Lompat ke isi

Cap Go Meh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
gabung dari
Clemency (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:


Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di [[Taiwan]] ia dirayakan sebagai [[Festival Lampion]]. Di [[Asia Tenggara]] ia dikenal sebagai [[hari Valentine]] Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan [[jeruk]] ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari [[Penang]], [[Malaysia]].
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di [[Taiwan]] ia dirayakan sebagai [[Festival Lampion]]. Di [[Asia Tenggara]] ia dikenal sebagai [[hari Valentine]] Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan [[jeruk]] ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari [[Penang]], [[Malaysia]].
{{gabungkepada|Cap Go Meh}}

Cap Goh meh di Singkawang di rayakan agak berbeda dengan daerah asalnya, walaupun intinya sama. Yang membuat beda adalah diadakannya arak arakan para [[Tatung]] menuju vihara atau klenteng. Keramainya ini sudah dilakukan hampir lebih dari 200 tahun lamanya. Para Tatung berasal dari berbagai vihara yang tersebar di seluruh Singkawang, oleh karena itu tak heran kalau Singkawang juga mendapat julukan kota seribu kuil. Dalam 1 vihara atau klenteng kadang terdiri lebih dari 1 orang Tatung. Pagi hari di hari ke 15 ini, para Tatung akan berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para Tatung di tandu dengan menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya. Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu Tatung tersebut. Kegiatan ini menarik seluruh warga kota, baik tionghua, non tionghua maupun wiasatawan asing.


[[Kategori:Budaya Tionghoa]]
[[Kategori:Budaya Tionghoa]]

Revisi per 19 Desember 2006 20.41

Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama.

Saat itu juga merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut.

Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.

Cap Goh meh di Singkawang di rayakan agak berbeda dengan daerah asalnya, walaupun intinya sama. Yang membuat beda adalah diadakannya arak arakan para Tatung menuju vihara atau klenteng. Keramainya ini sudah dilakukan hampir lebih dari 200 tahun lamanya. Para Tatung berasal dari berbagai vihara yang tersebar di seluruh Singkawang, oleh karena itu tak heran kalau Singkawang juga mendapat julukan kota seribu kuil. Dalam 1 vihara atau klenteng kadang terdiri lebih dari 1 orang Tatung. Pagi hari di hari ke 15 ini, para Tatung akan berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para Tatung di tandu dengan menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya. Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu Tatung tersebut. Kegiatan ini menarik seluruh warga kota, baik tionghua, non tionghua maupun wiasatawan asing.