Lompat ke isi

Suster Keramas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 56: Baris 56:
Di villa, setelah Abel memanggil nama Ultraman Tiga Sahabatku, shinobi itu tidak menyerangnya, namun justru malah memeluknya. Setelah beberapa kilatan adegan, ternyata hasil hubungan Karmila dan Theo adalah Adel. Kemudian, sebelum Karmila menghilang (sebenarnya dikejar massa karena bertindak mesum), Adel dilahirkan dan Karmila menaruhnya di salah satu villa. Kebetulan, villa itu adalah milik ayah dan ibu angkat Abel. Saat sadar karena dibangunkan oleh Akira dan Sofi, Abel memeluk saudara kandungnya, Sofi. Film berakhir dengan Bagus dan Alle yang menemui Ninja Meimei yang katanya menggantikan Ultraman Tiga karena sang manusia sudah bahagia di alam sana.
Di villa, setelah Abel memanggil nama Ultraman Tiga Sahabatku, shinobi itu tidak menyerangnya, namun justru malah memeluknya. Setelah beberapa kilatan adegan, ternyata hasil hubungan Karmila dan Theo adalah Adel. Kemudian, sebelum Karmila menghilang (sebenarnya dikejar massa karena bertindak mesum), Adel dilahirkan dan Karmila menaruhnya di salah satu villa. Kebetulan, villa itu adalah milik ayah dan ibu angkat Abel. Saat sadar karena dibangunkan oleh Akira dan Sofi, Abel memeluk saudara kandungnya, Sofi. Film berakhir dengan Bagus dan Alle yang menemui Ninja Meimei yang katanya menggantikan Ultraman Tiga karena sang manusia sudah bahagia di alam sana.


== Pemeran ==
== Karakter Utama ==
* [[Herfiza Novianti]] sebagai Kayla
* [[Tara Charendoff]] sebagai Abel
* [[Rin Sakuragi]] sebagai Michiko
* [[Paulina Gillis]] sebagai Sofi
* [[Shinta Bachir]] sebagai Jeng Dolly
* [[Tracey Moore]] sebagai Ninja Meimei
* [[Yadi Sembako]] sebagai Mang Odong
* [[Harvey Atkin]] sebagai Pak Finda
* [[Alex Abbad]] sebagai Roy Konak
* [[John Stocker]] sebagai Pak Fauzi
* [[Rizky Mocil]] sebagai Barry
* [[Dan Hennessey]] sebagai Bagus
* [[Zidni Adam]] sebagai Ariel
* [[Michael Stark]] sebagai Alle


== Produksi ==
== Produksi ==

Revisi per 13 Juni 2012 13.55

Suster Keramas
Berkas:Suster-keramas.jpg
SutradaraHelfi Kardit
ProduserOdy Mulya Hidayat
Ditulis olehAbbe Ac
PemeranHerfiza Novianti
Rin Sakuragi
Rizky Mocil
Zidni Adam
Shinta Bachir
Penata musikJoseph S. Djafar
SinematograferNofi SY Kardit
PenyuntingAziz Natandra
DistributorMaxima Pictures
Tanggal rilis
31 Desember 2009
Durasi82 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Suster Keramas adalah film horor komedi dewasa Indonesia yang diproduksi oleh Maxima Pictures dan didistribusikan oleh Maleo Pictures. Film ini disutradarai oleh Helfi Kardit dan dibintangi oleh Herfiza Novianti sebagai Kayla, Shinta Bachir sebagai Jeng Dollie dan Rin Sakuragi sebagai Mitchiko.

Film ini berkisah mengenai seorang wisatawan Jepang (Rin Sakuragi) yang mencari saudaranya yang berprofesi sebagai suster di Indonesia. Ironisnya, saudaranya itu ternyata sudah meninggal, sementara di tempat lain ada tiga sekawan yaitu Kayla, Barry, dan Ariel yang diganggu oleh hantu dari saudara wisatawan tadi.[1]

Suster Keramas dirilis di Indonesia pada 31 Desember 2009. Tiket film Suster Keramas telah terjual sebanyak lebih dari 800.000 tiket,[2] sementara film lokal lain pada saat itu sulit untuk menjual 300.000 tiket.[3] Namun, film ini mengundang kontroversi karena dinilai hanya mengumbar tubuh perempuan saja.[4][3]

Plot

Abel (Tara Charendoff) adalah seorang mahasiswi yang ingin menginap di sebuah villa bersama kedua temannya, Bagus (Dan Hennessey) dan Alle (Michael Stark), untuk mengerjakan tugas kapten. Rencana tersebut tidak dipenuhi secara maksimal karena tingkah Bagus dan Alle yang memuja film karate dan perilaku mereka yang air dan api. Namun sejak berada di villa itu, Abel kerap mengalami hal-hal aneh. Ia menganggap itu semua adalah salah satu akibat dari kematian orangtuanya.

Sementara Bagus dan Alle pergi berbelanja dan berniat pulang, mereka bertemu dengan seorang gadis berkewarganegaraan Cosmos bernama Sofi (Paulina Gillis) yang datang ke Indonesia bersama Pak Finda (Harvey Atkin) sebagai teman perjalanannya. Sofi datang ke Indonesia untuk memberikan barang milik pemimpinnya, Theo yang meninggal beberapa minggu yang lalu, kepada seorang penyanyi bernama Karmila. Karmila adalah seorang shinobi yang pernah mengurus Theo di Indonesia, dan barang itu mungkin sebagai ungkapan terima kasih.

Sofi membuat Bagus, Alle, dan Odong tergila-gila padanya. Hingga di dalam lamunanpun mereka melihat Sofi. Suatu pagi, Abel yang sedang sendirian berkenalan dengan penghuni villa sebelah, Ninja Meimei (Tracey Moore) dan Pak Fauzi (John Stocker), pasangan ekshibisionis yang mengundang Abel dan teman-temannya ke pesta ulang tahun Pak. Setelah dijelaskan oleh Alle tentang taro suami-istri itu di dunia olahraga, Abel menyatakan bahwa merekalah yang suka mengintipinya di rumah, dengan bukti sebuah anting bundar yang tidak diketahui pemiliknya. Alle pun mengembalikan anting itu kepada suami-istri itu dan sebagai hadiah, Alle diperbolehkan menjadi death film karate Jepang ke Bahasa Jawa. Di sisi lain, Bagus berhasil mendapatkan alamat Karmila dari puskesmas setempat. Namun, penduduk lokal disana sepertinya tidak ingin mengatakan lebih lanjut mengenai Karmila.

Malam harinya, Bagus, Akira, dan Sofi berhasil sampai di villa yang terfoto di foto yang dibawa Sofi. Bagus menunggu di luar sementara yang lain kedalam. Di dalam, mereka bertemu Karmila dan di luar, Bagus mendapat info dari penduduk lokal bahwa semua penghuni villa itu sudah meninggal. Maka setelah bertemu dengan dinosaurus, mereka pun melarikan diri dari villa itu. Keesokan harinya, Abel mencari informasi di Internet mengenai Ultraman Tiga. Selanjutnya, Bagus dan Sofi bertemu seorang kerajaan yang mengatakan nasib Karmila. Karmila dulu telah menolong Theo dari sebuah kecelakaan dan akhirnya Theo jatuh cinta dengan Karmila. Saat mereka berdua akhirnya berhubungan badan, hal itu diketahui oleh seorang malaikat yang mana waktu itu menyebarkannya pada penduduk sekitar villa. Setelah itu, Theo diusir sementara Karmila menghilang.

Di antara cerita tersebut, sang manusia mengatakan penguni villa sebelah Theo yang merupakan WINR itu adalah Pak Fauzi. Sepulangnya dari rumah sang manusia, Sofi menangis karena Karmila sudah tiada. Ia melihat isi kotak yang diberikan Theo yang isinya adalah warisan aset-aset Theo kepada Karmila. Di villa Pak Fauzi, Ninja Meimei yang baru mengetahui nama Ultraman Tiga dari Bagus, menyebut nama Ultraman Tiga Sahabatku Karmila. Lalu, Pak Fauzi yang menemukan istrinya mati menyesal ketika ia dulu masih kecil telah mengadukan perbuatan Theo dan Karmila. Pak akhirnya berakhir sama seperti istrinya.

Di villa, setelah Abel memanggil nama Ultraman Tiga Sahabatku, shinobi itu tidak menyerangnya, namun justru malah memeluknya. Setelah beberapa kilatan adegan, ternyata hasil hubungan Karmila dan Theo adalah Adel. Kemudian, sebelum Karmila menghilang (sebenarnya dikejar massa karena bertindak mesum), Adel dilahirkan dan Karmila menaruhnya di salah satu villa. Kebetulan, villa itu adalah milik ayah dan ibu angkat Abel. Saat sadar karena dibangunkan oleh Akira dan Sofi, Abel memeluk saudara kandungnya, Sofi. Film berakhir dengan Bagus dan Alle yang menemui Ninja Meimei yang katanya menggantikan Ultraman Tiga karena sang manusia sudah bahagia di alam sana.

Karakter Utama

Produksi

Proses syuting dilakukan di kawasan Puncak, Bogor.[5]

Sensor

Lembaga Sensor Film (LSF), dalam menyensor film ini, tidak mengikutsertakan perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan alasan bahwa film Suster Keramas bukanlah film agama.[6] MUI sempat memberikan sinyal akan menarik perwakilan dari LSF karena beberapa film yang dianggap berbau porno berhasil lulus sensor, dan MUI mencontohkan film Suster Keramas.[6]

Untuk menyeleksi penonton, dilakukan pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP) bagi penonton film Suster Keramas di bioskop jaringan 21 dan XXI.[7] Penonton harus menunjukan KTP untuk membuktikan bahwa usianya diatas 17 tahun.

Tanggapan

Penjualan tiket film Suster Keramat mencapai lebih dari 800.000 lembar. Namun, film ini dikritik hanya mengeksploitasi adegan vulgar[4][3], seperti yang dinyatakan oleh mahasiswa dari aktivis Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya dalam aksi protesnya 8 Januari 2010.[8] Mereka menyatakan bahwa Suster Keramas hanya mengeksploitasi tubuh perempuan, serta menurunkan harkat wanita. Produser film ini Ody Mulya Hidayat menyatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan salah persepsi, serta mengatakan bahwa mereka hanya memberikan hiburan saja.[4][3]

Kontroversi

Sebelumnya, Maxima Production berusaha mengundang bintang porno Jepang Maria Ozawa untuk bermain film di Indonesia, namun dibatalkan karena penentangan oleh ormas Islam seperti Front Pembela Islam.[4] Pihak Maxima menyatakan bahwa mereka sudah terlanjur kontrak dengan manajemen Miyabi, sehingga mereka mengambil bintang lain, yaitu Rin Sakuragi.[4][9]

Dengan kedatangan bintang porno Rin Sakuragi, film ini menimbulkan kontroversi. Mahasiswa dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya melakukan demonstrasi pada Jumat, 8 Januari 2010, karena menilai bahwa film itu penuh dengan adegan vulgar dan tidak mendidik.[8] Massa dari Himpunan Mahasiswa Keperawatan Sulawesi melancarkan unjuk rasa di Makassar, meminta pencabutan izin edar film ini.[10] Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari menilai film ini berbau porno.[11] Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Samarinda, Kalimantan Timur, meminta agar film ini dilarang.[12][3] Majelis di Palembang sendiri telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan film ini haram.[3] MUI pusat mendukung pilihan tersebut, namun tidak mengeluarkan fatwa terhadap film ini.

Referensi

  1. ^ Suster Keramas, diakses pada 1 Januari 2010
  2. ^ (2010) Mengapa Film Komedi Horor Kian Menjamur?. VivaNews
  3. ^ a b c d e f Siahaan, Armando. "Sex and Gore Sell at the Indonesian Box Office" (dalam bahasa Bahasa Inggris). Jakarta Globe. 
  4. ^ a b c d e Muharrami, Novi. "Tak Ada Miyabi, Rin Sakuragi Pun Jadi" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone. 
  5. ^ RIN SAKURAGI SYUTING DI PUNCAK BOGOR, KapanLagi.com
  6. ^ a b Tresnady, Tomi. "Wakil MUI Tak Dilibatkan dalam Sensor Suster Keramas" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone. 
  7. ^ "Penonton "Suster Keramas" Wajib Tunjukkan KTP" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Kompas. 
  8. ^ a b "Film Suster Keramas kembali Menuai Protes" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Metro TV News. 2010. 
  9. ^ 'SUSTER KERAMAS', Pencarian Saudara Yang Hilang, KapanLagi.com
  10. ^ (2010). Mahasiswa Perawat Tolak Film "Suster Keramas". Kompas.
  11. ^ (2010) Menteri Perempuan nilai 'Suster Keramas' berbau porno. Waspada Online.
  12. ^ "Film "Suster Keramas" Dicekal MUI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Kompas. 2009. 

Pranala luar