Romanisasi: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 13 Juni 2005 03.00

Romanisasi secara harafiah berarti "sebuah aktivitas untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk Romawi". Namun yang biasa dimaksud adalah sebuah proses alihaksara dari huruf non-Latin menjadi huruf Latin.

Seringkali proses romanisasi agak sulit karena huruf Latin hanya memiliki 26 karakter, seringkali lebih sedikit daripada aksara-aksara lain. Tetapi hal ini bisa dipecahkan dengan menggunakan tanda diakritis atau kombinasi huruf. Dalam bahasa Indonesia tidak ada tanda diakritis, tetapi ada kombinasi huruf yang melambangkan satu fonem: "ny", "ng", "kh", dan "sy".

Daftar bahasa yang sekarang menggunakan huruf Latin tetapi sebelumnya tidak

Daftar ini mencakup bahasa-bahasa yang sekarang menggunakan huruf Latin tetapi sebelumnya tidak. Jadi ini bukan daftar bahasa-bahasa yang sejak mulanya ditulis menggunakan huruf Latin. Daftar ini belum lengkap, jadi silahkan menambah:

Lihat pula

Wikipedia:Pedoman alihaksara

Artikel bertopik umum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.

Revisi per 30 April 2005 11.23 sunting Meursault2004 (bicara \| kontrib) Birokrat, Pemeriksa, Pengawas, Pengurus 43.983 suntingan k →‎Daftar bahasa yang sekarang menggunakan huruf Latin tetapi sebelumnya tidak ← Revisi sebelumnya		Revisi per 13 Juni 2005 03.00 sunting balikkan Priatna (bicara \| kontrib) 208 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 1:		Baris 1:
	'''Romanisasi''' secara [[harafiah]] berarti "sebuah aktivitas untuk ~~merubah~~ sesuatu menjadi bentuk [[Romawi]]". Namun yang biasa dimaksud adalah sebuah proses [[alihaksara]] dari huruf non-Latin menjadi [[huruf Latin]].		'''Romanisasi''' secara [[harafiah]] berarti "sebuah aktivitas untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk [[Romawi]]". Namun yang biasa dimaksud adalah sebuah proses [[alihaksara]] dari huruf non-Latin menjadi [[huruf Latin]].

	Seringkali proses romanisasi agak sulit karena huruf Latin hanya memiliki 26 karakter, seringkali lebih sedikit daripada aksara-aksara lain. Tetapi hal ini bisa dipecahkan dengan menggunakan [[tanda diakritis]] atau kombinasi huruf. Dalam [[bahasa Indonesia]] tidak ada tanda diakritis, tetapi ada kombinasi huruf yang melambangkan satu [[fonem]]: "ny", "ng", "kh", dan "sy".		Seringkali proses romanisasi agak sulit karena huruf Latin hanya memiliki 26 karakter, seringkali lebih sedikit daripada aksara-aksara lain. Tetapi hal ini bisa dipecahkan dengan menggunakan [[tanda diakritis]] atau kombinasi huruf. Dalam [[bahasa Indonesia]] tidak ada tanda diakritis, tetapi ada kombinasi huruf yang melambangkan satu [[fonem]]: "ny", "ng", "kh", dan "sy".