Lompat ke isi

Kompas (surat kabar): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Silentnight (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
{{Infobox Newspaper |
{{Infobox Newspaper |
name = [[Berkas:Logo-kompas-biru.png|180px|Kompas]] |
name = [[Berkas:Logo-kompas-biru.png|180px|Kompas]] |
type = [[Surat kabar]] harian 7 kolom |
type = [[Surat kabar]] harian |
format = [[Koran]] |
format = Broadsheet 7 Kolom |
foundation = [[28 Juni]] [[1965]] |
foundation = [[28 Juni]] [[1965]] |
founder = [[P.K. Ojong]][[Jakob Oetama]] |
founder = [[P.K. Ojong]][[Jakob Oetama]] |

Revisi per 7 November 2011 12.30

Kompas
TipeSurat kabar harian
FormatBroadsheet 7 Kolom
PemilikKelompok Kompas Gramedia
PendiriP.K. OjongJakob Oetama
PenerbitPT.Kompas Media Nusantara
Pemimpin redaksiRikard Bagun
Didirikan28 Juni 1965
PusatPalmerah Selatan No.26-28 Jakarta Kodepos 10270 Indonesia
Situs webwww.kompas.com

Harian Kompas adalah nama surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Koran Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia (KG). Untuk memudahkan akses bagi pembaca di seluruh dunia, Kompas juga terbit dalam bentuk daring bernama KOMPAS.Com yang dikelola oleh PT. Kompas Cyber Media. KOMPAS.Com berisi berita-berita yang diperbarui secara aktual dan juga memiliki sub kanal koran Kompas dalam bentuk digital.

Harian Kompas adalah satu diantara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulations (ABC). Koran lainnya yang juga diaudit adalah Warta Kota.[1].[2]

Sejarah

Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama yang pada waktu itu sudah mengelola majalah Intisari yang terbit tahun 1963. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.

Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat.Salah satu alasannya, kata Frans Seda, nama Bentara sesuai dengan selera orang Flores. Majalah Bentara, katanya, juga sangat populer di sana. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.[3]

Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertamakali pada tanggal 28 Juni 1965.[4] Pada mulanya kantor redaksi Kompas masih menumpang di rumah Jakob Oetama, kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan empat halaman dengan iklan yang hanya berjumlah enam buah.[5]

Seiring dengan pertumbuhannya, seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas saat ini dibagi menjadi tiga bagian (section), yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga.

Harian Kompas diterbitkan oleh PT.Kompas Media Nusantara.

Oplah dan Pembaca

Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi Minggunya malah mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia.

Saat ini (2011), Harian Kompas Cetak (bukan versi digital) memiliki sirkulasi oplah rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia.[6]

Berdasarkan hasil survey pembaca tahun 2008, Profil pembaca Koran Kompas mayoritas berasal dari kalangan menengah ke atas (SES AB) yang tercermin dari latar belakang pendidikan dan kondisi keuangan.[7]

Pembredelan dan gugatan kasus hukum

  • Tahun 1965, Larangan terbit pertama, terkait dengan peristiwa G30S/PKI. Pada tanggal 1 Oktober 1965 malam, pemerintah melarang sejumlah koran yang terbit di Jakarta untuk terbit. Larangan tersebut hanya diberlakukan empat hari. Pada tanggal 6 Oktober 1965 larangan tersebut dicabut, Kompas dan sejumlah koran lainnya kembali terbit.[8]
  • Tahun 2006, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Bambang Wisudo dan pembatalannya (2008). Pada tanggal 8 Desember 2006, Bambang Wisudo (wartawan) menerima surat pemecatan. Pada tanggal 12 Desember 2008, sekitar dua (2) tahun sesudahnya, diterbitkan surat pencabutan keputusan PHK Kompas terhadap Bambang Wisudo.[10]
  • Tahun 2009, Gugatan perdata Raymond Teddy. Raymond Teddy melakukan gugatan perdata terhadap sejumlah media (Kompas, RCTI, Republika, Detikcom, Seputar Indonesia, Warta Kota, dan Suara Pembaruan) atas penyebutan dirinya sebagai bandar judi.[11]
  • Tahun 2010, Aburizal Bakrie melaporkan sejumlah media ke Polisi dan Dewan Pers. Sejumlah media masa tersebut dilaporkan karena memberitakan pertemuan Aburizal Bakrie dengan terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan di Bali.[12][13][14][15]

Desain, tata letak dan ukuran

Saat pertama kali terbit sampai dengan tanggal 27 Juni 2005, Kompas menggunakan ukuran broadsheet 9 Kolom dan tampil dengan warna hitam putih. Pada tanggal 28 Juni 2005 Kompas melakukan perubahan terhadap ukuran kertas yang digunakan, menjadi lebih kecil atau sering juga disebut young broadsheet 7 kolom.[16] Perubahan ukuran kertas dan jumlah kolom yang lebih sedikit berdampak juga pada tata letak tulisan redaksi dan iklan. Perubahan yang paling mencolok adalah penggunaan navigasi, warna selain hitam, pengurangan ruang tulisan, penggunaan byline dan firewall serta pemisahan iklan baris kedalam satu bagian khusus bernama Klasika.[17] Dalam melakukan perubahan, Kompas melakukan persiapan selama satu tahun dengan menggunakan jasa konsultan Garcia Media yang dikepalai oleh Mario Garcia.[18]

Cetak Jarak Jauh

Sebagai Koran yang memposisikan diri sebagai koran nasional, Kompas menggunakan fasiltas percetakan jarak jauh untuk memproduksi koran harian dan melakukan distribusi dari banyak lokasi. Pada awal berdirinya, Kompas hanya dicetak di Jakarta dan setiap hari melakukan pengiriman koran menggunakan berbagai sarana transportasi (roda empat, roda dua, dan pesawat) ke barbagai wilayah tujuan di Indonesia. Seiring dengan tuntutan jam kedatangan yang semakin pagi oleh pembaca dan pelanggannya, maka Kompas juga di cetak di berbagai wilayah selain Jakarta.

Kompas digital

KOMPAS ePaper

KOMPAS ePaper adalah koran digital Kompas dalam bentuk elektronik yang diproduksi oleh PT.Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia. KOMPAS ePaper diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juli 2009. Inovasi dan inisiatif ini sebenarnya telah ada dari tahun 2008, akan tetapi baru bisa diakses pada tanggal tersebut setelah melalui beberapa perbaikan dan uji coba purwarupa.

Isi KOMPAS ePaper ini tidak sama dengan Kompas.com. Apabila pada Kompas.com, informasi-informasi yang diberikan berbeda dengan Kompas versi kertas koran, maka KOMPAS ePaper memiliki isi (berita dan iklan) yang sama dengan Kompas versi kertas koran. Perbedaan mendasarnya hanya pada mediumnya saja, tidak lagi menggunakan kertas koran, melainkan dalam bentuk digital atau sering juga disebut dengan epaper. Pada saat peluncurannnya, akses KOMPAS ePaper tidak memungut biaya, namun membutuhkan plugin tambahan yaitu Microsoft Silverlight yang wajib dipasang terlebih dahulu pada Peramban web yang digunakan.

Per 1 Mei 2011, untuk mengakses digital.kompas.com harus melakukan pembayaran terlebih dahulu, sistem langganan berbayar ini meliputi KOMPAS Cetak, KOMPAS Reader dan KOMPAS ePaper.[19][20] Selain versi Microsoft Silverlight yang kaya fitur dan interaktif, KOMPAS ePaper juga dapat diakses lebih mudah dan cepat melalui Peramban web biasa tanpa Microsoft Silverlight dengan syarat fitur Javascript pada perambah tersebut dalam status terpasang dan aktiv.

KOMPAS Cetak

KOMPAS Cetak adalah koran digital Kompas versi elektronik. Akses Kompas cetak melalui Peramban web tidak membutuhkan plugin tambahan. Berita yang ada disini sama persis dengan yang ada pada versi cetak (non-elektronik) namun kadang ada berita yang tidak ditambahkan di sini. Iklan yang ada pada versi cetak (non-elektronik) pun ditiadakan disini.

Mulai tanggal 1 Juli 2010 Harian Kompas edisi cetak di Kompas.com seluruhnya berganti menjadi edisi ePaper Harian Kompas.[21] Pada Agustus 2010, Kompas Cetak kembali lagi dengan desain baru.

Saat ini (2011), KOMPAS Cetak kembali dapat diakses melalui daring. Terdapat perbedaan penulisan produk dengan versi sebelumnya, awalnya bernama KOMPAS Cetak (penulisan dipisah) kemudian ditulis KOMPASCetak (penulisan disambung). Dapat diakses di KOMPASCetak.com. Selain perubahan cara penulisan produk, KOMPASCetak.com telah diperbaharui kembali dengan menambahkan berbagai sarana pencarian dan kemudahan berbagi di jejaring sosial..[22] Perbaikan berikutnya adalah kemudahan akses baik melalui Peramban web dari Desktop maupun melalui perangkat bergerak (mobile).

KOMPAS Editor's Choice

iPad

KOMPAS Editor's Choice untuk iPad adalah sebuah bentuk publikasi baru (berbeda dari Kompas versi kertas koran) yang diproduksi oleh PT.Kompas Media Nusantara yang hanya dapat diakses melalui perangkat iPad (Apple). Aplikasi pertama dari Indonesia yang bisa diunduh dari AppStore ini dapat menampilkan foto peristiwa dan video beresolusi tinggi yang memang dioptimalkan untuk layar iPad.[23]

Blackberry PlayBook

KOMPAS Editor's Choice untuk BlackBerry Playbook adalah publikasi baru yang mirip dengan KOMPAS Editor's Choice untuk iPad, perbedaan mendasarnya adalah aplikasi ini khusus ditujukan untuk pengguna tablet BlackBerry Playbook yang dapat diunduh melalui BlackBerry AppWorld.[24] Aplikasi ini telah tersedia bersamaan dengan diluncurkan Blackberry Playbook di Indonesia oleh pihak RIM pada tanggal 7 Juli 2011.[25]

KOMPAS Reader 1.0

KOMPAS Reader 1.0 adalah koran digital Kompas versi elektronik. KOMPAS Reader 1.0 merupakan aplikasi yang dapat dipasang pada sebuah sistem operasi (Windows, MacOS, dan Linux).[26] Aplikasi ini membutuhkan komponen Adobe Air agar dapat diunduh, dipasang dan dijalankan pada salah satu sistem operasi yang disebutkan sebelumnya. Aplikasinya sendiri bersifat gratis, namu untuk dapat mengunduh dan melakukan sinkronisasi isi haru terlebih dahulu melakukan pembayaran (langganan). Tampilan isi (berita dan iklan) pada aplikasi ini sama dengan versi Kompas yang dicetak di kertas koran. Pengguna aplikasi ini juga dapat menikmati konten Kompas tanpa harus selalu terhubung dengan lingkungan daring.

Aplikasi KOMPAS Reader ini pertama kali dikembangkan oleh Dody Dharma, yang pada saat itu merupakan mahasiswa tingkat akhir Institut Teknologi Bandung (ITB).[27][28]

Penghargaan

  • 2005, Tiga (3) penghargaan jurnalistik MH Thamrin untuk kategori artikel umum, kebakaran dan foto.[29]
  • 2006, Goldern Brand Award 2006 untuk kategori surat kabar.[30]
  • 2009, Kompas Raih Penghargaan Swara Sarasvati 2010 yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia.[31]
  • 2009, Harian Kompas menerima dua penhargaan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, masing-masing kategori Surat Kabar Peduli LIngkungan dan Surat Kabar untuk Berita Foto Lingkungan.[32]
  • 2009, Harian Kompas Terima Penghargaan dari Mahkamah Konstitusi (MK)karena dianggap banyak membantu mensosialisasikan fungsi dan kewenangan MK dalam pemberitaannya.[33]
  • 2009, Indonesia Best Brand Award 2009 Platinum untuk kategori media.[34]
  • 2010, Kompas Pecahkan Rekor Sepeda Santai.[35]
  • 2010, Best Brand Award 2010 untuk kategori Koran.[36]
  • 2010, Kompas meraih tiga (3) penghargaan. Best in User Generated Content, Best in Cross Media Editorial Coverage dan Best eReader-Tablet .[37][38]
  • 2010, Agus Susanto, Fotografer Kompas Raih Penghargaan The Jakarta International Photo Summit 2010.[39]
  • 2011, Harian Kompas terpilih sebagai koran yang paling disukai perempuan.[40]
  • 2011, Harian Kompas terpilih sebagai media cetak pengguna Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional.[41]
  • 2011, Penghargaan dari asosiasi surat kabar sedunia (WAN IFRA) untuk bidang layanan publik dalam kategori World Young Reader Prize 2011.[42]
  • 2011, Harian Kompas terpilih sebagai Indonesia's Most Favorite Netizen Brand 2011 untuk kategori Koran (Wilayah Jakarta).[43]

Komunitas

  • Milis Forum Pembaca Kompas (milis FPK). Milis ini dibentuk oleh salah seorang pembaca Kompas bernama Agus Hamonangan pada tanggal 30 Juli 2004.[44] Milis yang beranggotakan lebih dari 11.000 orang beralamat di Forum-Pembaca-Kompas.
  • Diskusi Panel Forum Pembaca Kompas (FPK) atau yang juga biasanya disebut Kompas Audience Engagement (KAE). Merupakan aktivitas resmi yang diselenggarakan oleh pihak Kompas yang melibatkan pelanggan dan penulis artikel.[45] Kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 22 Juni 2002 dan saat ini (31 Oktober 2011) telah dilakukan di sepuluh (10) kota besar di Indonesia. Kota tempat aktivitas FPK adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Banjarmasin, Makassar[46] dan Bali.
  • Di tingkat yang lebih professional, ada Ombudsman,. Komunitas ini ditujukan untuk mengkritisi dan memberi masukan terhadap pemberitaan Kompas. Anggota Ombudsman terdiri atas sejumlah pakar dari berbagai bidang dan profesi yang setiap bulan bertemu dengan pimpinan dan para editor Kompas.[47]

Referensi

  1. ^ "Warta Kota, The City Icon". Diakses tanggal 2011-10-31. But this has resulted in a very accurate and reliable outcome, especially for advertisers. I think only Kompas and Warta Kota that use the ABC’s service. It’s not cheap, but for our credibility, money must not be a problem,” he added. 
  2. ^ "Lembaga Rating Dikritik Lagi (Kasus Rating Warta Kota)". Diakses tanggal 2011-10-31. Dengan menggunakan hasil rating terbaru dari ABC, Warta Kota berani menyatakan dirinya sebagai koran yang 'laku' terjual banyak (sekita 140ribuan eksemplar), serta mendapatkan penghargaan (iklannya ada di berbagai majalah). 
  3. ^ "Nama KOMPAS Pemberian Bung Karno". Diakses tanggal 2011-11-04. Mendengar jawaban itu Bung Karno tersenyum dan berkata: "saya memberi nama yang lebih bagus. Kompas! Tahu toh apa artinya Kompas? Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan adn hutan rimba. Maka, harian baru itu terbit dengan nama Kompas. 
  4. ^ "Nama KOMPAS Pemberian Bung Karno". Diakses tanggal 2011-11-04. Untuk mendapatkan izin penerbitan ketika itu bukan perkara mudah. Selain aparat yang mengatur perizinan dikuasai Partai Komunis Indonesia (PKI), penerbit juga harus bisa menunjukkan bukti bahwa sudah ada pelanggan sekurang-kurangnya 3.000 orang. Maka, Frans seda kemudian menginstruksikan kepada anggota-anggota partai, guru-guru sekilah, dan anggota Koperasi Kopra Primer di Kabupaten sikka, Ende Lio, dan Flores Timur untuk secepat mungkin mengirim daftar 3.000 pelanggan, lengkap dengan tanda tangan dan alamat. 
  5. ^ "Pers Order Baru". Diakses tanggal 2011-11-04. hal.50. 
  6. ^ "Oplah danPembaca Kompas". Diakses tanggal 2010-06-02. Harian Kompas terbit rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan tingkat keterbacaan 1.850.000 per hari. Artinya, Kompas rata-rata dibaca oleh 1.850.000 orang per hari. 
  7. ^ "Angket pembaca KOMPAS, 2008". Diakses tanggal 2011-11-07. Survey terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar pembaca KOMPAS berasal dari kelas menengah ke atas, tercermin dari kondisi keuangan dan latar belakang pendidikan mereka. 
  8. ^ "/Harian_Rakjat". Diakses tanggal 2011-1-04. Dan, akhirnya, dua hari setelah Gerakan 30 September 1965 meletus, harian itu ditutup untuk selamanya. Pada 1 Oktober 1965 malam, semua harian yang terbit di Jakarta dilarang terbit, kecuali Harian Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha milik militer. 
  9. ^ Tujuh Koran Dilarang Arsip Tempo, 28 Januari 1978
  10. ^ "Surat Pencabutan PHK Bambang Wisudo". Diakses tanggal 2011-11-01. maka sehubungan telah diadakannya Perjanjian Perdamaian antara Pihak Perusahaan dengan Saudara pada tanggal 12 Desember 2008, dengan ini dinyatakan bahwa kedua surat tersebut dicabut dan dibatalkan. 
  11. ^ "Hari Ini, Sindo Hadapi Putusan". Diakses tanggal 2011-11-01. Seperti diketahui, kasus perdata yang dihadapi tujuh media ini bermula dari gugatan Raymond Teddy. Raymond merasa keberatan dengan pemberitaan ketujuh media tersebut, yakni Kompas, RCTI, Republika, Detikcom, Seputar Indonesia, Warta Kota, dan Suara Pembaruan, atas penyebutan dirinya sebagai bandar judi. 
  12. ^ "1000 Persen Ical Tak Temui Gayus di Bali". Diakses tanggal 2011-11-03. Sementara itu, keberadaan Ical juga tercium wartawan. Semula wartawan tidak menyadari kehadiran Ical. Mereka baru tahu bahwa ada Ical menjadi penonton pertandingan itu ketika mantan Ketua KONI Agum Gumelar yang juga menyaksikan pertandingan itu bersama istrinya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, memanggil-manggil Ical. 
  13. ^ "Dibantah, Ical Bertemu Gayus di Bali". Diakses tanggal 2011-11-03. Aburizal yang disebut-sebut ikut menonton tenis ini dikabarkan bertemu dengan Gayus. Namun, kabar ini segera dibantah oleh anggota Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsuddin. 
  14. ^ "Aburizal Adukan Sejumlah Media ke Dewan Pers". Diakses tanggal 2011-11-03. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melaporkan sejumlah media ke Dewan Pers. 
  15. ^ "Aburizal Laporkan Sejumlah Media ke Polisi". Diakses tanggal 2011-11-04. Pengusaha Aburizal Bakrie, yang akrab disapa Ical, berencana melaporkan sejumlah media ke Dewan Pers, Rabu 24 November 2010. Aburizal menilai bahwa sejumlah media itu telah menyudutkan dirinya dalam berita soal plesirnya Gayus Tambunan ke Bali. Rencananya, Ketua Umum Partai Golkar ini juga akan mengadukan kasus ini ke kepolisian. 
  16. ^ "Big Brand Big Pleasure". Diakses tanggal 2011-11-01. Tanggal 28 Juni menjadi saksi sejarah bagaimana sebuah merek besar Kompas melakukan perubahan, mulai dari tampilan menjadi young broadsheet 7 kolom. 
  17. ^ "Mulai Hari ini (28/6) KOMPAS Berubah". Diakses tanggal 2011-11-01. Byline adalah bagian dari accountability wartawan. Wartawan yang pakai byline lebih accountable daripada yang tidak memakai byline. Firewall adalah garis tipis yang memisahkan "editorial content" dan semua iklan. Prinsipnya, iklan adalah iklan, berita adalah berita. Takboleh ada campur aduk. Tak boleh ada advertorial (advertisement + editorial = advertorial). 
  18. ^ "Kompas". Diakses tanggal 2011-11-01. Desain dan perwajahan Kompas terus menerus diperbaiki. Seorang konsultan desain kelas dunia, Mario Garcia dari Amerika Serikat, tahun 2005 diminta mendadani wajah Kompas, sehingga Kompas tampil seperti yang sekarang. 
  19. ^ "Sensasi Berlangganan "Kompas" Edisi Digital". Diakses tanggal 2011-11-03. Lewat tengah malam, 1 Mei 2011. Saya lagi asik bolak-bolik laman epaper Kompas. Tiba-tiba klik mengarah (atau tepatnya dialihkan) ke halaman Kompas Digital. Muncul tulisan: Mulai 1 Mei 2011, harian Kompas edisi Digital dikenakan biaya berlangganan. Duh!. 
  20. ^ "Setuju Tidak Baca Berita Media Pake bayar Segala? Kompas Gelo". Diakses tanggal 2011-11-03. Mulai 1 Mei 2011, harian Kompas edisi Digital dikenakan biaya berlangganan. Paket Berlangganan Harian KOMPAS Digital yang terdiri dari KOMPASCetak.com, KOMPAS ePaper dan KOMPAS Reader. 
  21. ^ "KOMPAS cetak". Diakses tanggal 2010-06-02. Terhitung mulai 1 Juli 2010, kanal Harian KOMPAS edisi cetak di KOMPAS.com akan berganti menjadi kanal edisi ePaper Harian KOMPAS. 
  22. ^ "KOMPAS cetak". Diakses tanggal 2011-11-03. KOMPASCetak.com adalah versi online Harian KOMPAS. Hadir dengan proses loading lebih cepat dan mudah diakses. Mempunyai fungsi pencarian, komentar pembaca, dan fungsi sharing ke social. 
  23. ^ "Editors Choice". Diakses tanggal 2011-10-31. Nikmati foto peristiwa dan video beresolusi tinggi yang dioptimalkan untuk layar iPad . 
  24. ^ "Kompas Editor's Choice Sekarang Hadir di BlackBerry PlayBook". Diakses tanggal 2011-10-31. Kompas Editor’s Choice untuk PlayBook dibuat menggunakan materi yang serupa dengan versi iPad-nya. Tak heran jika kontennya bisa dibilang sangat siap. 
  25. ^ "Inilah Dua Aplikasi Kompas untuk PlayBook". Diakses tanggal 2011-11-03. Tablet BlackBerry PlayBook sesuai rencana bakal diluncurkan secara resmi di Indonesia, Kamis (7/7/2011), malam ini. Menyambut kehadirannya, Kompas telah lebih dulu menyediakan dua aplikasi sebagai komitmen menyediakan konten lokal berkualitas bagi semua jenis platform teknologi. 
  26. ^ "KOMPAS Reader". Diakses tanggal 2011-10-31. Apapun sistem operasi komputer Anda (Windows, MacOS, dan Linux). 
  27. ^ "DailySocial Berkunjung Ke Kantor Nightspade". Diakses tanggal 2011-11-03. Sebelum memutuskan untuk fokus pada pengembangan permainan di perangkat bergerak, salah satu pengembangan yang dilakukan Nightspade adalah Kompas Reader, sebuah news reader untuk desktop dari Kompas. 
  28. ^ "KOMPAS Reader". Diakses tanggal 2011-11-03. Sebagai penggemar koran ini, penulis mencoba untuk sedikit berkontribusi, agar koran ini bisa dinikmati dengan nyaman, setidaknya buat diri penulis sendiri, terlebih buat penggemar koran KOMPAS yang lain. Untuk itu, penulis mencoba membuat sebuah aplikasi ringan (hanya berukuran 2,1 MB). Aplikasi ini penulis beri nama Baca KOMPAS. 
  29. ^ "Harian Kompas Dominasi Penghargaan Jurnalistik MH Thamrin". Diakses tanggal 2011-11-01. Sementara itu, Harian Kompas mendominasi perolehan penghargaan yang disediakan Institut Anugerah Jurnalistik MH Thamrin PWI Jaya. Dari enam penghargaan, Harian terbesar di Indonesia itu berhasil memborong tiga penghargaan. 
  30. ^ "Kompas Raih Indonesia Golden Brand Award 2006". Diakses tanggal 2011-10-31. Untuk keempat kalinya secara berturut-turut Harian Kompas mendapatkan pernghargaan Indonesia Best Brand Award (IBBA) untuk kategori surat kabar. Penghargaan ini diserahkan Kamis malam ini di Hotel Sangrilla, Jakarta. 
  31. ^ "Kompas Raih Penghargaan Swara Sarasvati 2010". Diakses tanggal 2011-10-31. Swara Sarasvati adalah bentuk apresiasi dari Koalisi Perempuan Indonesia untuk media massa yang yang mendukung perjuangan mengkampanyekan peningkatan keterwakilan politik perempuan dalam pengambilan kebijakan. Selain itu salah satu wartawan KOMPAS Maria Hartiningsih juga meraih penghargaan Swara Sarasvati melalui tulisannya yang berjudul ” Terhambatnya Perempuan, Kerugian Demokrasi ” yang dimuat di harian KOMPAS pada 4 Februari 2009. 
  32. ^ "Kompas Meraih Dua Penghargaan". Diakses tanggal 2011-10-31. Harian Kompas menerima dua penhargaan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, masing-masing kategori Surat Kabar Peduli LIngkungan dan Surat Kabar untuk Berita Foto Lingkungan. Selama empat bulan, 28 Maret-26 Juni 2009, pihak kementerian memantau pemberitaan di 10 media cetak. 
  33. ^ "Kompas Terima Penghargaan dari MK". Diakses tanggal 2011-10-31. Harian Kompas menerima penghargaan dari Mahkamah Konstitusi karena dianggap banyak membantu mensosialisasikan fungsi dan kewenangan MK dalam pemberitaannya. Penghargaan diberikan dalam rangka ulang tahun ke-6 MK, Kamis (13/8). 
  34. ^ "Konsumen semakin pragmatis". Diakses tanggal 2011-10-31. Dalam kesempatan ini, harian Kompas meraih penghargaan Indonesia Best Brand 2009 Platinum untuk kategori koran. Penyelenggara menilai harian Kompas mampu mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek hingga selama 44 tahun masih menjadi pemimpin pasar. 
  35. ^ "Kompas Pecahkan Rekor "Fun Bike"". Diakses tanggal 2011-10-31. ara Kompas Green Fun Bike 2010 yang digelar di Surabaya, Minggu (11/4/2010), memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia untuk jumlah peserta. Kegiatan itu diikuti 39.073 peserta. 
  36. ^ "Best Brand Award 2010". Diakses tanggal 2011-10-31. CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo (kiri) menerima penghargaan untuk kategori koran dalam Indonesia Best Brand Award 2010 dari Pemimpin Redaksi Majalah Swa Kemal Effendi Gani di Studio Metro TV, Jakarta Barat, Kamis (29/7/2010). 
  37. ^ "Kompas Raih Tiga Penghargaan". Diakses tanggal 2011-10-31. Ketiga penghargaan untuk kategori “Best in User Generated Content”, “Best in Cross Media Editorial Coverage”, dan “Best eReader-Tablet”. 
  38. ^ "Pos Kupang, Kompas Raih Tiga Penghargaan". Diakses tanggal 2011-10-31. Kompas berhasil meraih tiga penghargaan internasional dalam ajang Asian Digital Media Awards (ADMA) yang digelar asosiasi suratkabar dunia WAN-IFRA. 
  39. ^ "Fotografer Kompas raih penghargaan". Diakses tanggal 2011-10-31. Agus Susanto, fotografer harian Kompas yang memfoto Gayus Tambunan saat menonton tenis di Bali meraih Penghargaan Photo Summit Indonesia 2010. 
  40. ^ "Harian Kompas meraih penghargaan Indonesia's Most Favorite Woman Brand 2011 kategori Surat Kabar DKI Jakarta dari majalah Marketeers". 
  41. ^ "Bahasa Indonesia terbaik". Diakses tanggal 2011-10-31. Harian Kompas terpilih sebagai media cetak pengguna Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional. 
  42. ^ "WAN IFRA". Diakses tanggal 2011-10-31. Surat kabar Kompas lewat kegiatan Kompas Muda mendapat penghargaan dari asosiasi surat kabar sedunia (WAN IFRA) untuk bidang public service dalam kategori World Young Reader Prize 2011. 
  43. ^ "KOMPAS, Surat Kabar Terfavorit Pengguna Internet". Diakses tanggal 2011-11-07. Penghargaan ini diberikan oleh MarkPlus Insight berdasarkan hasil survei terhadap pengguna Internet (netizen) di Indonesia tahun 2011 ini. 
  44. ^ "Milis FPK". Diakses tanggal 2011-10-31. Moderator Milis FPK Agus Hamonangan mengungkapkan, awalnya dia hanya iseng membuat milis FPK pada 30 Juli 2004. Bahkan ketika itu Agus tidak tahu mem-posting milis dan masih "hancur-hancuran. 
  45. ^ "Diskusi FPK". Diakses tanggal 2011-10-31. Berawal dari masukan pembaca dalam berbagai penelitian tentang perlunya forum interaktif antara pembaca dan penerbit serta mengingat pentingnya peran pembaca sebagai salah satu stakeholder KOMPAS, maka pada tahun 2002 dibentuklah Forum Pembaca KOMPAS (FPK). 
  46. ^ "FPK Makassar". Diakses tanggal 2011-10-31. Suasana peresmian Forum Pembaca Kompas Angkatan ke-7 di Hotel Santika, Makassar pada tanggal 02 Maret 2008. 
  47. ^ "KOMPAS". Diakses tanggal 2011-11-03. Di tingkat yang lebih professional, ada Ombudsman yang mengkritisi isi Kompas. Anggota Ombudsman terdiri atas sejumlah pakar, setiap bulan bertemu dengan pimpinan dan para editor.. 

Pranala Luar