Kalsitonin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
k wk
ESCa (bicara | kontrib)
dev
Baris 18: Baris 18:
Meskipun [[paratirin|PTH]] menginduksi [[enzim]] ''25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase'' saat terjadi [[hipokalsemia]], beberapa studi telah menunjukkan bahwa CT, bukan PTH, lah yang memiliki peran penting pada [[homeostasis]] [[plasma darah|plasma]] [[kalsitriol]] pada kondisi [[normokalsemia]].
Meskipun [[paratirin|PTH]] menginduksi [[enzim]] ''25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase'' saat terjadi [[hipokalsemia]], beberapa studi telah menunjukkan bahwa CT, bukan PTH, lah yang memiliki peran penting pada [[homeostasis]] [[plasma darah|plasma]] [[kalsitriol]] pada kondisi [[normokalsemia]].


CT merupakan hasil proteolitik [[ekspresi gen]] [[CALC1]] hingga [[CALC4]] pada [[kromosom 11]] yang bernama [[pre-prokalsitonin]] dengan panjang 141 AA.<ref name="PMC2781237" /> Irisan yang lain berupa peptida antara lain disebut ''calcitonin gene related peptide'' (CGRP) yang merupakan [[vasodilator]] yang menstimulasi [[laju ekskresi renal|laju filtrasi glomerular]] pada [[ginjal]], irisan yang lain berupa peptida bernama [[amilin]] dengan panjang 37 AA yang dicerap oleh [[sel beta]] pada [[pankreas]]. Amilin menghambat sekresi [[hormon]] [[insulin]] oleh sel beta, menghambat transpor [[glukosa]] menuju ''skeletal musculature''. Pada [[ginjal]], amilin memodulasi [[ekskresi]] [[kalsium|Ca<sup>2+</sup>]], dan pada hewan tikus, ditemukan pencerap amilin dengan daya ikat tinggi pada jaringan [[otak]]. Irisan lain yang baru ditemukan disebut [[adrenomedulin]].
CT merupakan hasil proteolitik [[ekspresi gen]] [[CALC1]] hingga [[CALC4]] pada [[kromosom 11]] yang bernama [[pre-prokalsitonin]] dengan panjang 141 AA.<ref name="PMC2781237" /> Irisan yang lain berupa peptida antara lain disebut [[protein CGR|CGRP]] yang merupakan [[vasodilator]] yang menstimulasi [[laju ekskresi renal|laju filtrasi glomerular]] pada [[ginjal]], irisan yang lain berupa peptida bernama [[amilin]] dengan panjang 37 AA yang dicerap oleh [[sel beta]] pada [[pankreas]]. Amilin menghambat sekresi [[hormon]] [[insulin]] oleh sel beta, menghambat transpor [[glukosa]] menuju ''skeletal musculature''. Pada [[ginjal]], amilin memodulasi [[ekskresi]] [[kalsium|Ca<sup>2+</sup>]], dan pada hewan tikus, ditemukan pencerap amilin dengan daya ikat tinggi pada jaringan [[otak]]. Irisan lain yang baru ditemukan disebut [[adrenomedulin]].


Amilin dan CGRP memiliki beberapa efek serupa seperti misalnya menghambat sintesis [[glikogen]] dan stimulasi [[glikogenolisis]] pada [[otot lurik]] dengan penurunan penyerapan glukosa dan peningkatan [[glikolisis]]. Pada [[hati]], keduanya meningkatkan sekresi glukosa sebagai produk dari peningkatan lintasan [[glukoneogenesis]]. Pada ginjal keduanya meningkatkan aktivitas [[renin]], sedangkan pada [[tulang]], keduanya menghambat resorpsi dan meningkatkan pembentukan tulang.
Amilin dan CGRP memiliki beberapa efek serupa seperti misalnya menghambat sintesis [[glikogen]] dan stimulasi [[glikogenolisis]] pada [[otot lurik]] dengan penurunan penyerapan glukosa dan peningkatan [[glikolisis]]. Pada [[hati]], keduanya meningkatkan sekresi glukosa sebagai produk dari peningkatan lintasan [[glukoneogenesis]]. Pada ginjal keduanya meningkatkan aktivitas [[renin]], sedangkan pada [[tulang]], keduanya menghambat resorpsi dan meningkatkan pembentukan tulang.


== Lintasan kalsitonin ==
Adrenomedulin pertama kali ditemukan pada ''phecromocytoma'' pada [[adrenal medula]] [[manusia]]. Sangatlah jelas bahwa aktivasi atau disrupsi [[tranduksi sinyal selular|sinyal]] adrenomedulin, meningkatkan risiko [[tekanan darah tinggi]], [[gagal jantung]] ''congestive'', ''pulmonary hypertension'', [[neoplasma]], dan [[penyakit]] yang disebabkan [[radang]].
Pada [[ginjal]], kalsitonin akan meningkatkan [[faktor transkripsi]] [[C/EBP-beta|C/EBPβ]] dan mengakibatkan peningkatan tajam [[transkripsi]] [[enzim]] ''25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase''.<ref name="PMC2781237" /> Lintasan ini menunjukkan peran penting CT dalam [[homeostasis]] [[plasma darah|plasma]] [[kalsitriol]] pada kondisi [[normokalsemia]], meskipun [[paratirin|PTH]] adalah hormon yang menginduksi [[enzim]] ''25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase'' (1α(OH)ase) saat terjadi [[hipokalsemia]].

Pada [[kelenjar]] [[hipofisis]], kalsitonin diserap oleh pencerap C2a pada [[sel TfT/GF]] dan menginduksi produksi [[adenosina monofosfat siklik|cAMP]]. Setelah itu CT akan menginduksi produksi [[interleukin-6|IL-6]] melalui lintasan PKA dan PKC, atau menghambatnya melalui aktivasi [[protein]] G<sub>1</sub>/G<sub>0</sub>.<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://endo.endojournals.org/content/142/8/3563.abstract
| title = Calcitonin Induces IL-6 Production via Both PKA and PKC Pathways in the Pituitary Folliculo-Stellate Cell Line
| accessdate = 2011-07-23
| work = Department of Physiological Chemistry (Y.K.) and Laboratory of Molecular Design of Pharmaceutics (H.T.), Graduate School of Pharmaceutical Sciences, Hokkaido University, Department of Laboratory Medicine, Hokkaido University Graduate School of Medicine, Department of Pharmacology, Hokkaido College of Pharmacy, Health Sciences University of Hokkaido; Yoshimitsu Kiriyama, Hiroyuki Tsuchiya, Takeshi Murakami, Kumi Satoh dan Yukiko Tokumitsu
}}</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 22 Juli 2011 23.50

Pada manusia, Kalsitonin (bahasa Inggris: calcitonin, CT) adalah hormon peptida dengan panjang 32 AA hasil sekresi sel C dan kelenjar prostat,[1] yang memiliki berbagai aktivitas seperti menghambat resorpsi tulang, menghambat sekresi prolaktin, dan pengaruh pada perkembangan sel kanker payudara dan prostat; serta pertukaran zat kalsium antara janin dan sang ibu sepanjang masa kehamilan.[2] Ekspresi CT pada manusia sangat mirip dengan ekspresi CT pada hewan tikus dan ikan salmon.[3]

Meskipun PTH menginduksi enzim 25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase saat terjadi hipokalsemia, beberapa studi telah menunjukkan bahwa CT, bukan PTH, lah yang memiliki peran penting pada homeostasis plasma kalsitriol pada kondisi normokalsemia.

CT merupakan hasil proteolitik ekspresi gen CALC1 hingga CALC4 pada kromosom 11 yang bernama pre-prokalsitonin dengan panjang 141 AA.[1] Irisan yang lain berupa peptida antara lain disebut CGRP yang merupakan vasodilator yang menstimulasi laju filtrasi glomerular pada ginjal, irisan yang lain berupa peptida bernama amilin dengan panjang 37 AA yang dicerap oleh sel beta pada pankreas. Amilin menghambat sekresi hormon insulin oleh sel beta, menghambat transpor glukosa menuju skeletal musculature. Pada ginjal, amilin memodulasi ekskresi Ca2+, dan pada hewan tikus, ditemukan pencerap amilin dengan daya ikat tinggi pada jaringan otak. Irisan lain yang baru ditemukan disebut adrenomedulin.

Amilin dan CGRP memiliki beberapa efek serupa seperti misalnya menghambat sintesis glikogen dan stimulasi glikogenolisis pada otot lurik dengan penurunan penyerapan glukosa dan peningkatan glikolisis. Pada hati, keduanya meningkatkan sekresi glukosa sebagai produk dari peningkatan lintasan glukoneogenesis. Pada ginjal keduanya meningkatkan aktivitas renin, sedangkan pada tulang, keduanya menghambat resorpsi dan meningkatkan pembentukan tulang.

Lintasan kalsitonin

Pada ginjal, kalsitonin akan meningkatkan faktor transkripsi C/EBPβ dan mengakibatkan peningkatan tajam transkripsi enzim 25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase.[1] Lintasan ini menunjukkan peran penting CT dalam homeostasis plasma kalsitriol pada kondisi normokalsemia, meskipun PTH adalah hormon yang menginduksi enzim 25-hydroxyvitamin D3 1α-hydroxylase (1α(OH)ase) saat terjadi hipokalsemia.

Pada kelenjar hipofisis, kalsitonin diserap oleh pencerap C2a pada sel TfT/GF dan menginduksi produksi cAMP. Setelah itu CT akan menginduksi produksi IL-6 melalui lintasan PKA dan PKC, atau menghambatnya melalui aktivasi protein G1/G0.[4]

Rujukan

  1. ^ a b c (Inggris)"Calcitonin and calcitonin receptors". Regional Center for Hereditary Endocrine Tumors Department of Internal Medicine, University of Florence; Laura Masi dan Maria Luisa Brandi. Diakses tanggal 2011-07-16. 
  2. ^ (Inggris)"Calcitonin, a Regulator of the 25-Hydroxyvitamin D3 1α-Hydroxylase Gene". Department of Biochemistry and Molecular Biology, University of Medicine and Dentistry of New Jersey-New Jersey Medical School; St. Louis Geriatric Research, Education and Clinical Center, Medical Research Service of the Dept. of Veterans Affairs, and a Biomedical Research Support Grant 2-92113 from St. Louis University School of Medicine; Yan Zhong, Harvey J. Armbrecht, dan Sylvia Christakos. Diakses tanggal 2011-07-09. 
  3. ^ (Inggris)"Elucidation of the nucleotide sequence of chicken calcitonin mRNA: direct evidence for the expression of a lower vertebrate calcitonin-like gene in man and rat". Lasmoles F, Jullienne A, Day F, Minvielle S, Milhaud G, Moukhtar MS. Diakses tanggal 2011-07-09. 
  4. ^ (Inggris)"Calcitonin Induces IL-6 Production via Both PKA and PKC Pathways in the Pituitary Folliculo-Stellate Cell Line". Department of Physiological Chemistry (Y.K.) and Laboratory of Molecular Design of Pharmaceutics (H.T.), Graduate School of Pharmaceutical Sciences, Hokkaido University, Department of Laboratory Medicine, Hokkaido University Graduate School of Medicine, Department of Pharmacology, Hokkaido College of Pharmacy, Health Sciences University of Hokkaido; Yoshimitsu Kiriyama, Hiroyuki Tsuchiya, Takeshi Murakami, Kumi Satoh dan Yukiko Tokumitsu. Diakses tanggal 2011-07-23.