Sinyal kereta api: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Khrisma sugandi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:


=== Sinyal mekanik dengan blok elektro mekanik ===
=== Sinyal mekanik dengan blok elektro mekanik ===

Hampir sama dengan sinyal mekanis namun lengan isyarat dinaikkan dan diturunkan dengan perangkat elektro mekanis .
Hampir sama dengan sinyal mekanis namun lengan isyarat dinaikkan dan diturunkan dengan perangkat elektro mekanis .
Urutan pemasangan sinyal :
Urutan pemasangan sinyal:

[[Berkas:sinyal mekanik elektrik.jpg|thumb|Urutan pemasangan sinyal]]


# Sinyal muka (elektrik)
# Sinyal muka (elektrik)
Baris 23: Baris 20:


=== Sinyal elektrik ===
=== Sinyal elektrik ===

Sinyal elektrik adalah isyarat lampu seperti halnya [[lampu lalu lintas]] untuk mengatur jalan tidak jalannya kereta api.
Sinyal elektrik adalah isyarat lampu seperti halnya [[lampu lalu lintas]] untuk mengatur jalan tidak jalannya kereta api.


Pada sistem persinyalan elektrik warna lampu :
Pada sistem persinyalan elektrik warna lampu:

* menunjukkan indikasi tidak aman (warna [[merah]]), sehingga kereta api harus berhenti
* menunjukkan indikasi tidak aman (warna [[merah]]), sehingga kereta api harus berhenti
* menunjukkan indikasi hati-hati (warna [[kuning]]), sehingga harus mengurangi [[kecepatan]] dan siap untuk berhenti
* menunjukkan indikasi hati-hati (warna [[kuning]]), sehingga harus mengurangi [[kecepatan]] dan siap untuk berhenti
Baris 35: Baris 30:


== Penggunaan jenis sinyal ==
== Penggunaan jenis sinyal ==

Sedapat mungkin sinyal yang digunakan adalah sinyal listrik, namun jika anggaran masih terbatas digunakan pendekatan sebagai berikut:
Sedapat mungkin sinyal yang digunakan adalah sinyal listrik, namun jika anggaran masih terbatas digunakan pendekatan sebagai berikut:
# jenis sinyal mekanik untuk frekuensi lalu-lintas rendah;
# jenis sinyal mekanik untuk frekuensi lalu-lintas rendah;
Baris 61: Baris 55:
* [http://www.du.edu/~jcalvert/railway/railhom.htm#hist The Origin of the Railway Semaphore]
* [http://www.du.edu/~jcalvert/railway/railhom.htm#hist The Origin of the Railway Semaphore]
* [http://myhobbyblogs.com/railfan/2008/01/16/sistem-persinyalan/ Sistem Persinyalan]
* [http://myhobbyblogs.com/railfan/2008/01/16/sistem-persinyalan/ Sistem Persinyalan]



== Galeri Jenis Sinyal Kereta Api ==

[[Berkas:Sinyal 1.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 2.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 3.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 4.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 5.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 6.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 7.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 8.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]
[[Berkas:Sinyal 9.jpeg|thumb|Teks judul gambar]]


[[Kategori:Kereta api]]
[[Kategori:Kereta api]]

Revisi per 15 September 2012 02.04

Semboyan 7: Sinyal keluar mekanik di Stasiun Semut

Persinyalan kereta api adalah seperangkat fasilitas yang berfungsi untuk memberikan isyarat berupa bentuk, warna atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan memberikan isyarat dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian kereta api.

Jenis sinyal kereta api

Berkas:Sinyalmekanik.jpg
Tuas pengerak sinyal mekanis yang ditempatkan di stasiun kereta api
Semboyan 7: Sinyal mekanis
Semboyan 7: Sinyal listrik dua aspek (Merah dan Hijau)

Jenis sinyal pada perkeretaapian digolongkan dalam:

Sinyal mekanik

Adalah perangkat sinyal yang digerakkan secara mekanik, disini ada papan/lengan instruksi yang dinaikkan dan diturunkan untuk memberi perintah kepada masinis kereta api. Sistem ini masih digunakan di Indonesia pada lintasan dengan frekuensi yang rendah namun mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistem yang lebih modern.

Sinyal mekanik dengan blok elektro mekanik

Hampir sama dengan sinyal mekanis namun lengan isyarat dinaikkan dan diturunkan dengan perangkat elektro mekanis . Urutan pemasangan sinyal:

  1. Sinyal muka (elektrik)
  2. Sinyal masuk (mekanik)
  3. Sinyal keluar (mekanik)

Sinyal elektrik

Sinyal elektrik adalah isyarat lampu seperti halnya lampu lalu lintas untuk mengatur jalan tidak jalannya kereta api.

Pada sistem persinyalan elektrik warna lampu:

  • menunjukkan indikasi tidak aman (warna merah), sehingga kereta api harus berhenti
  • menunjukkan indikasi hati-hati (warna kuning), sehingga harus mengurangi kecepatan dan siap untuk berhenti
  • menunjukkan indikasi aman (warna hijau)

Untuk menghindari bola lampu putus, biasanya digunakan dua pasang lampu atau setiap aspek dipasangi 2 lampu sedang perkembangan terakhir yang sudah mulai digunakan di Indonesia adalah penggunaan lampu LED.

Penggunaan jenis sinyal

Sedapat mungkin sinyal yang digunakan adalah sinyal listrik, namun jika anggaran masih terbatas digunakan pendekatan sebagai berikut:

  1. jenis sinyal mekanik untuk frekuensi lalu-lintas rendah;
  2. sinyal mekanik dengan blok elektro mekanik untuk frekuensi lalu-lintas sedang;
  3. sinyal listrik untuk frekuensi lalu-lintas tinggi.

Lihat pula

Pranala luar