Revised Common Lectionary: Perbedaan antara revisi
BP23Hizkia (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
BP23Hizkia (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori:Teks Kristen]] |
|||
[[Kategori:Liturgi]] |
Revisi per 25 April 2014 17.12
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP23Hizkia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP23Hizkia (Kontrib • Log) 3796 hari 469 menit lalu. |
Revised Common Lectionary atau yang disingkat dengan RCL adalah sumber pembacaan Alkitab secara leksionaris dalam gereja-gereja Protestan [1] RCL ini disusun pada tahun 1992 dan merupakan revisi dari Common Lectionary (CL) yang sebelumnya disusun pada tahun 1982. [1] Melalui penerbitan RCL ini, maka tahun liturgi Gereja Protestan pun menerima hari-hari raya yang sebelumnya lebih dikenal sebagai milik Gereja Katolik Roma seperti Yesus diberi nama (1 Januari), Epifani (6 Januari), Rabu Abu, Pekan Suci dan sebagainya. [1] RCL juga memberikan tempat yang lebih banyak bagi pembacaan Perjanjian Lama. [1]
Penyusunan Daftar Pembacaan Alkitab
Tidak berbeda jauh dangn Common Lectionary, ada tiga bacaan Alkitab yang dibaca setiap minggunya dan juga pada hari-hari tertentu selama lingkaran tiga tahun liturgi. [2] Bacaan pertama diambil dari Perjanjian Lama, bacaan kedua selalu diambil dari surat-surat Rasuli serta bacaan ketiga diambil dari Injil. [2] Selain ketiga bacaan di atas, ada Mazmur yang menjadi bacaan atau nyanyian di antara pembacaan-pembacaan bahan Alkitab tersebut, yang juga sudah disusun dalam lingkaran tiga tahun liturgi. [2] Tiga tahun liturgi yang dimaksud adalah:
- Tahun A yang memiliki tema pembacaan Injil berdasarkan Matius. Bacaan Perjanjian Lama setelah Pentakosta diambil dari Taurat, Kitab Rut dan kitab para Nabi yang membicarakan eskatologi. [2]
- Tahun B yang mendasarkan pembacaan Injil berdasarkan Markus. Bacaan Perjanjian Lama setelah Pentakosta diambil dari bacaan-bacaan yang menampilkan narasi tentang Daud, kitab-kitab hikmat serta delapan minggu terakhir dari tahun ini mengambil bacaan yang sama dengan Leksionari yang disusun Gereja Katolik Roma. [2]
- Tahun C yang mendasarkan pembacaan Injil berdasarkan Injil Lukas. [2] Bacaan Perjanjian Lama setelah Pentakosta diambil dari bacaan-bacaan yang menceritakan kisah para Nabi, dimulai dari Elia. [2]
Injil Yohanes sendiri digunakan di dalam tiga tahun liturgi tersebut, terutama dalam Masa Raya Paskah. [2]