Sultan Amai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sultan Amai adalah raja pertama di Kerajaan Gorontalo yang memeluk agama Islam. Sultan Amai adalah sultan muda yang memerintah antara tahun 1472 - 1550. Sultan Amai digantikan oleh putera mahkotanya, Matolodula Kiki. Sultan kedua kesultanan Gorontalo ini menyempurnakan konsep kerajaan Islam yang dirintis oleh ayahnya.

Makam Sultan Amay di kompleks Masjid Hunto Sultan Amai

Proses Masuk Islam[sunting | sunting sumber]

Sultan Amai ingin meminang putri Raja Palasa dari Sulawesi Tengah, sang putri yang berasal dari kerajaan Islam di Sulawesi Tengah inipun mengajukan beberapa persyaratan. Pertama, Sultan Amai dan rakyat Gorontalo harus diislamkan, dan yang kedua adat kebiasaan dalam masyarakat Gorontalo harus bersumber dari Alquran. Dua syarat itu diterima oleh Amai.

Sebelum menikah Sultan Amai mengumpulkan seluruh rakyatnya. Sultan Amai dengan terang-terangan mengumumkan diri telah memeluk agama Islam secara sah dan kemudian meminta seluruh pengikutnya untuk melakukan pesta meriah. Pada pesta tersebut Sultan Amai meminta kepada rakyatnya untuk menyembelih babi disertai dengan pelaksanaan sumpah adat. Saat pendeklarasian sumpah tersebut, adalah hari terakhir rakyat Gorontalo memakan babi.

Usai proses sumpah adat, Sultan Amai kemudian meminta rakyatnya untuk masuk Islam dengan membaca dua kalimat syahadat. Ia sendiri kemudian mengganti gelarnya yang sebelumnya disebut Raja dengan gelar raja Islam, yaitu sultan.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]