Lompat ke isi

Ficus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23: Baris 23:
[[File:Ficus-AerialRoot.jpg|thumb|left|Akar-akar gantung yang kemudian juga memberi menunjang secara struktural]]
[[File:Ficus-AerialRoot.jpg|thumb|left|Akar-akar gantung yang kemudian juga memberi menunjang secara struktural]]
[[File:Ficus carica tree.jpg|left|thumb|[[Tin|Pohon ara umum]] ''Ficus carica'' (''Common fig'')]]
[[File:Ficus carica tree.jpg|left|thumb|[[Tin|Pohon ara umum]] ''Ficus carica'' (''Common fig'')]]
Pohon ara (''Ficus'') kebanyakan hijau sepanjang tahun dan dapat tumbuh di berbagai daerah ekologi, sebagian merupakan spesies ''deciduous'' yang tumbuh di daerah di luar wilayah tropis dan di dataran tinggi.<ref name=Halevy1989>{{Citation| title = Handbook of Flowering Volume 6 of CRC Handbook of Flowering| url = http://books.google.com/?id=ZcTP7Kb01NAC&pg=PA331| year = 1989| author = Halevy, Abraham H.| publisher = CRC Press| page = 331| isbn = 978-0-8493-3916-5| accessdate = 2009-08-25}}</ref> Spesies ara dikenali dari [[inflorescence]] yang unik dan ''[[pollination syndrome]]'' yang khas, dengan menggunakan spesies tawon (''wasp'') dari familia [[Agaonidae]] family untuk [[penyerbukan]] (''pollination'').
Pohon ara (''Ficus'') kebanyakan hijau sepanjang tahun dan dapat tumbuh di berbagai daerah ekologi, sebagian merupakan spesies ''deciduous'' yang tumbuh di daerah di luar wilayah tropis dan di dataran tinggi.<ref name=Halevy1989>{{Citation| title = Handbook of Flowering Volume 6 of CRC Handbook of Flowering| url = http://books.google.com/?id=ZcTP7Kb01NAC&pg=PA331| year = 1989| author = Halevy, Abraham H.| publisher = CRC Press| page = 331| isbn = 978-0-8493-3916-5| accessdate = 2009-08-25}}</ref> Spesies ara dikenali dari [[perbungaan]] (''inflorescence'') yang unik dan "sindrom penyerbukan" (''[[:en:pollination syndrome]]'' yang khas, dengan menggunakan spesies tawon (''wasp'') dari familia [[Agaonidae]] family untuk [[penyerbukan]] (''pollination'').
<!--
<!--
The specific identification of many of the species can be difficult, but figs as a group are relatively easy to recognize.<ref>Quigley's Plant identification 10:100</ref> Many have [[aerial root]]s and a distinctive shape or habit, and their fruits distinguish them from other plants. The fig fruit is an enclosed inflorescence, sometimes referred to as a [[syconium]], an urn-like structure lined on the inside with the fig's tiny flowers. The unique fig [[pollination]] system, involving tiny, highly specific wasps, known as [[fig wasp]]s that enter ''via'' [[ostiole]] these sub-closed inflorescences to both pollinate and lay their own eggs, has been a constant source of inspiration and wonder to biologists.<ref name= ronstedetal2005>Rønsted ''et al.'' (2005)</ref> Finally, there are three vegetative traits that together are unique to figs. All figs possess a white to yellowish [[latex]], some in copious quantities; the twig has paired [[stipules]] or a circular stipule scar if the stipules have fallen off; and the lateral veins at the base of the leaf are steep, forming a tighter angle with the midrib than the other lateral veins, a feature referred to as "tri-veined".
The specific identification of many of the species can be difficult, but figs as a group are relatively easy to recognize.<ref>Quigley's Plant identification 10:100</ref> Many have [[aerial root]]s and a distinctive shape or habit, and their fruits distinguish them from other plants. The fig fruit is an enclosed inflorescence, sometimes referred to as a [[syconium]], an urn-like structure lined on the inside with the fig's tiny flowers. Sistem penyerbukan ara yang unik, involving tiny, highly specific wasps, known as [[fig wasp]]s that enter ''via'' [[ostiole]] these sub-closed inflorescences to both pollinate and lay their own eggs, has been a constant source of inspiration and wonder to biologists.<ref name= ronstedetal2005>Rønsted ''et al.'' (2005)</ref> Finally, there are three vegetative traits that together are unique to figs. All figs possess a white to yellowish [[latex]], some in copious quantities; the twig has paired [[stipules]] or a circular stipule scar if the stipules have fallen off; and the lateral veins at the base of the leaf are steep, forming a tighter angle with the midrib than the other lateral veins, a feature referred to as "tri-veined".


There are no unambiguous older [[fossil]]s of ''Ficus''. However, current [[molecular clock]] estimates indicate that ''Ficus'' is a relatively ancient genus being at least 60 million years old,<ref name= ronstedetal2005 /> and possibly as old as 80 million years. The main radiation of [[Extant taxon|extant]] species, however, may have taken place more recently, between 20 and 40 million years ago.
There are no unambiguous older [[fossil]]s of ''Ficus''. However, current [[molecular clock]] estimates indicate that ''Ficus'' is a relatively ancient genus being at least 60 million years old,<ref name= ronstedetal2005 /> and possibly as old as 80 million years. The main radiation of [[Extant taxon|extant]] species, however, may have taken place more recently, between 20 and 40 million years ago.
Baris 33: Baris 33:
Moreover, figs with different plant habits have undergone [[adaptive radiation]] in different [[biogeographic]] regions, leading to very high levels of [[alpha diversity]]. In the tropics, it is quite common to find that ''Ficus'' is the most species-rich plant genus in a particular forest. In Asia as many as 70 or more species can co-exist.<ref>Harrison (2005)</ref> ''Ficus'' [[species richness]] declines with an increase in latitude in both hemispheres.<ref name=foa>Van Noort, S.; Van Harten, A. (12-2006)</ref><ref>Berg, C.C.; Hijmann, M.E.E. (1989)</ref>
Moreover, figs with different plant habits have undergone [[adaptive radiation]] in different [[biogeographic]] regions, leading to very high levels of [[alpha diversity]]. In the tropics, it is quite common to find that ''Ficus'' is the most species-rich plant genus in a particular forest. In Asia as many as 70 or more species can co-exist.<ref>Harrison (2005)</ref> ''Ficus'' [[species richness]] declines with an increase in latitude in both hemispheres.<ref name=foa>Van Noort, S.; Van Harten, A. (12-2006)</ref><ref>Berg, C.C.; Hijmann, M.E.E. (1989)</ref>
-->
-->

== Ekologi dan kegunaan ==
== Ekologi dan kegunaan ==
[[File:Ficus exasperata by kadavoor.jpg|thumb|Buah-buah ''Ficus exasperata'']]
[[File:Ficus exasperata by kadavoor.jpg|thumb|Buah-buah ''Ficus exasperata'']]

Revisi per 28 Juni 2013 19.27

Ficus (genus)
Pohon ara sycamore, Ficus sycomorus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Tribus:
Ficeae[1]

Genus:
Ficus

Spesies

Sekitar 800

Ficus (/ˈfɪkʊs/[2]) adalah genus tumbuhan tropis yang secara alamiah tumbuh di daerah tropis dengan sejumlah spesies hidup di zona ugahari. Terdiri dari sekitar 850 spesies yang dapat berupa pohon kayu, semak, tunggul dan tumbuhan menjalar dalam familia Moraceae. Secara umum dikenal sebagai pohon ara (bahasa Inggris: fig trees atau figs). Pohon ara yang umum (Common Fig; F. carica) adalah spesies yang banyak ditemukan di daerah Asia Barat Daya, Timur Tengah dan sekitar Laut Tengah (dari Afganistan sampai Portugal), dan dibiakkan sejak jaman purba karena buahnya, yang dikenal sebagai buah ara (figs). Buah yang dihasilkan kebanyakan spesies dapat dimakan, meskipun hanya mempunyai nilai ekonomi lokal. Namun, merupakan sumber makanan penting bagi hewan liar. Pohon-pohon ara juga berperan penting dalam kebudayaan karena menjadi obyek sembahan, misalnya pohon beringin (F. benjamina) atau pohon Bodhi (F. religiosa), dan juga banyak kegunaan praktis.

Deskripsi

Akar-akar gantung yang kemudian juga memberi menunjang secara struktural
Pohon ara umum Ficus carica (Common fig)

Pohon ara (Ficus) kebanyakan hijau sepanjang tahun dan dapat tumbuh di berbagai daerah ekologi, sebagian merupakan spesies deciduous yang tumbuh di daerah di luar wilayah tropis dan di dataran tinggi.[3] Spesies ara dikenali dari perbungaan (inflorescence) yang unik dan "sindrom penyerbukan" (en:pollination syndrome yang khas, dengan menggunakan spesies tawon (wasp) dari familia Agaonidae family untuk penyerbukan (pollination).

Ekologi dan kegunaan

Buah-buah Ficus exasperata

Buah ara merupakan sumber makanan penting bagi sejumlah frugivora termasuk kelelawar buah (Megabat; fruit bats), kera capuchin, langur (Colobinae) dan mangabey. Dengan demikian pohon-pohon ara merupakan spesies kunci (keystone species) di banyak ekosistem hutan tropis (rainforest). Terlebih lagi sangat penting untuk sejumlah unggas, seperti megalaimidae (Asian barbets), merpati, hornbill, Cyclopsittacini (fig-parrots) dan bulbul yang hanya hidup dari buah ara pada musim buahnya. Banyak ulat dari jenis Lepidoptera makan daun-daun ara, misalnya beberapa spesies Euploea (Crow butterflies), Danaus chrysippus (Plain Tiger), Papilio cresphontes (kupu-kupu Giant Swallowtail), Badamia exclamationis (kupu-kupu Brown Awl), dan Chrysodeixis eriosoma, Choreutidae serta Copromorphidae.

Daun-daun pohon ara keramat F. religiosa (Sacred Fig)

Daun-daun ara sering lunak dan getahnya digunakan untuk beberapa hal, termasuk membuat tempat penyimpanan mummi di Mesir kuno.

Selembar Huexotzinco Codex dari Mexico, dicat pada sebuah āmatl

Makna penting budaya dan agamawi

Hindu/Buddha

Pohon-pohon ara sangat mepengaruhi kebudayaan melalui beberapa tradisi keagamaan. Antara lain yang sangat terkenal adalah "Pohon ara keramat" (Sacred Fig) yaitu Pipal, Bodhi, Bo, atau Po, yang merupakan spesies Ficus religiosa, atau pun pohon "banyan" (Banyan Fig) dari spesies Ficus benghalensis. Tumbuhan hidup tertua yang diketahui jelas tarikh penanamannya adalah sebuah pohon are Ficus religiosa yang dikenal sebagai Sri Maha Bodhi, ditanam di sebuah kuil di Anuradhapura, Sri Lanka oleh raja Tissa pada tahun 288 SM.

Yahudi/Kristen

Pohon ara merupakan pohon ketiga yang disebutkan di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, setelah "pohon kehidupan" dan "pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat".[4] Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat untuk menutupi tubuh mereka setelah mereka tahu, bahwa mereka telanjang.[5]

Buah ara juga termasuk daftar makanan yang ditemukan dalam Tanah Perjanjian menurut Taurat (Ulangan 8). Yesus Kristus mengutuk sebuah pohon ara karena tidak menghasilkan buah (Markus 11:12–14).

Islam

Pohon ara umum adalah salah satu dari dua pohon keramat dalam Islam, dan salah satu surah dalam Quran diberi nama Surah At-Tin (سوره تین) yang bermakna "pohon ara".

Kebudayaan lain

Pohon ara dikeramatkan dalam budaya Siprus kuno di mana dijadikan lambang kesuburan.

Sistem reproduksi buah ara

Buah (syconium) dari pohon ara umum (Common Fig)

Tergantung dari spesiesnya, setiap buah ara dapat mengandung sampai beberapa ratus bahkan beberapa ribu biji.[6]

Irisan buah yang matang, dengan ostiole
Buah ara, segar
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi310 kJ (74 kcal)
19 g
Gula16 g
Serat pangan3 g
0.3 g
0.8 g
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central
Buah ara, dikeringkan
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi1.041 kJ (249 kcal)
64 g
Gula48 g
Serat pangan10 g
1 g
3 g
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central

Semua pohon ara asli di benua Amerika bersifat hermafrodit, sebagaimana spesies Indian Banyan (F. benghalensis), Weeping Fig (F. benjamina), Indian Rubber Plant (F. elastica), Fiddle-leaved Fig (F. lyrata), Moreton Bay Fig (F. macrophylla), Chinese Banyan (F. microcarpa), Sacred Fig (F. religiosa) and Sycamore Fig (F. sycomorus).[7]

Sejumlah spesies

Daftar pohon ara terkenal

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Ficus L". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. 2009-01-16. Diakses tanggal 2009-03-11. 
  2. ^ Sunset Western Garden Book, 1995:606–607
  3. ^ Halevy, Abraham H. (1989), Handbook of Flowering Volume 6 of CRC Handbook of Flowering, CRC Press, hlm. 331, ISBN 978-0-8493-3916-5, diakses tanggal 2009-08-25 
  4. ^ Kejadian 2:9
  5. ^ Kejadian 3:7
  6. ^ "Figs4fun.com" (PDF). Diakses tanggal 2012-01-05. 
  7. ^ Berg & Corner (2005)
  8. ^ Brazil. Described by Carauta & Diaz (2002): pp.38–39
  9. ^ Brazil, Paraguay and Argentina: Carauta & Diaz (2002): pp.64–66
  10. ^ Brazil: Carauta & Diaz (2002): pp.67–69
  11. ^ "Changitrees". Habitatnews.nus.edu.sg. 2002-09-12. Diakses tanggal 2012-01-05. 
  12. ^ Wu et al., 2003, Flora of China

Pustaka tambahan

Pranala luar

Video