Kalimantan Utara: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 39: | Baris 39: | ||
Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.<ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/374592-presiden-teken-uu-provinsi-kalimantan-utara Presiden Teken UU Provinsi Kalimantan Utara]. www.vivanews.co.id. Diakses pada 13 Desember 2012</ref> Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun. |
Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.<ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/374592-presiden-teken-uu-provinsi-kalimantan-utara Presiden Teken UU Provinsi Kalimantan Utara]. www.vivanews.co.id. Diakses pada 13 Desember 2012</ref> Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun. |
||
--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/103.3.222.231|103.3.222.231]] 17 Juni 2013 14.00 (UTC)== Sejarah == |
|||
== Sejarah == |
|||
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi [[Sarawak]], [[Brunei]] dan sebagian besar Sabah adalah wilayah mandala negara [[Kesultanan Brunei]] yang berbatasan dengan mandala negara [[Kerajaan Berau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah [[Sungai Kinabatangan|Kinabatangan]] di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.<ref>[http://bumibatiwakkal.blogspot.com/2009/01/historis-asal-usul-berau.html TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)]</ref> Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan [[Suku Suluk]] mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1750.html Borneo, ca 1.750]</ref> Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc19-1.html?zoomview=1 Kalimantan, 1800-1857 ]</ref><ref>[http://dunia.news.viva.co.id/news/read/392080-sewa-sabah--malaysia-hanya-bayar-sulu-rp16-6-juta Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta ]</ref> |
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi [[Sarawak]], [[Brunei]] dan sebagian besar Sabah adalah wilayah mandala negara [[Kesultanan Brunei]] yang berbatasan dengan mandala negara [[Kerajaan Berau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah [[Sungai Kinabatangan|Kinabatangan]] di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.<ref>[http://bumibatiwakkal.blogspot.com/2009/01/historis-asal-usul-berau.html TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)]</ref> Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan [[Suku Suluk]] mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1750.html Borneo, ca 1.750]</ref> Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc19-1.html?zoomview=1 Kalimantan, 1800-1857 ]</ref><ref>[http://dunia.news.viva.co.id/news/read/392080-sewa-sabah--malaysia-hanya-bayar-sulu-rp16-6-juta Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta ]</ref> masalah?? |
||
Wilayah yang menjadi propinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]] dan Kerajaan Tidung. Kedua-duanya, yaitu negeri Kesultanan Bulungan dan negeri Kerajaan Tidung merupakan bekas daerah bagian milik dari negara Berau yang telah melepaskan diri, namun kemudian menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.<ref>[http://bunyoro-kitara.org/73.html Kesultanan Bulungan dan Tidung ]</ref> Namun [[Kerajaan Berau]] menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk salah satu [[vazal]] atau negara bagian di dalam mandala negara [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Sampai tahun 1850, negeri [[Bulungan]] dan negeri [[Tidung]] masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara [[Kesultanan Sulu]] [bekas bawahan Brunei].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html?zoomview=1 Borneo in 1850]</ref> Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan dan negeri Tidung sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Walaupun belakangan negeri Bulungan dibawah kekuasaan Pangeran dari Brunei dan negeri Tidung dibawah kekuasaan menantu Raja Tidung yang merupakan Pangeran dari Sulu, namun kedua negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]] dan [[4 Mei]] [[1826]], maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas [[vazal]] Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian [[Kerajaan Sintang|Sintang]], daerah bagian [[Kabupaten Melawi|Lawai]] dan daerah bagian [[Kabupaten Sukamara|Jelai]] (bagian dari negara bagian [[Kerajaan Kotawaringin|Kotawaringin]]) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.<ref name="Royal Geographical Society">{{en}}{{cite journal|author=Royal Geographical Society (Great Britain)| url=http://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | title=A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical|volume= 5 | publisher=A. Fullarton | year=1856}}</ref> Negara bagian Berau meliputi negeri [[kesultanan Gunung Tabur]], negeri [[kesultanan Sambaliung|kesultanan Tanjung/Sambaliung]], negeri [[kesultanan Bulungan]] & distrik Tidung alias mantan [[Kerajaan Tidung]] yang dihapuskan tahun [[1916]].<ref>{{en}} (1848){{cite journal|pages=438 |url=http://books.google.co.id/books?id=sJAaAQAAIAAJ&dq=Fran%C3%A7ois%20Wittert.&pg=PA438#v=onepage&q&f=false|title=The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia|volume=2}}</ref> Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref> |
Wilayah yang menjadi propinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]] dan Kerajaan Tidung. Kedua-duanya, yaitu negeri Kesultanan Bulungan dan negeri Kerajaan Tidung merupakan bekas daerah bagian milik dari negara Berau yang telah melepaskan diri, namun kemudian menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.<ref>[http://bunyoro-kitara.org/73.html Kesultanan Bulungan dan Tidung ]</ref> Namun [[Kerajaan Berau]] menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk salah satu [[vazal]] atau negara bagian di dalam mandala negara [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Sampai tahun 1850, negeri [[Bulungan]] dan negeri [[Tidung]] masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara [[Kesultanan Sulu]] [bekas bawahan Brunei].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html?zoomview=1 Borneo in 1850]</ref> Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan dan negeri Tidung sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Walaupun belakangan negeri Bulungan dibawah kekuasaan Pangeran dari Brunei dan negeri Tidung dibawah kekuasaan menantu Raja Tidung yang merupakan Pangeran dari Sulu, namun kedua negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]] dan [[4 Mei]] [[1826]], maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas [[vazal]] Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian [[Kerajaan Sintang|Sintang]], daerah bagian memek[[Kabupaten Melawi|Lawai]] dan daerah bagian [[Kabupaten Sukamara|Jelai]] (bagian dari negara bagian [[Kerajaan Kotawaringin|Kotawaringin]]) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.<ref name="Royal Geographical Society">{{en}}{{cite journal|author=Royal Geographical Society (Great Britain)| url=http://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | title=A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical|volume= 5 | publisher=A. Fullarton | year=1856}}</ref> Negara bagian Berau meliputi negeri [[kesultanan Gunung Tabur]], negeri [[kesultanan Sambaliung|kesultanan Tanjung/Sambaliung]], negeri [[kesultanan Bulungan]] & distrik Tidung alias mantan [[Kerajaan Tidung]] yang dihapuskan tahun kontol [[1916]].<ref>{{en}} (1848){{cite journal|pages=438 |url=http://books.google.co.id/books?id=sJAaAQAAIAAJ&dq=Fran%C3%A7ois%20Wittert.&pg=PA438#v=onepage&q&f=false|title=The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia|volume=2}}</ref> Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref> |
||
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari [[Kalimantan Timur]] telah dimulai pada tahun 2000-an.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk]</ref><ref>[http://www. |
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari [[Kalimantan Timur]] telah dimulai pada tahun 2000-an.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk]</ref><ref>[http://www.mediaqoh.com/read/2012/04/17/313554/127/111/Segera-Lahir-Provinsi-Kalimantan-Utara Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara]</ref> Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.<ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/10/358320/284/1/DPR_Sahkan_Kalimantan_Utara_sebagai_Provinsi_Baru DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2012/10/25/125236/2072756/10/dpr-sahkan-provinsi-kalimantan-utara-sebagai-provinsi-ke-34-indonesia?9911012 DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia]</ref> |
||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
Revisi per 17 Juni 2013 14.00
Kalimantan Utara | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU No.20 tahun 2012 |
Tanggal | 25 Oktober 2012 |
Ibu kota | Tanjung Selor |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Irianto Lambrie (pj.) |
Luas | |
• Total | 72.567,49 km2 (28,018,46 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 738.163 |
• Kepadatan | 10/km2 (26/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu |
• Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Tidung, Bahasa Dayak |
Kode Kemendagri | 65 |
Kode BPS | 65 |
Rumah adat | Rumah Baloy |
Senjata tradisional | Mandau |
Situs web | www.kaltara-prov.go.id |
Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.
Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.[1] Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.
--103.3.222.231 17 Juni 2013 14.00 (UTC)== Sejarah == Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Brunei dan sebagian besar Sabah adalah wilayah mandala negara Kesultanan Brunei yang berbatasan dengan mandala negara Kerajaan Berau.[2] Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.[3] Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.[4] Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).[5][6] masalah??
Wilayah yang menjadi propinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan dan Kerajaan Tidung. Kedua-duanya, yaitu negeri Kesultanan Bulungan dan negeri Kerajaan Tidung merupakan bekas daerah bagian milik dari negara Berau yang telah melepaskan diri, namun kemudian menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.[7] Namun Kerajaan Berau menurut Hikayat Banjar termasuk salah satu vazal atau negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).[8] Sampai tahun 1850, negeri Bulungan dan negeri Tidung masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara Kesultanan Sulu [bekas bawahan Brunei].[9] Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan dan negeri Tidung sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.[10] Walaupun belakangan negeri Bulungan dibawah kekuasaan Pangeran dari Brunei dan negeri Tidung dibawah kekuasaan menantu Raja Tidung yang merupakan Pangeran dari Sulu, namun kedua negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang, daerah bagian memekLawai dan daerah bagian Jelai (bagian dari negara bagian Kotawaringin) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.[11] Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan Gunung Tabur, negeri kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan Bulungan & distrik Tidung alias mantan Kerajaan Tidung yang dihapuskan tahun kontol 1916.[12] Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.[13]
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an.[14][15] Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.[16][17]
Pemerintahan
Pada saat dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
Seluruh wilayah ini sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.
Peringkat | Kabupaten/Kota | Populasi | Ibukota |
---|---|---|---|
1 | Kota Tarakan | 239.973 | Tarakan |
2 | Kabupaten Nunukan | 140.567 | Nunukan |
3 | Kabupaten Bulungan | 226.322 | Tanjung Selor |
4 | Kabupaten Malinau | 62.460 | Malinau |
5 | Kabupaten Tana Tidung | 22.841 | Tideng Pale |
Lihat pula
Referensi
- ^ Presiden Teken UU Provinsi Kalimantan Utara. www.vivanews.co.id. Diakses pada 13 Desember 2012
- ^ Borneo in the 15th and 16th centuries
- ^ TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)
- ^ Borneo, ca 1.750
- ^ Kalimantan, 1800-1857
- ^ Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta
- ^ Kesultanan Bulungan dan Tidung
- ^ (Melayu) Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
- ^ Borneo in 1850
- ^ (Belanda) Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853
- ^ (Inggris)Royal Geographical Society (Great Britain) (1856). "A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical". 5. A. Fullarton.
- ^ (Inggris) (1848)"The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia". 2: 438.
- ^ Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879
- ^ Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk
- ^ Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara
- ^ DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru
- ^ DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia
Sarawak, Malaysia | Sabah, Malaysia | Laut Sulawesi | ||
Serawak | Laut Sulawesi | |||
| ||||
Kalimantan Timur | Kalimantan Timur | Kepulauan Derawan |