Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi 'IAIN Sultan Amai merupakan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Amai''', yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Gorontalo pr...' |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[IAIN Sultan Amai]] merupakan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Amai''', yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di [[Gorontalo]] provinsi [[Gorontalo]], Indonesia. |
[[IAIN Sultan Amai]] merupakan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Amai''', yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di [[Gorontalo]] provinsi [[Gorontalo]], Indonesia. |
||
IAIN Gorontalo diberi nama [[Sultan Amai]], diambil dari nama seorang raja pertama di |
IAIN Gorontalo diberi nama [[Sultan Amai]], diambil dari nama seorang raja pertama di Kerajaan [[Gorontalo]] yang memeluk agama Islam. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 6 Juni 2012 13.41
IAIN Sultan Amai merupakan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Amai, yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Gorontalo provinsi Gorontalo, Indonesia. IAIN Gorontalo diberi nama Sultan Amai, diambil dari nama seorang raja pertama di Kerajaan Gorontalo yang memeluk agama Islam.
Sejarah
Institut Agama Islam Negeri(IAIN)Sultan Amai Gorontalo yang berlokasi di Jalan Gelatik no. 1, Kota Gorontalo, 96112, dengan nomor telefon (62)-0435-822725 ini, memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang. Menurut data terakhir yang diperoleh Mei 2002, pada 1972 perguruan tinggi ini bernama Universitas Islam Gorontalo, yang kemudian berubah menjadi Fakultas Tarbiah Filial (Cabang) Gorontalo. Pada tahun 1984, perguruan tinggi ini menambah dua fakultas, yakni Fakultas Syariah dan Fakultas Usuluddin yang berinduk di IAIN Alauddin Ujungpandang (sekarang Makassar). Tahun 1987, Fakultas Tarbiah Filial Gorontalo ditingkatkan statusnya menjadi Fakultas Madya, sedangkan dua fakultas lainnya (Syariah dan Usuluddin) tetap menjadi filial atau cabang.
Menurut data terakhir yang diperoleh Mei 2002, pada 1972 perguruan tinggi ini bernama Universitas Islam Gorontalo, yang kemudian berubah menjadi Fakultas Tarbiah Filial (Cabang) Gorontalo. Pada tahun 1984, perguruan tinggi ini menambah dua fakultas, yakni Fakultas Syariah dan Fakultas Usuluddin yang berinduk di IAIN Alauddin Ujungpandang (sekarang Makassar).
Tahun 1987, Fakultas Tarbiah Filial Gorontalo ditingkatkan statusnya menjadi Fakultas Madya, sedangkan dua fakultas lainnya (Syariah dan Usuluddin) tetap menjadi filial atau cabang.
Berdasarkan SK Presiden Nomor 11 Tahun 1987 yang menetapkan bahwa semua fakultas yang terdapat di daerah yang berinduk pada IAIN (Institut Agama Islam Negeri) harus diubah menjadi sekolah tinggi, maka ketiga fakultas (Tarbiah, Syariah, dan Usuluddin) yang ada di Gorontalo berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), dengan nama STAIN Sultan Amai Gorontalo yang akhirnya berubah status menjadi IAIN Sultan Amai. Nama Sultan Amai ini diputuskan atas hasil seminar daerah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi ini pada tahun 1987. Nama ini diambil dari nama seorang Raja di Kerajaan Gorontalo, Sultan Amai. Ia adalah seorang raja pertama di Kerajaan Gorontalo yang memeluk agama Islam.
Jurusan
Jurusan Tarbiyah
- Program Studi Pendidikan Agama Islam (S-1)
- Program Studi Kependidikan Islam (S-1)
- Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (S-1/D-II)
- Program Studi Guru Kelas Madrasah Ibtidaiah (GKMI)
- Program StudiGuru pendidikan Agama SD / MI (GPAI)
Jurusan Syariah
- Program Studi Ahwalulsyahsiah (hukum kekeluargaan) (S-1)
- Program Studi Muamalat Perbankan Islam (S-1)
Usuluddin
- Akidah Filsafat (S-1)
- Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Alamat kampus
- Kampus I beralamat di Jalan Gelatik no. 1, Gorontalo 96112, telefon (62)-0435-822725
- Kampus II beralamat di Kelurahan Pone, Limboto, Kabupaten Gorontalo 96219.
Lihat pula
- Perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia
- Sekolah tinggi agama Islam negeri
- Daftar perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia