Akbar Tanjung: Perbedaan antara revisi
Taman kodok (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Riomenajang (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
Dia pernah menjabat sebagai [[Daftar Ketua DPR|Ketua]] [[DPR]] pada periode 1999-2004. Selain itu dia juga pernah empat kali menjadi [[menteri]] dalam empat [[Daftar Kabinet Indonesia|kabinet]] yang berbeda. |
Dia pernah menjabat sebagai [[Daftar Ketua DPR|Ketua]] [[DPR]] pada periode 1999-2004. Selain itu dia juga pernah empat kali menjadi [[menteri]] dalam empat [[Daftar Kabinet Indonesia|kabinet]] yang berbeda. |
||
Semasa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, politisi ulung ini pernah menjadi sorotan publik ketika ia lolos dari jerat hukum setelah [[Mahkamah Agung]] menerima permohonan kasasinya. Hal ini sekaligus membuatnya dapat ikut serta sebagai calon [[Daftar Presiden Indonesia|presiden]] dalam [[Pemilu 2004]], namun ia akhirnya tidak dicalonkan partainya sendiri karena kalah dari [[Wiranto]] dalam Konvensi Calon Presiden Golkar. |
Semasa menjabat sebagai Ketua Umum Partai [[Golkar]], politisi ulung ini pernah menjadi sorotan publik ketika ia lolos dari jerat hukum setelah [[Mahkamah Agung]] menerima permohonan kasasinya. Hal ini sekaligus membuatnya dapat ikut serta sebagai calon [[Daftar Presiden Indonesia|presiden]] dalam [[Pemilu 2004]], namun ia akhirnya tidak dicalonkan partainya sendiri karena kalah dari [[Wiranto]] dalam Konvensi Calon Presiden Golkar. Selanjutnya Akbar Tanjung juga kehilangan jabatan sebagai ketua Umum Partai Golkar setelah dikalahkan oleh Yusuf Kalla yang telah menjadi Wakil Presiden, seterusnya belajar di Universitas Gajah Mada dan mendirikan Akbar Tanjung Institute. |
||
Akbar memiliki seorang istri bernama Krisnina Maharani dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak, semuanya perempuan. |
Akbar memiliki seorang istri bernama Krisnina Maharani dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak, semuanya perempuan. |
||
== Pranala Luar == |
== Pranala Luar == |
Revisi per 15 Agustus 2005 03.29
Akbar Tandjung (lahir: Sibolga, 14 Agustus 1945) adalah seorang politisi dari partai Golkar.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua DPR pada periode 1999-2004. Selain itu dia juga pernah empat kali menjadi menteri dalam empat kabinet yang berbeda.
Semasa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, politisi ulung ini pernah menjadi sorotan publik ketika ia lolos dari jerat hukum setelah Mahkamah Agung menerima permohonan kasasinya. Hal ini sekaligus membuatnya dapat ikut serta sebagai calon presiden dalam Pemilu 2004, namun ia akhirnya tidak dicalonkan partainya sendiri karena kalah dari Wiranto dalam Konvensi Calon Presiden Golkar. Selanjutnya Akbar Tanjung juga kehilangan jabatan sebagai ketua Umum Partai Golkar setelah dikalahkan oleh Yusuf Kalla yang telah menjadi Wakil Presiden, seterusnya belajar di Universitas Gajah Mada dan mendirikan Akbar Tanjung Institute.
Akbar memiliki seorang istri bernama Krisnina Maharani dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak, semuanya perempuan.
Pranala Luar
Didahului oleh: Harmoko |
Ketua DPR-RI 1999 - 2004 |
Diteruskan oleh: Agung Laksono |
Didahului oleh: Saadilah Mursjid |
Menteri Sekretaris Negara 1998 - 1999 |
Diteruskan oleh: ? |
Didahului oleh: Siswono Yudohusodo |
Menteri Negara Perumahan Rakyat 1993 - 1998 |
Diteruskan oleh: Theo L. Sambuaga |
Didahului oleh: Abdul Gafur |
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga 1988 - 1993 |
Diteruskan oleh: Hayono Isman |