Lompat ke isi

Kredo Damasus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k kat
Benedetto (bicara | kontrib)
Baris 34: Baris 34:
* [[Doa Syahadat Nicea]]
* [[Doa Syahadat Nicea]]
* [[Credo Athanasius]]
* [[Credo Athanasius]]
* [[Credo Rheims]]
* [[Credo Lateran IV]]
* [[Credo Lateran IV]]
* [[Credo Lyon II]]
* [[Credo Trente]]
* [[Credo Trente]]



== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 11 Mei 2007 23.40

Credo Damasus atau yang lebih dikenal sebagai Fides Damasi (Iman Damasus) adalah salah satu rumusan iman yang diakui oleh Gereja Katolik dan sebagian denominasi Protestan. Secara tersurat, credo ini disebut dalam Catechismus Catholicae Ecclesiae (1983) No. 192. Credo ini diakui oleh sebagian denominasi Protestan karena secara tersurat dijumpai antara lain dalam Confessio Helvetica Posterior (1566).


Penggunaan

Sejauh ini, Credo Damasus tidak digunakan dalam upacara liturgi. Karena itulah Credo Damasus kurang dikenal. Biasanya credo ini digunakan sebagai referensi untuk membantu menerangkan ajaran Gereja mengenai Tritunggal. Bagian paling terkenal yang sering dikutip dari credo ini adalah kalimat : non sic unum Deum quasi solitarium, … (Dia satu Allah tetapi tidak sendiri: …).


Asal-usul

Pada umumnya para ahli sejarah sepakat bahwa Credo Damasus bukan disusun oleh seorang paus yang memakai nama Damasus, walaupun Fides Damasi identik dengan Paus Damasus I (memerintah sejak 1 Oktober 366 sampai 11 Desember 384). Credo ini disusun oleh St. Hieronymus, seorang imam dan sekretaris pribadi paus. Dia mengirimkan credo ini dalam sepucuk surat kepada Paus Damasus I. Diperkirakan St. Hieronymus menulis suratnya ketika dia berada di Roma dan selalu berhubungan dengan paus.


Fides Damasi dalam Bahasa Latin

Credimus in unum Deum Patrem omnipotentem, et in unum Dominum nostrum Iesum Christum, Filium Dei, et in Spiritum Sanctum Deum. Non tres Deos, sed Patrem, Filium, et Spiritum Sanctum, unum Deum colimus et confitemur: non sic unum Deum quasi solitarium, nec eundem qui ipse sibi pater sit, ipse et filius: sed Patrem esse, qui genuit, et Filium esse, qui genitus sit: Spiritum vero sanctum non genitum, neque ingenitum, non creatum neque factum, sed de Patre Filioque procedentem, Patri et Filio coæternum, et coæqualem, et cooperatorem. Quia scriptum est, Verbo Domini cœli firmati sunt, id est, a Filio Dei et Spiritu oris eius omnis virtus eorum. Et alibi, Emitte Spiritum tuum, et creabuntur, et renovabis faciem terræ. Ideoque in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti unum confitemur Deum, quia Deus nomen est potestatis, non proprietatis. Proprium nomen est Patri, Pater, et proprium nomen est Filio, Filius; et proprium nomen est Spiritui Sancto, Spiritus Sanctus. In hac trinitate unum Deum credimus: quia ex uno Patre quod est, unius cum Patre naturæ est, unius substantiæ et unius potestatis. Pater Filium genuit, non voluntate, nec necessitate, sed natura.

Filius ultimo tempore ad nos salvandos et ad implendas Scripturas descendit a Patri, qui nunquam desiit esse cum Patre. Et conceptus est de Spiritu Sancto, et natus ex Virgine. Carnem, et animam, et sensum, hoc est perfectum suscepit hominem; nec amisit, quod erat, sed cœpit esse quod non erat, ita tamen ut perfectus in suis sit, et verus in nostris. Nam qui Deus erat, homo natus est, et qui homo natus est, operatur ut Deus, et qui operatur ut Deus, ut homo moritur, et qui ut homo moritur, ut Deus resurgit. Qui devicto mortis imperio, cum ea carne, qua natus et passus et mortuus fuerat, et resurrexit, ascendit ad Patrem, sedetque ad dexteram eius in gloriam, quam semper habuit et habet. In huius morte et sanguine credimus emundatos nos, et ab eo resuscitandos die novissimo, in hac carne, qua nunc vivimus. Et habemus spem nos consequuturos ab ipso aut vitam æternam, præmium boni meriti, aut pœnam pro peccatis aeterni supplicii. Hæc lege, hæc retine, huic fidei animam tuam subiuga, a Christo Domino et vitam consequeris præmia.


Fides Damasi dalam Bahasa Indonesia

Catatan : Terjemahan dalam Bahasa Indonesia di bawah ini hanya merupakan terjemahan kasar, dan bukan terjemahan resmi.


Kami percaya akan satu Allah, Bapa Mahakuasa, dan akan satu Tuhan kita Yesus Kristus, Putera Allah, dan akan Allah Roh Kudus. Kami tidak menyembah dan mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah yang adalah Bapa dan Putera dan Roh Kudus: Dia satu Allah tetapi tidak sendiri, pada saat bersamaan Dia bukan Bapa untuk diri-Nya sendiri dan Putera, tetapi Bapa adalah Dia yang melahirkan, dan Putera adalah Dia yang dilahirkan: Roh Kudus tidak dilahirkan, maupun tidak tidak dilahirkan, tidak dciptakan maupun dijadikan, tetapi keluar dari Bapa dan Putera, sama kekal, dan sederajat, dan bekerjasama dengan Bapa dan Putera. Karena ada tertulis, “dengan Sabda Tuhan langit dijadikan,” yaitu oleh Putera Allah, “dan semua penghuninya oleh nafas mulut-Nya.” Dan di tempat lain, “Utuslah Roh-Mu, dan terciptalah, dan jadi baru muka bumi.” Karena itu dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus kami mengakui satu Allah, karena nama Allah menunjukkan kekuasaan, bukan kepribadian. Nama diri Bapa adalah Bapa, dan nama diri Putera adalah Putera, dan nama diri Roh Kudus adalah Roh Kudus. Dalam Tritunggal ini kami percaya satu Allah: karena yang berasal dari satu Bapa, satu dengan kodrat Bapa, satu hakikat dan satu kekuasaan. Bapa melahirkan Putera, bukan karena kehendak, bukan karena kebutuhan, tetapi karena kodrat.

Pada akhirnya, Putera yang tanpa henti selalu bersama dengan Bapa, turun dari Bapa untuk menyelamatkan kita dan untuk menggenapi Kitab Suci. Dan dikandung dari Roh Kudus, dan lahir dari Perawan. Dia mengenakan tubuh, dan jiwa, dan perasaan manusia seutuhnya; Dia tidak kehilangan yang Dia miliki, tetapi memulai apa yang bagi-Nya belum pernah, sempurna dalam keadaan-Nya, dan sungguh sama dengan kita. Karena yang adalah Allah, lahir sebagai manusia; dan yang lahir sebagai manusia, bertindak sebagai Allah; dan yang bertindak sebagai Allah, mati sebagai manusia; dan yang mati sebagai manusia, bangkit sebagai Allah. Setelah mengalahkan kuasa kematian, dengan tubuh-Nya, yang lahir dan sengsara dan mati, dan bangkit, Dia naik kepada Bapa, duduk di sisi kanan-Nya dalam kemuliaan, yang Dia miliki dan selalu miliki. Kami percaya bahwa kita yang dibersihkan oleh darah dan kematian-Nya akan dibangkitkan pada hari terakhir, dengan tubuh ini, dimana sekarang hidup. Dan kami berharap akan menerima daripada-Nya kehidupan kekal, sebagai upah jasa baik, atau hukuman kekal untuk dosa-dosa. Bacalah ini, jagalah ini, tundukkan jiwamu pada iman ini, dari Kristus Tuhan kamu akan menerima hidup kekal dan upah.


Lihat pula

Pranala luar