Lompat ke isi

Plasmolisis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengubah "tidak ada mekanisme dalam sel" menjadi "ada beberapa mekanisme di dalam sel"
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 21 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q898668
Baris 16: Baris 16:


[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Tumbuhan]]

[[cs:Plazmolýza]]
[[de:Plasmolyse]]
[[en:Plasmolysis]]
[[es:Plasmólisis]]
[[fi:Plasmolyysi]]
[[fr:Plasmolyse]]
[[he:פלסמוליזה]]
[[io:Plasmolizo]]
[[it:Plasmolisi]]
[[ja:原形質分離]]
[[lt:Plazmolizė]]
[[nl:Plasmolyse]]
[[pl:Plazmoliza]]
[[pt:Plasmólise]]
[[ru:Плазмолиз]]
[[sk:Plazmolýza]]
[[stq:Plasmolyse]]
[[tr:Plazmoliz]]
[[uk:Плазмоліз]]
[[vi:Co nguyên sinh]]
[[zh:质壁分离]]

Revisi per 6 April 2013 03.14

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.

Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
Sebelum plasmolisis
Sesudah plasmolisis

Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

Lihat pula

Pranala luar