SMK Daarut Tauhiid: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
== Latar Belakang == |
== Latar Belakang == |
||
Indonesia merupakan negeri yang penduduknya mayoritas muslim, bahkan sampaisaat ini penduduk muslim di Indonesia merupakan populasi terbanyak di dunia(Arifin, 2003:6) Nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sering disebutdengan budaya ketimuran sesungguhnya memiliki sejumlah tata nilai yang baik,dan dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Terlebih lagi kalaudidasari atas nilai-nilai agama yang sangat lengkap dan sempurna. Namun, budayayang datang dari barat akibat globalisasi membuat nilai-nilai itu lambat |
Indonesia merupakan negeri yang penduduknya mayoritas muslim, bahkan sampaisaat ini penduduk muslim di Indonesia merupakan populasi terbanyak di dunia(Arifin, 2003:6) Nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sering disebutdengan budaya ketimuran sesungguhnya memiliki sejumlah tata nilai yang baik,dan dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Terlebih lagi kalaudidasari atas nilai-nilai agama yang sangat lengkap dan sempurna. Namun, budayayang datang dari barat akibat globalisasi membuat nilai-nilai itu lambat laun terus terkikis. Risman dalam Republika (8 Februari 2008) mengungkapkan bahwa saat ini moral agama di kalangan anak didik telah terkikis dan era layar telahbanyak mendominasi dunia anak-anak. Masih menurutnya degradasi moral sepertirayap yang terus menggerogoti setiap kayu yang menjadi perusak bagi penyanggabangsa ini.ini tampak ada gejala di kalangan anak muda khususnya, bahkan juga pada orang tua yang menunjukkan bahwa mereka mengabaikan nilai-nilai moral dalam tata krama pergaulan, padahal hal tersebut sangat diperlukan dalam suatumasyarakat yang beradab. Jika diperhatikan fenomena yang terjadi di erareformasi dewasa ini, seolah-olah orang bebas berbuat apa saja sesuai dengankehendaknya, seperti perkelahian masal, penjarahan, pemerkosaan, pembajakankendaraan umum, penghujatan, perusakan tempat ibadah, lembaga pendidikan,kantor-kantor pemerintahan dan sebagainya, yang menimbulkan keresahan padamasyarakat. |
||
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi krisis akhlak tersebut agar tidakberkepanjangan. Hal yang paling penting untuk mengatasi berbagai masalah tersebutadalah pendidikan, baik yang dilakukan di rumah, sekolah maupun pesantren. |
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi krisis akhlak tersebut agar tidakberkepanjangan. Hal yang paling penting untuk mengatasi berbagai masalah tersebutadalah pendidikan, baik yang dilakukan di rumah, sekolah maupun pesantren. |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negarademokratis serta bertanggung jawab”. |
“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negarademokratis serta bertanggung jawab”. |
||
Dari uraian tujuan pendidikan di atas jelaslah bahwa pendidikan akhlakmerupakan harapan yang ingin dicapai dalam proses membina generasi bangsa,termasuk pendidikan pesantren yang mendidik generasi bangsa dan agama. ManusiaIndonesia seutuhnya (Insan Kamil) menurut Soejatmoko dalam Sauri (2006:4)merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan nasional, selanjutnyaSoejatmoko mengatakan bahwa: “Manusia Indonesia seutuhnya merupakan perwujudannormatif atau citra ideal manusia Indonesia yakni kemajuan itu tidak hanyamengejar lahiriah atau batiniah melainkan keselarasan, keserasian, |
Dari uraian tujuan pendidikan di atas jelaslah bahwa pendidikan akhlakmerupakan harapan yang ingin dicapai dalam proses membina generasi bangsa,termasuk pendidikan pesantren yang mendidik generasi bangsa dan agama. ManusiaIndonesia seutuhnya (Insan Kamil) menurut Soejatmoko dalam Sauri (2006:4)merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan nasional, selanjutnyaSoejatmoko mengatakan bahwa: “Manusia Indonesia seutuhnya merupakan perwujudannormatif atau citra ideal manusia Indonesia yakni kemajuan itu tidak hanyamengejar lahiriah atau batiniah melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya, keselarasan atara cita-cita kehidupan dunia danmengejar kehidupan akhirat”. |
||
Pesantren merupakan sarana pendidikan Islam tradisional yang berfungsi |
Pesantren merupakan sarana pendidikan Islam tradisional yang berfungsi dan bertujuan menjadi tempat syiar Islam. Tempat mendidik santri jadi ulama (orangberilmu) juga sebagai lembaga sosial kemasyarakatan yang berusaha memajukanstatus sosial keagamaan, pendidikan, kebudayaan bahkan perekonomian masyarakat sehingga pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang terbuka dan maumenyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat secara terbuka pula. |
||
Mastuhu (1994:21) mengatakan bahwa Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikanIslam yang bercirikan grass root people yang telah tumbuh dan berkembang dinusantara sejak 300-400 tahun yang lalu. |
Mastuhu (1994:21) mengatakan bahwa Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikanIslam yang bercirikan grass root people yang telah tumbuh dan berkembang dinusantara sejak 300-400 tahun yang lalu. |
||
Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung dalam melaksanakan fungsinya sebagailembaga pendidikan pesantren, menyelenggarakan pendidikan formal yang diberinama ”SMK TI (Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi) Boarding SchoolDaarut Tauhiid” dengan harapan terwujudnya manusia Indonesia yang seutuhya(Insan Kamil) yang dicita-citakan bersama. |
Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung dalam melaksanakan fungsinya sebagailembaga pendidikan pesantren, menyelenggarakan pendidikan formal yang diberinama ”SMK TI (Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi) Boarding SchoolDaarut Tauhiid” dengan harapan terwujudnya manusia Indonesia yang seutuhya (Insan Kamil) yang dicita-citakan bersama. |
||
==Pranala luar== |
==Pranala luar== |
Revisi per 31 Juli 2013 06.40
SMK Daarut Tauhiid Boarding School | |
---|---|
Informasi | |
Alamat | |
Lokasi | Jalan Gegerkalong Girang, Komplek Setia Budi, Kap. 25-26. Gedung SMK Daarut Tauhiid |
Moto |
SMK Daarut Tauhiid adalah sebuah sekolah menengah kejuruan yang di bawah naungan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, yang berada di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Sekolah yang sangat menjunjung tinggi nilai agama seperti Tauhiid kepada Allah SWT. ini juga tidak melupakan sesuatu yang dianggap duniawi yaitu ilmu Teknologi dan Ekonomi
Latar Belakang
Indonesia merupakan negeri yang penduduknya mayoritas muslim, bahkan sampaisaat ini penduduk muslim di Indonesia merupakan populasi terbanyak di dunia(Arifin, 2003:6) Nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sering disebutdengan budaya ketimuran sesungguhnya memiliki sejumlah tata nilai yang baik,dan dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Terlebih lagi kalaudidasari atas nilai-nilai agama yang sangat lengkap dan sempurna. Namun, budayayang datang dari barat akibat globalisasi membuat nilai-nilai itu lambat laun terus terkikis. Risman dalam Republika (8 Februari 2008) mengungkapkan bahwa saat ini moral agama di kalangan anak didik telah terkikis dan era layar telahbanyak mendominasi dunia anak-anak. Masih menurutnya degradasi moral sepertirayap yang terus menggerogoti setiap kayu yang menjadi perusak bagi penyanggabangsa ini.ini tampak ada gejala di kalangan anak muda khususnya, bahkan juga pada orang tua yang menunjukkan bahwa mereka mengabaikan nilai-nilai moral dalam tata krama pergaulan, padahal hal tersebut sangat diperlukan dalam suatumasyarakat yang beradab. Jika diperhatikan fenomena yang terjadi di erareformasi dewasa ini, seolah-olah orang bebas berbuat apa saja sesuai dengankehendaknya, seperti perkelahian masal, penjarahan, pemerkosaan, pembajakankendaraan umum, penghujatan, perusakan tempat ibadah, lembaga pendidikan,kantor-kantor pemerintahan dan sebagainya, yang menimbulkan keresahan padamasyarakat.
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi krisis akhlak tersebut agar tidakberkepanjangan. Hal yang paling penting untuk mengatasi berbagai masalah tersebutadalah pendidikan, baik yang dilakukan di rumah, sekolah maupun pesantren.
Pendidikan sangat berpengaruh besar dalam mengubah sikap mental dan perilakumanusia. Dengan Pendidikan perilaku-perilaku negatif yang terjadi di masyarakatdapat diminimalisir, baik pendidikan dengan jalur formal seperti sekolah ataupun nonformal seperti pesantren, atau memadukan keduanya. Hal tersebut sesuaidengan tujuan pendidikan yang diarahkan kepada pembinaan dan pengembanganseluruh aspek kepribadian manusia yang seutuhnya, yakni manusia yang kaafah(Djamari, 1995: 85).
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki nilai-nilai budayadan agama yang sangat kaya, sudah selayaknya dikembangkan model pendidikannilai yang mampu memperkokoh dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia, lebihkhusus lagi yang bersumber kepada nilai-nilai agama.
Nilai-nilai Agama akan mempengaruhi perilaku manusia. Perilaku manusia akanbermakna dan bernilai manakala manusia tersebut mampu menjauhi sifat rakus,tamak dan serakah dalam hidupnya. Seseorang tidak dibenarkan bersikap takaburdan ekstrim dalam mencapai tujuan hidupnya, karena manusia bukan yangmenentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini. Karena itu hidup iniharus dijalani dengan penuh kewajaran dan menghindari sikap ekstrim, walaupununtuk kebaikan sekalipun. Perbuatan baik harus dilakukan secara terus menerustanpa selalu mengharapkan balas jasa atau pengakuan orang lain. Hal inidisadari jika manusia selalu memperhatikan sumber pengelola hidupnya berupa qalbu.
Pendidikan nasional memiliki tujuan yang begitu tinggi, dengan membentuk akhlakmulia serta bermanfaat bagi kehidupan dalam berbangsa dan beragama.Undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 bab 2 pasal 3 dengan jelasmenyatakan:
“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negarademokratis serta bertanggung jawab”.
Dari uraian tujuan pendidikan di atas jelaslah bahwa pendidikan akhlakmerupakan harapan yang ingin dicapai dalam proses membina generasi bangsa,termasuk pendidikan pesantren yang mendidik generasi bangsa dan agama. ManusiaIndonesia seutuhnya (Insan Kamil) menurut Soejatmoko dalam Sauri (2006:4)merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan nasional, selanjutnyaSoejatmoko mengatakan bahwa: “Manusia Indonesia seutuhnya merupakan perwujudannormatif atau citra ideal manusia Indonesia yakni kemajuan itu tidak hanyamengejar lahiriah atau batiniah melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya, keselarasan atara cita-cita kehidupan dunia danmengejar kehidupan akhirat”.
Pesantren merupakan sarana pendidikan Islam tradisional yang berfungsi dan bertujuan menjadi tempat syiar Islam. Tempat mendidik santri jadi ulama (orangberilmu) juga sebagai lembaga sosial kemasyarakatan yang berusaha memajukanstatus sosial keagamaan, pendidikan, kebudayaan bahkan perekonomian masyarakat sehingga pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang terbuka dan maumenyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat secara terbuka pula.
Mastuhu (1994:21) mengatakan bahwa Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikanIslam yang bercirikan grass root people yang telah tumbuh dan berkembang dinusantara sejak 300-400 tahun yang lalu.
Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung dalam melaksanakan fungsinya sebagailembaga pendidikan pesantren, menyelenggarakan pendidikan formal yang diberinama ”SMK TI (Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi) Boarding SchoolDaarut Tauhiid” dengan harapan terwujudnya manusia Indonesia yang seutuhya (Insan Kamil) yang dicita-citakan bersama.