SMA Negeri 3 Bandung: Perbedaan antara revisi
Cucuganesha (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| nama_asli = |
| nama_asli = |
||
| nama_latin = |
| nama_latin = |
||
| gambar = |
| gambar = [[Berkas:SMAN 3 logo.jpg|jmpl]] |
||
| didirikan = [[1953]] |
| didirikan = [[1953]] |
||
| tipe = |
| tipe = |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
| kelas = 31 Kelas |
| kelas = 31 Kelas |
||
| jurusan = [[IPA]] dan [[IPS]] |
| jurusan = [[IPA]] dan [[IPS]] |
||
| rentang kelas = X, X Akselerasi, XI IPA, XI IPS, XI-XII Akselerasi, XII IPA, XII IPS |
| rentang kelas = X, X Akselerasi, X IPA (Semester II), XI IPA, XI IPS, XI-XII Akselerasi, XII IPA, XII IPS |
||
| kurikulum = [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan]] |
| kurikulum = [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan]] |
||
| murid = 809 Siswa (32 Siswa per kelas) |
| murid = +/- 809 Siswa (32 Siswa per kelas) |
||
| status = |
| status = |
||
| lonem = |
| lonem = |
Revisi per 6 Juli 2013 15.10
SMA Negeri 3 Bandung | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 1953 |
Akreditasi | A[1] |
Nomor Statistik Sekolah | 301026008060 |
Kepala Sekolah | Drs. Encang Iskandar, M.Pd. (2008-sekarang) |
Jumlah kelas | 31 Kelas |
Jurusan atau peminatan | IPA dan IPS |
Rentang kelas | X, X Akselerasi, X IPA (Semester II), XI IPA, XI IPS, XI-XII Akselerasi, XII IPA, XII IPS |
Kurikulum | Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan |
Jumlah siswa | +/- 809 Siswa (32 Siswa per kelas) |
Alamat | |
Lokasi | Jl. Belitung No. 8, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Tel./Faks. | 022-4235154, 022-4214972 Fax: 022-4214420 |
Situs web | sman3-bdg.net |
Moto |
SMA Negeri (SMAN) 3 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran (untuk kelas reguler) atau dua tahun pelajaran (untuk kelas akselerasi), mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1953, di mana sebelumnya bernama SMA B (1952), dan sebelumnya lagi bernama SMA 1 B/C (1950).
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
Sejarah Sekolah
Berdiri sejak tahun 1953 SMA Negeri 3 Bandung dikenal dengan sebutan SMA Belitung karena berlokasi di jalan Belitung No. 8 Bandung. Sekolah ini merupakan SMA Negeri unggulan pertama di Bandung, kemudian SMA Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 8 Bandung menempati urutan 2 dan 3. Lulusan dari sekolah ini banyak yang berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Sejarah dan Fungsi Bangunan
Bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda (tahun 1916), dirancang oleh arsitek C. P. Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).
Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas bangunan 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni oleh dua sekolah yaitu SMUN 3 Bandung di sebelah barat dan SMUN 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMU 3 dan SMU 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini dapat juga berfungsi sebagai pemersatu antara SMA 3 dan SMA 5 sehingga para warga kedua sekolah ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Di antara para siswa pun tidak pernah terjadi perselisihan.
Adapun sejarah dan fungsi bangunan adalah sebagai berikut:
- Zaman Belanda (1916 - 1942): Berfungsi sebagai gedung HBS, sebagai HBS ke-4 yang didirikan pemerintah kolonial setelah HBS di Jakarta (27 November 1860), Surabaya (November 1875), dan Semarang (1 November 1877)[2]. Ketiga HBS tersebut semula bermasa studi 3 tahun, sejak 1879 menjadi 5 tahun (HBS V).
- Zaman Jepang (1942 - 1945): Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
- Zaman Peralihan (1947 - 1950): Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO (Voortgezet Hoger Onderwijs) - sekolah setaraf SMA berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya masih dikuasai NICA sehingga sistem pendidikan masih mengacu pada sistem yang berlaku sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang waktu itu masih banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
- Tahun 1950: VHO berbahasa Indonesia diganti menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan, sistem pendidikan yang digunakan di sekolah tersebut mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Sebagai "tuan rumah baru", sekolah "sore" (eks VHO bahasa Indonesia) mendapat nomor urut 1, sementara "tuan rumah lama", sekolah "pagi" (eks VHO berbahasa Belanda - eks HBS) mendapat nomor urut 2. Dengan pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949 tersebut, jumlah siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Sebagai catatan pada saat itu di Bandung ada tiga SMA Negeri, yaitu SMA 1 B/C di Jl. Belitung (kelas sore, eks VHO Indonesia), SMA 2 B/C di Jl. Belitung (kelas pagi, eks VHO Belanda, eks HBS), dan SMA 3 A/B (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 4 Bandung, berlokasi di Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
- Tahun 1952: Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C[3] sedangkan SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi SMA Negeri 2 Bandung) dan SMA C (kelak menjadi SMA Negeri 5 Bandung), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada bagian lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
- Tahun 1956: Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA B menjadi SMA Negeri III B. Pada bagian lain SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatera/Jl. Jawa, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai saat itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
- SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
- SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
- SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
- SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
- SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
- SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
- Penomoran sekolah tersebut bukanlah berdasarkan tahun pendirian melainkan berdasarkan penjurusan A/B/C. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Bandung yang semula SMA 3A diberi nomor "I", SMA 2 B tetap diberi nomor "II", SMA B diberi nomor "III" karena nomor "I" sudah diberikan kepada SMA Negeri IA, demikian juga SMA C yang secara alfabet mendapat nomor urut "V".
- Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihapuskan, setiap SMA membuka semua bagian baik A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri III B menjadi SMA Negeri III.
- Tahun 1966: SMA Negeri II pindah ke jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI pindah ke jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III "pindah" menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
- Pada bagian lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatera/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
- Tahun 1966 hingga sekarang: Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.
Akreditasi
- Nilai Akreditasi: 96.70[1]
- Peringkat Akreditasi: A
- Tanggal Penetapan: 03-Nov-2008
Fasilitas
Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 3 Bandung untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
- Kelas
- Masjid
- Perpustakaan
- Laboratorium Biologi
- Laboratorium Fisika
- Laboratorium Kimia
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Bahasa
- Lapangan basket/voli
- Lapangan sepakbola/atletik
- Bangsal senam/lapangan badminton
Ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,
- PPA Jamadagni
- Pramuka
- Palang Merah Remaja
- Paskibra
- Futsal
- UBBAS 3 (Unit Bola Basket 3)
- Dewan Keluarga Masjid Al-Furqan (DKM AF)
- Pelayanan Siswa Kristen (LISTEN 3)
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- Nihongo Kurabu 3 (NK3)
- KPA 3 (Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung)
- MK 3 (Musik Klasik 3)
- PASAGA 3 (Paduan Suara 3)
- SEF 3 (Study English Forum 3)
- SPeD 3 (Suara Pelajar Debat 3)
- KV 3 (Kelompok Vokal 3)
- SSR (Sanggar Seni Rupa)
- LSS (Lingkung Seni Sunda)
- T'ST (Tiloe's Teater)
- MP 3 (Movie Production 3)
- JEPRET! (Jelema Potret Tilu)
- Softball
- BC 3 (Badminton Club 3)
- TIIS 3 (The Incredible Ice Skating 3)
- Tennis 3
- KOMISI 3 (Koperasi Mitra Siswa 3)
- M 3 (Majalah 3)
- KIT 3 (Komputer Ilmiah Terpadu 3)
- HI (Hikmatul Iman)
- BM 3 (Belitung Muda 3)
- Literatur 3
Pranala luar
Referensi
- ^ a b Akreditasi SMA Negeri 3 Bandung
- ^ Hoogere Burgerschool Semarang: 1 November 1877-1977.
- ^ Disebut SMA C tanpa diikuti nomor karena saat itu hanya ada satu SMA C.
Galeri
-
HBS Bandung - sekarang digunakan SMAN 5 (sayap kiri) & SMAN 3 (sayap kanan)
-
HBS Bandung - sekarang digunakan SMAN 5 (sayap kiri) & SMAN 3 (sayap kanan)
-
Halaman dalam HBS Bandung, sebelah kiri koridor digunakan SMAN 3, sebelah kanan koridor digunakan SMAN 5
-
Siswa Perhimpunan Temesias dari HBS Bandung dalam parade untuk merayakan perkawinan Putri Juliana dan Pangeran Bernhard