Lompat ke isi

Silih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+ dan rapikan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuseBP|BP08Stefanus|3 April 2014|31 Maret 2014}}
{{inuseBP|BP08Stefanus|3 April 2014|31 Maret 2014}}
'''Kata Silih''' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi mempunyai arti '''saling, ganti, tukar'''.<ref name="KBBI">{{cite web|url=http://kbbi.web.id/silih |title=Silih |accessdate=31 Maret 2014 |publisher=Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
'''Silih''' dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] mempunyai arti saling, ganti, tukar.<ref name="KBBI">{{cite web|url=http://kbbi.web.id/silih |title=Silih |accessdate=31 Maret 2014 |publisher=Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kamus versi online/daring}}</ref>
Kamus versi online/daring}}</ref> <!--paragraf pembuka perlu ditambahkan-->


==Pengunaan Kata Silih==
==Pengunaan ==
Kata silih dalam masyarakat Sunda digunakan dalam pemikiran tradisional mereka, yakni:
*'''Silih Asah''':Silih Asah adalah saling menajamkan pikiran; saling mengingatkan. <ref name="KBBI"/>
*'''Silih Asuh''':Silih Asuh adalah saling mengasuh; saling membimbing. <ref name="KBBI"/>
*Silih asah: saling menajamkan pikiran; saling mengingatkan.<ref name="KBBI"/>
*'''Silih Asih''':Silih Asih adalah saling mengasihi.
*Silih asuh: saling mengasuh; saling membimbing.<ref name="KBBI"/>
<ref name="KBBI"/>
*Silih asih: saling mengasihi.<ref name="KBBI"/>


== Makna filosofis ==
== Makna filosofis ==
Ketiga macam ''Silih'' di atas, digunakan sebagai filsafat hidup yang dianut mayoritas penduduk [[Jawa Barat]]. [[Filosofi]] ini mengajarkan manusia untuk saling mengasuh dengan landasan saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.<ref name=jabar>{{cite web |url=http://jabarprov.go.id/index.php/potensi_daerah/detail/20/4 |title=Seni dan Budaya Jawa Barat |work=jabarprov.go.id |accessdate=1 April 2014}}</ref> Sejatinya, inilah suatu konsep kehidupan demokratis yang berakar pada kesadaran dan keluhuran akal budi, yang akar filsafatnya menusuk jauh ke dalam bumi dalam pengertian hafiah. Berbeda dengan peradaban masyarakat lain di [[Nusantara]], peradaban masyarakat Jawa Barat yang berpenduduk asli dan berbahasa [[Sunda]] sangat dipengaruhi oleh alam yang subur dan alami. Itulah sebabnya, dalam [[interaksi sosial]], [[masyarakat]] di sana menganut falsafah seperti di kutip di atas.<ref name=jabar/>
Ketiga macam ''Silih'' di atas, digunakan sebagai filsafat hidup yang dianut mayoritas penduduk [[Jawa Barat]]. [[Filosofi]] ini mengajarkan manusia untuk saling mengasuh dengan landasan saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.<ref name=jabar>{{cite web|url=http://jabarprov.go.id/index.php/potensi_daerah/detail/20/4 |title=Seni dan Budaya Jawa Barat |work=jabarprov.go.id |accessdate=1 April 2014}}</ref> Sejatinya, inilah suatu konsep kehidupan demokratis yang berakar pada kesadaran dan keluhuran akal budi, yang akar filsafatnya menusuk jauh ke dalam bumi dalam pengertian hafiah. Berbeda dengan peradaban masyarakat lain di [[Nusantara]], peradaban masyarakat Jawa Barat yang berpenduduk asli dan berbahasa [[Sunda]] sangat dipengaruhi oleh alam yang subur dan alami.{{fact}} Itulah sebabnya, dalam [[interaksi sosial]], [[masyarakat]] di sana menganut falsafah seperti di kutip di atas.<ref name=jabar/>


==Rujukan==
==Rujukan==

Revisi per 1 April 2014 23.52

Silih dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti saling, ganti, tukar.[1]

Pengunaan

Kata silih dalam masyarakat Sunda digunakan dalam pemikiran tradisional mereka, yakni:

  • Silih asah: saling menajamkan pikiran; saling mengingatkan.[1]
  • Silih asuh: saling mengasuh; saling membimbing.[1]
  • Silih asih: saling mengasihi.[1]

Makna filosofis

Ketiga macam Silih di atas, digunakan sebagai filsafat hidup yang dianut mayoritas penduduk Jawa Barat. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk saling mengasuh dengan landasan saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.[2] Sejatinya, inilah suatu konsep kehidupan demokratis yang berakar pada kesadaran dan keluhuran akal budi, yang akar filsafatnya menusuk jauh ke dalam bumi dalam pengertian hafiah. Berbeda dengan peradaban masyarakat lain di Nusantara, peradaban masyarakat Jawa Barat yang berpenduduk asli dan berbahasa Sunda sangat dipengaruhi oleh alam yang subur dan alami.[butuh rujukan] Itulah sebabnya, dalam interaksi sosial, masyarakat di sana menganut falsafah seperti di kutip di atas.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c d "Silih". Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring. Diakses tanggal 31 Maret 2014.  line feed character di |publisher= pada posisi 36 (bantuan)
  2. ^ a b "Seni dan Budaya Jawa Barat". jabarprov.go.id. Diakses tanggal 1 April 2014.