitas Denjapi bisa lebih baik[butuh rujukan] hingga bertahan hingga 2 bulan untuk yang siap saji dan sampai 6 bulan untuk yang setengah matang.[butuh rujukan]

Karena terbuat dari jantung pisang, Denjapi bisa dijadikan makanan alternatif bagi para vegetarian yang ingin makan dendeng. Dari hasil analisa laboratorium[butuh rujukan] diketahui kandungan gizinya terdiri dari protein 12,051%, karbohidrat 34,831%, lemak total 13,050%.[butuh rujukan] Makanan ini telah mempunyai izin dari Departemen Kesehatan dan telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. [butuh rujukan]

Pranala luar