Relikui: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: es:Reliquia |
|||
Baris 15: | Baris 15: | ||
[[Kategori:Istilah dalam Gereja Katolik Roma]] |
[[Kategori:Istilah dalam Gereja Katolik Roma]] |
||
[[Kategori:Simbol Katolik]] |
[[Kategori:Simbol Katolik]] |
||
[[an:Reliquia]] |
|||
[[ar:ذخيرة (دين)]] |
|||
[[be:Рэліквія]] |
|||
[[bg:Мощи]] |
|||
[[ca:Relíquia]] |
|||
[[cs:Relikvie]] |
|||
[[da:Relikvie]] |
|||
[[de:Reliquie]] |
|||
[[en:Relic]] |
|||
[[eo:Relikvo]] |
|||
[[es:Reliquia]] |
|||
[[et:Reliikvia]] |
|||
[[fi:Pyhäinjäännös]] |
|||
[[fr:Relique]] |
|||
[[he:שרידי קדושים]] |
|||
[[hr:Relikvija]] |
|||
[[hu:Ereklye]] |
|||
[[io:Reliquio]] |
|||
[[is:Helgur dómur]] |
|||
[[it:Reliquia]] |
|||
[[ja:聖遺物]] |
|||
[[jv:Rélik]] |
|||
[[lb:Reliquie]] |
|||
[[nl:Relikwie]] |
|||
[[nn:Relikvie]] |
|||
[[no:Relikvie]] |
|||
[[pl:Relikwie]] |
|||
[[pt:Relíquia]] |
|||
[[ro:Moaște]] |
|||
[[ru:Реликвия]] |
|||
[[sh:Relikvija]] |
|||
[[simple:Relic]] |
|||
[[sk:Relikvia]] |
|||
[[sl:Relikvija]] |
|||
[[sr:Мошти]] |
|||
[[sv:Relik]] |
|||
[[th:เรลิก]] |
|||
[[uk:Реліквія]] |
|||
[[war:Relikya]] |
|||
[[zh:圣髑]] |
Revisi per 6 April 2013 09.14
Relikwi adalah barang-barang peninggalan atau sisa-sisa tubuh dari orang kudus yang sudah meninggal.[1] Relikwi ada bermacam-macam, bisa berupa potongan rambut, tulang, pakaian, dan lain-lain.[1] Bagi Gereja Katolik Roma, relikwi mempunyai dua fungsi. Pertama, sebagai alat untuk mengenang orang-orang kudus dan beriman yang telah meninggal.[1][2] Kedua, relikui juga dipakai sebagai alat komunikasi dengan orang-orang kudus tersebut.[1] Diyakini bahwa pada barang-barang yang mereka tinggalkan melekat juga berbagai karunia yang mereka miliki sewaktu mereka masih hidup.[1]. Salah satunya adalah karunia untuk menyembuhkan sakit.[2]
Kepercayaan seperti ini diambil dari kisah-kisah dalam Alkitab yang menyebutkan tentang jubah Elia (2 Raj 2:4), tulang-tulang Elisa (2 Raj 13:21) dan sapu tangan milik Paulus (Kis 19:12) mampu membuat keajaiban.[1] Selanjutnya, tubuh orang-orang yang menjadi martir pun ikut dihormati.[1] Contohnya relikwi Polikarpus yang dianggap jauh lebih berharga dibangding batu permata dan emas berlian.[1]
Sekitar abad ke-4 dimulailah pemujaan terhadap relikwi namun baru mulai di kenal dalam lingkungan gereja sekitar abad ke-7 dan abad ke-8.[1] Pemujaan terhadap relikwi kemudian menjadi semakin meluas setelah Konsili Nicea II tahun 787 yang berusaha menyelesaikan persoalan ikonoklastik.[1] Beberapa tokoh yang menentang pemujaan relikwi adalah Yohanes Huss, John Wycliffe dan Yohanes Calvin.[1] Pada Konsili Trente penghormatan relikwi mendapat pengakuan sebagai salah satu tradisi gereja.[1]