Jamur jarum: Perbedaan antara revisi
OrophinBot (bicara | kontrib) k std taxobox |
|||
Baris 66: | Baris 66: | ||
[[Kategori:Jamur pangan]] |
[[Kategori:Jamur pangan]] |
||
[[Kategori:Bahan makanan Jepang]] |
[[Kategori:Bahan makanan Jepang]] |
||
[[ar:إينوكيتاكي]] |
|||
[[az:Qış xoruzgöbələyi]] |
|||
[[bg:Зимна припънка]] |
|||
[[ca:Flammulina]] |
|||
[[cs:Penízovka sametonohá]] |
|||
[[de:Gemeiner Samtfußrübling]] |
|||
[[en:Enokitake]] |
|||
[[es:Flammulina velutipes]] |
|||
[[fa:انوکیتاکه]] |
|||
[[fi:Talvijuurekas]] |
|||
[[fr:Flammulina velutipes]] |
|||
[[hu:Téli fülőke]] |
|||
[[it:Flammulina velutipes]] |
|||
[[ja:エノキタケ]] |
|||
[[ka:ზამთრის სოკო]] |
|||
[[ko:팽이버섯]] |
|||
[[lt:Juodkotė ugniabudė]] |
|||
[[ms:Enokitake]] |
|||
[[nl:Fluweelpootje]] |
|||
[[pl:Płomiennica zimowa]] |
|||
[[pms:Flammulina velutipes]] |
|||
[[ru:Опёнок зимний]] |
|||
[[sr:Баршунаста пањевчица]] |
|||
[[sv:Enoki]] |
|||
[[uk:Гриб зимовий]] |
|||
[[vi:Nấm kim châm]] |
|||
[[zh:金針菇]] |
Revisi per 7 April 2013 00.18
Flammulina | |
---|---|
Jamur Enokitake (Flammulina velutipes) di alam bebas | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Flammulina
|
Spesies | |
Flammulina callistosporioides |
Jamur Enokitake (えのき茸 , jamur enoki) adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge.[1] Dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas[2] (Hanzi: 金针菇, pinyin: jīnzhēngū, Hangul: 팽이버섯 , Alihaksara: pengi beoseot).
Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi.[3] Jamur juga diketahui tumbuh di bawah salju.[3] Jamur tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki).[3] Jamur juga bisa tumbuh di permukaan batang kayu lapuk pohon-pohon berdaun lebar seperti Bebesaran dan Kesemek.[3] Jamur ini sering dianggap sebagai hama bagi beberapa produk pertanian.[3]
Budidaya
Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun.[3] Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat berbeda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas.[3] Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.[3] Jamur hasil budidaya juga memiliki batang yang panjang dan kurus-kurus, sedangkan jamur di alam bebas memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk.[3] Rasa jamur hasil budidaya juga sangat berbeda dengan jamur yang tumbuh di alam bebas.[3]
Enokitake yang tersedia di pasar swalayan merupakan hasil budidaya.[4] Jamur dibudidayakan dengan menggunakan botol plastik atau kantong plastik.[4] Jamur memerlukan waktu 30 hari pada suhu 15 °C dan kelembapan 70% di atas media tanam serbuk gergaji atau serbuk bonggol jagung ditambah berbagai bahan campuran lain.[4] Setelah itu, jamur masih perlu tumbuh 30 hari lagi dengan suhu yang lebih sejuk dan lebih lembap.[4]
Proses
Jamur dilindungi dari sinar matahari dan dipaksa tumbuh di dalam botol plastik atau kantong plastik yang sempit. [4] Jamur yang terus mencari sinar matahari akhirnya tumbuh terus ke atas hingga menjadi panjang-panjang dan kurus.[4] Jamur memang bisa tumbuh tanpa sinar matahari, tapi sinar matahari tetap diperlukan pada penyebaran spora.[4]
Enokitake dapat hidup di alam sebagai jamur liar atau dibudidaya dan dikultur.[3] Kedua jenis ini dapat dimakan, namun jamur Enokitake hasil budidaya memiliki rasa dan kenikmatan yang lebih baik dibandingkan dengan jamur Enokitake liar.[3] Jamur Enokitake hasil budidaya banyak digunakan dalam masakan Jepang dan Cina.[3] Ciri khas jamur Enokitake hasil budidaya adalah warnanya yang kuning pucat, tangkainya yang panjang dengan tudungnya yang kecil.[3]
Ciri dari jamur Enokitake yang hidup liar adalah memiliki tudung berwarna coklat, berbentuk cembung dan ukurannya dapat mencapai 3 cm.[3] Tudung ini akan semakin datar seiring bertambahnya usia jamur Enokitake.[3]
Manfaat
Jamur ini banyak digunakan dalam berbagai masakan sup dalam Jepang, Korea, masakan Cina, dan Vietnam.[1] Jamur mempunyai tekstur garing dan aroma yang segar.[1] Bagian akar perlu dipotong sebelum digunakan dalam masakan.[1] Jamur segar tahan disimpan di lemari es sampai satu minggu.[1]
Jamur Enokitake sangat mudah dibudidayakan dan sudah dibudidayakan di Jepang sejak lebih dari 300 tahun yang lalu. Enokitake bisa ditanam sendiri di rumah asalkan suhu cukup sejuk.[1] Di Cina, jamur ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati susah buang air besar.[1]
Biasanya jamur ini digunakan dalam makanan – makanan yang berbau Asia.[1] Jamur ini juga banyak digunakan sebagai bahan salad (di mana rasa terbaik dari jamur ini dapat dinikmati), sup dan juga sering digoreng bersama sayuran dan daging.[1]
Kandungan gizi
Jamur Enokitake mengandung banyak serat.[1] Jamur ini juga mengandung banyak protein dan beberapa vitamin seperti vitamin B, serta mineral.[1] Satu mangkuk jamur mentah diperkirakan dapat menyediakan 20 kalori.[1] Jamur ini juga tidak mengandung gula sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan juga dapat dijadikan pilihan bahan makanan untuk diet.[1]
Jamur Enokitake juga mengandung senyawa flammulin yang merupakan senyawa anti kanker dan tumor.[5] Jamur Enokitake juga dipercaya dapat menstimulasi sistem imun dan juga memiliki aktivitas anti viral dan anti bakteri.[5] Selain itu, dalam jamur ini juga terdapat senyawa lain yang berfungsi sebagai penurun tekanan darah dan juga penurun kolestrol.[2] Penelitian juga menginformasikan bahwa Enokitake berguna dalam perawatan lymphomia dan kanker prostat.[2]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) Specialty Produce. 2010. Enoki mushroomsDiakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b c (Inggris) Darwin. 2008. Mushroom: The Mighty FungusDiakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Smith SE. 2010. What is Enokitake?Diakses pada 6 Mei 2010.
- ^ a b c d e f g (Inggris) World Co,LTD. tt. Flammulina velutipesDiakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b (Inggris) Ng TB, Ngai, Patrick HK, Xia L. 2006. An agglutinin with mitogenic and antiproliferative activities from the mushroom Flammulina velutipes, Mycologia 98(2):167–171.
Pranala luar
- (Inggris) Foto-foto budidaya jamur Enokitake