Johnny Anwar: Perbedaan antara revisi
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kelayakan}}{{tidak dikembangkan|d=13|m=01|y=2013|i=14|ket=}} |
{{kelayakan}}{{tidak dikembangkan|d=13|m=01|y=2013|i=14|ket=}} |
||
'''Johnny Anwar''' (lahir tahun [[1918]] - meninggal tahun [[1976]] pada umur [[58]] tahun) adalah seorang perwira polisi dan pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] yang pernah menjabat Kepala Polisi [[Kota Padang]] dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia pada tahun [[1946]] dan Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII [[Sulawesi Selatan]]-Tenggara pada tahun [[1968]]. Dia berperan penting di kota Padang pada masa perjuangan fisik ketika pasukan [[Belanda]] dan sekutu kembali menduduki kota itu setelah kekalahan pihak [[Jepang]] dalam [[Perang Dunia II]]. Johnny pernah dipenjara oleh pihak penjajah karena sikapnya yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda dan sekutu. <ref> [http://www.gramedia.com/index.php/book/detail/9789797095321/Sejarah-Kecil-Petite-Histoire-Indonesia-IV Rosihan Anwar, Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia IV]</ref> |
'''[[Brigadir Jenderal|Brigjen]] [[Polisi|Pol.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Johnny Anwar''' (lahir tahun [[1918]] - meninggal tahun [[1976]] pada umur [[58]] tahun) adalah seorang perwira polisi dan pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] yang pernah menjabat Kepala Polisi [[Kota Padang]] dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia pada tahun [[1946]] dan Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII [[Sulawesi Selatan]]-Tenggara pada tahun [[1968]]. Dia berperan penting di kota Padang pada masa perjuangan fisik ketika pasukan [[Belanda]] dan sekutu kembali menduduki kota itu setelah kekalahan pihak [[Jepang]] dalam [[Perang Dunia II]]. Johnny pernah dipenjara oleh pihak penjajah karena sikapnya yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda dan sekutu. <ref> [http://www.gramedia.com/index.php/book/detail/9789797095321/Sejarah-Kecil-Petite-Histoire-Indonesia-IV Rosihan Anwar, Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia IV]</ref> |
||
Pada tahun 1946 ketika berusia [[28]] tahun dia diangkat sebagai Kepala Polisi Kota Padang dengan pangkat Komisaris Polisi kelas II. Setelah dibebaskan dari tahanan, pada tahun [[1948]], dia diangkat menjadi Kepala Polisi Kota [[Bukittinggi]] merangkap Kepala Polisi Kores [[Sumatera Barat]]. Pada tahun [[1950]] dia sempat ditugaskan untuk studi ke tiga kota di [[Amerika Serikat]], [[San Fransisco]], [[New York]] dan [[Washington]] selama [[3]] bulan. Setelah masa revolusi fisik, Johnny Anwar menjalani karir kepolisiannya dengan berbagai jabatan dan bertugas diberbagai kota di Indonesia, diantaranya Kepala Polisi Komisariat [[Maluku]] di [[Ambon]] ([[1964]]), Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara di [[Makassar]] ([[1968]]) dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di [[Jakarta]] ([[1970]]-[[1972]]) sebelum pensiun.<ref> [http://books.google.co.id/books?id=ta05V3dVGlAC&pg=PA99&lpg=PA99&dq=Johnny+Anwar+kepala+polisi+padang&source=bl&ots=IKunVb8Cye&sig=tg4dOHuQut3t_hlinyk1V5IagJo&hl=en&sa=X&ei=1Z3yUL5zht2SBY-agYAD&ved=0CFkQ6AEwCA#v=onepage&q=Johnny%20Anwar%20kepala%20polisi%20padang&f=false Marthias Dusky Pandoe & Julius Pour, Jernih Melihat Cermat Mencatat: Antologi Karya Jurnalistik Wartawan Senior Kompas, Penerbit Buku Kompas]</ref> |
Pada tahun 1946 ketika berusia [[28]] tahun dia diangkat sebagai Kepala Polisi Kota Padang dengan pangkat Komisaris Polisi kelas II. Setelah dibebaskan dari tahanan, pada tahun [[1948]], dia diangkat menjadi Kepala Polisi Kota [[Bukittinggi]] merangkap Kepala Polisi Kores [[Sumatera Barat]]. Pada tahun [[1950]] dia sempat ditugaskan untuk studi ke tiga kota di [[Amerika Serikat]], [[San Fransisco]], [[New York]] dan [[Washington]] selama [[3]] bulan. Setelah masa revolusi fisik, Johnny Anwar menjalani karir kepolisiannya dengan berbagai jabatan dan bertugas diberbagai kota di Indonesia, diantaranya Kepala Polisi Komisariat [[Maluku]] di [[Ambon]] ([[1964]]), Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara di [[Makassar]] ([[1968]]) dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di [[Jakarta]] ([[1970]]-[[1972]]) sebelum pensiun.<ref> [http://books.google.co.id/books?id=ta05V3dVGlAC&pg=PA99&lpg=PA99&dq=Johnny+Anwar+kepala+polisi+padang&source=bl&ots=IKunVb8Cye&sig=tg4dOHuQut3t_hlinyk1V5IagJo&hl=en&sa=X&ei=1Z3yUL5zht2SBY-agYAD&ved=0CFkQ6AEwCA#v=onepage&q=Johnny%20Anwar%20kepala%20polisi%20padang&f=false Marthias Dusky Pandoe & Julius Pour, Jernih Melihat Cermat Mencatat: Antologi Karya Jurnalistik Wartawan Senior Kompas, Penerbit Buku Kompas]</ref> |
Revisi per 14 Januari 2013 12.34
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus pada 27 Januari 2013. |
Brigjen Pol. (Purn.) Johnny Anwar (lahir tahun 1918 - meninggal tahun 1976 pada umur 58 tahun) adalah seorang perwira polisi dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang pernah menjabat Kepala Polisi Kota Padang dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946 dan Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara pada tahun 1968. Dia berperan penting di kota Padang pada masa perjuangan fisik ketika pasukan Belanda dan sekutu kembali menduduki kota itu setelah kekalahan pihak Jepang dalam Perang Dunia II. Johnny pernah dipenjara oleh pihak penjajah karena sikapnya yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda dan sekutu. [1]
Pada tahun 1946 ketika berusia 28 tahun dia diangkat sebagai Kepala Polisi Kota Padang dengan pangkat Komisaris Polisi kelas II. Setelah dibebaskan dari tahanan, pada tahun 1948, dia diangkat menjadi Kepala Polisi Kota Bukittinggi merangkap Kepala Polisi Kores Sumatera Barat. Pada tahun 1950 dia sempat ditugaskan untuk studi ke tiga kota di Amerika Serikat, San Fransisco, New York dan Washington selama 3 bulan. Setelah masa revolusi fisik, Johnny Anwar menjalani karir kepolisiannya dengan berbagai jabatan dan bertugas diberbagai kota di Indonesia, diantaranya Kepala Polisi Komisariat Maluku di Ambon (1964), Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara di Makassar (1968) dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di Jakarta (1970-1972) sebelum pensiun.[2]
Keluarga
Johnny lahir dari pasangan Anwar Maharaja Sutan (ayah) dan Siti Safiah (ibu), yang berasal dari Sumatera Barat. Ayahnya pernah jadi demang di Kerinci dan Padang. Johnny Anwar adalah kakak dari Rosihan Anwar, seorang tokoh wartawan dan pendiri koran Pedoman. Tiga orang adiknya yang lain, Junisaf Anwar, juga seorang wartawan yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara, Roesman Anwar, seorang profesional yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pelni dan adik bungsunya Yozar Anwar, salah seorang pemimpin aktivis gerakan mahasiswa di tahun 1966 yang kemudian berkarir sebagai wartawan dan penulis buku.
Johnny Anwar menikah dengan seorang wanita bernama Martina dan dikaruniai empat orang anak yaitu Wendy Anwar, Fonny Anwar, Sendy Anwar dan Renny Anwar. Dia meninggal dunia pada tahun 1976 dalam usia 58 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.[3]
Karir
- Kepala Polisi Kota Padang (1946)
- Kepala Polisi Kota Bukittinggi merangkap Kepala Polisi Kores Sumatera Barat (1948)
- Diperbantukan kepada Kepala Kepolisian di Kota Padang (1950)
- Kepolisian Keresidenan Semarang (1951)
- Kepolisian Komisariat Kalimantan Selatan (1952)
- Kepolisian Komisariat Nusa Tenggara
- Kepala Staf Kepolisian Sumatera Barat (1962)
- Kepala Polisi Komisariat Maluku (1964)
- Komandan Komando Pendidikan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (AKRI) di Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) (1967)
- Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara (1968)
- Komandan Operasi Bhakti Mabak (1970-1972)