Budi daya kakao: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
| Baris 2: | Baris 2: | ||
[[File:Cabosse cacao.png|thumb|Cabosse cacao]] |
[[File:Cabosse cacao.png|thumb|Cabosse cacao]] |
||
'''Budidaya kakao''' merupakan budidaya [[kakao|pohon kakao]] yang kelak menghasilkan benih [[cokelat]]. Tanaman cokelat (''Theobrama cacao L'') termasuk familia [[sterculiaceae]], tanaman ini berasal dari hutan-hutan Amerika.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=13}}</ref> Banyak jenis dari tanaman cokelat, akan tetapi jenis yang paling banyak ditanam hanya 3 jenis yaitu jenis [[Criollo]], jenis [[Forastero]],dan jenis [[Trinitario]].<ref name=”rujukan2”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}}</ref> Botani tanaman coklat meliputi akar,batang dan cabang,daun,dan buah.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}} </ref> Syarat-syarat tumbuh tanaman cokelat secara terperinci adalah faktor tanah dan faktor iklim.<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=23}}</ref> Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman cokelat memiliki sifat tebal lapisan, banyak mengandung humus, memiliki kadar hara yang tinggi, dan memiliki pH tanah optimum.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}}</ref> Iklim untuk tumbuh tanaman cokelat adalah di hutan tropik,sebab pertumbuhannya dipengaruhi kelembababan dan suhu.<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}}</ref> |
'''Budidaya kakao''' merupakan budidaya [[kakao|pohon kakao]] yang kelak menghasilkan benih [[cokelat]].<ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=452}}</ref> Tanaman cokelat (''Theobrama cacao L'') termasuk familia [[sterculiaceae]], tanaman ini berasal dari hutan-hutan Amerika.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=13}}</ref> Banyak jenis dari tanaman cokelat, akan tetapi jenis yang paling banyak ditanam hanya 3 jenis yaitu jenis [[Criollo]], jenis [[Forastero]],dan jenis [[Trinitario]].<ref name=”rujukan2”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}}</ref> Botani tanaman coklat meliputi akar,batang dan cabang,daun,dan buah.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}} </ref> Syarat-syarat tumbuh tanaman cokelat secara terperinci adalah faktor tanah dan faktor iklim.<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=23}}</ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=453}}</ref> Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman cokelat memiliki sifat tebal lapisan, banyak mengandung humus, memiliki kadar hara yang tinggi, dan memiliki pH tanah optimum.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}}</ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=454}}</ref> Iklim untuk tumbuh tanaman cokelat adalah di hutan tropik,sebab pertumbuhannya dipengaruhi kelembababan dan suhu.<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=14}}</ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=454}}</ref> |
||
==Pengadaan Bibit== |
==Pengadaan Bibit== |
||
Pengadaan bibit dimulai dari pembuatan benih sampai seleksi bibit cokelat.<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=26}} </ref>Pemilihan bibit cokelat dimulai dari induk tanaman cokelat yang kondisinya sehat.<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=26}} </ref>Kemudian langkah pembuatan benih cokelat adalah memilih [[kriteria cokelat]] yang baik,biji diambil dengan mengunakan alat pemukul sampai terbelah,kemudian benih |
Pengadaan bibit dimulai dari pembuatan [[benih]] sampai seleksi [[bibit]] [[cokelat]].<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=26}} </ref>Pemilihan bibit [[cokelat]] dimulai dari induk tanaman [[cokelat]] yang kondisinya [[sehat]].<ref name=”rujukan1”>{{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=26}} </ref>Kemudian langkah pembuatan benih [[cokelat]] adalah memilih [[kriteria cokelat]] yang baik,biji diambil dengan mengunakan alat pemukul sampai terbelah,kemudian benih [[cokelat]] diseleksi diambil 20-25 biji,selanjutnya biji dikemas dan disimpan.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=27}} </ref>Setelah biji dipilih kemudian masuk ke tahap pembuatan persemaian,yaitu memilih lokasi persemaian,mempersiapkan tanah,pembuatan bendungan,pelaksanaan persemaian,dan pemeliharaan persemaian.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=30}}</ref>Langkah selanjutnya adalah membuat media pembibitan dengan memindah kecambah benih atau biji yang ada.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=33}}</ref>.Benih harus terus dipelihara supaya dapat diseleksi atau dipilih yang baik untuk kebutuhan bibit,dan tahap terakhir adalah pengangkutan bibit.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=37}} </ref> Pengangkutan atau pemindahan bibit harus dilakukan secara hati-hati.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=37}} </ref> |
||
== Penanaman== |
== Penanaman== |
||
Dalam tahap penanaman dimulai dari penyiapan lahan, melakukan pencegahan erosi, pohon pelindung,menganjir dan melubangi, serta penanaman.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=38}} </ref>Penyiapan lahan tanaman cokelat dapat berasal dari hutan asli atau sekunder,tegalan,bekas tanaman perkebunan,atau dapat berasal dari pekarangan.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=39}} </ref>Lahan mempunyai sifat yang berbeda-beda dan terkadang mudah terjadi erosi, untuk mencegah erosi dapat dilakukan dengan pembuatan teras dan pembuatan saluran drainase.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=42}} </ref> Selain itu untuk lahan kebun yang akan ditanami pohon pelindung diperlukan kegiatan pengadaan bahan tanaman pelindung yang meliputi pohon pelindung sementara dan yang tetap, cara dan waktu tanam pohon pelindung paling lambat satu tahun sebelum tanaman coelat ditanam.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=43}} </ref>Setelah lahan dipersiapkan,tindakan selanjutnya adalah [[penganjiran dan melubangi]] untuk menentukan jarak tanam secara tepat.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=45}} </ref>Setelah semua siap masuk ke tahap penanaman,penanaman cokelat dapat dilakukan secara [[monokultur]] atau ditanam di sela-sela tanaman utama yang lain.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=46}} </ref> |
Dalam tahap penanaman dimulai dari penyiapan [[lahan]], melakukan pencegahan [[erosi]], [[pohon pelindung]],[[menganjir]] dan melubangi, serta penanaman.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=38}} </ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=460}}</ref>Penyiapan lahan tanaman cokelat dapat berasal dari hutan asli atau sekunder,tegalan,bekas tanaman perkebunan,atau dapat berasal dari pekarangan.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=39}} </ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=461}}</ref>Lahan mempunyai sifat yang berbeda-beda dan terkadang mudah terjadi erosi, untuk mencegah erosi dapat dilakukan dengan pembuatan teras dan pembuatan saluran drainase.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=42}} </ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=462}}</ref> Selain itu untuk lahan kebun yang akan ditanami pohon pelindung diperlukan kegiatan pengadaan bahan tanaman pelindung yang meliputi pohon pelindung sementara dan yang tetap, cara dan waktu tanam pohon pelindung paling lambat satu tahun sebelum tanaman coelat ditanam.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=43}} </ref><ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=458}}</ref>Setelah lahan dipersiapkan,tindakan selanjutnya adalah [[penganjiran dan melubangi]] untuk menentukan jarak tanam secara tepat.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=45}} </ref>Setelah semua siap masuk ke tahap penanaman,penanaman cokelat dapat dilakukan secara [[monokultur]] atau ditanam di sela-sela tanaman utama yang lain.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=46}} </ref> |
||
== Pemeliharaan== |
== Pemeliharaan== |
||
Tahap pemeliharaan meliputi penyulaman,penyiangan atau pengedalian [[gulma]],pemupukan dan pemangkasan.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=48}} </ref> Pada prinsipnya penyulaman tanaman cokelat dapat dilakukan sampai tanaman tersebut berusia 10 tahun,sebab umur bongkar tanaman cokelat adalah 25 tahun .<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=48}} </ref>Kemudian dilakukan penyiangan atau pengendalian gulma untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara,hama dan penyakit yang ada,gangguan terhadap tanaman cokelat,dan terjadinya kesulitan dalam pemeliharaan dan panen.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=49}} </ref>Pemupukan cokelat sendiri berdasarkan dari analisis tanah dan analisis daun,pemupukan dapat dilakukan pada tanaman sebelum produksi dan sesudah produksi dengan pupuk organik maupun pupuk .<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=50}} </ref>Terakhir yaitu pemangkasan,pemangkasa baik dilakukan pada tanaman cokelat itu sendiri maupun pada tanaman atau pohon pelindungnya.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=52}} </ref> |
Tahap pemeliharaan meliputi penyulaman,penyiangan atau pengedalian [[gulma]],pemupukan dan pemangkasan.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=48}} </ref><ref name=”rujukan3”> {{cite book|author=T. Wahyudi, dkk|title=Panduan Lengkap Kakao|year=2008|publisher=Niaga Swadaya|place=Jakarta|page=171}}</ref> |
||
Pada prinsipnya penyulaman tanaman [[cokelat]] dapat dilakukan sampai tanaman tersebut berusia 10 tahun,sebab umur bongkar tanaman cokelat adalah 25 tahun .<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=48}} </ref><ref name=”rujukan3”> {{cite book|author=T. Wahyudi, dkk|title=Panduan Lengkap Kakao|year=2008|publisher=Niaga Swadaya|place=Jakarta|page=74}}</ref> |
|||
Kemudian dilakukan penyiangan atau pengendalian gulma untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara,hama dan penyakit yang ada,gangguan terhadap tanaman cokelat,dan terjadinya kesulitan dalam pemeliharaan dan panen.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=49}} </ref>Pemupukan cokelat sendiri berdasarkan dari analisis tanah dan analisis daun,pemupukan dapat dilakukan pada tanaman sebelum produksi dan sesudah produksi dengan pupuk organik maupun pupuk .<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=50}} </ref>Terakhir yaitu pemangkasan,pemangkasa baik dilakukan pada tanaman cokelat itu sendiri maupun pada tanaman atau pohon pelindungnya.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms|title=Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya|year=2010|publisher=Kanisius|place=Yogyakarta|page=52}} </ref> <ref name=”rujukan2”> {{cite book|author=Chairani Harum|title=Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3|year=2008|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|place=Jakarta|page=457}}</ref> |
|||
==Pengendalian Hama dan Penyakit== |
==Pengendalian Hama dan Penyakit== |
||
Revisi per 26 April 2014 08.04
Budidaya kakao merupakan budidaya pohon kakao yang kelak menghasilkan benih cokelat.[1] Tanaman cokelat (Theobrama cacao L) termasuk familia sterculiaceae, tanaman ini berasal dari hutan-hutan Amerika.[2] Banyak jenis dari tanaman cokelat, akan tetapi jenis yang paling banyak ditanam hanya 3 jenis yaitu jenis Criollo, jenis Forastero,dan jenis Trinitario.[1] Botani tanaman coklat meliputi akar,batang dan cabang,daun,dan buah.[2] Syarat-syarat tumbuh tanaman cokelat secara terperinci adalah faktor tanah dan faktor iklim.[2][1] Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman cokelat memiliki sifat tebal lapisan, banyak mengandung humus, memiliki kadar hara yang tinggi, dan memiliki pH tanah optimum.[2][1] Iklim untuk tumbuh tanaman cokelat adalah di hutan tropik,sebab pertumbuhannya dipengaruhi kelembababan dan suhu.[2][1]
Pengadaan Bibit
Pengadaan bibit dimulai dari pembuatan benih sampai seleksi bibit cokelat.[2]Pemilihan bibit cokelat dimulai dari induk tanaman cokelat yang kondisinya sehat.[2]Kemudian langkah pembuatan benih cokelat adalah memilih kriteria cokelat yang baik,biji diambil dengan mengunakan alat pemukul sampai terbelah,kemudian benih cokelat diseleksi diambil 20-25 biji,selanjutnya biji dikemas dan disimpan.[2]Setelah biji dipilih kemudian masuk ke tahap pembuatan persemaian,yaitu memilih lokasi persemaian,mempersiapkan tanah,pembuatan bendungan,pelaksanaan persemaian,dan pemeliharaan persemaian.[2]Langkah selanjutnya adalah membuat media pembibitan dengan memindah kecambah benih atau biji yang ada.[2].Benih harus terus dipelihara supaya dapat diseleksi atau dipilih yang baik untuk kebutuhan bibit,dan tahap terakhir adalah pengangkutan bibit.[2] Pengangkutan atau pemindahan bibit harus dilakukan secara hati-hati.[2]
Penanaman
Dalam tahap penanaman dimulai dari penyiapan lahan, melakukan pencegahan erosi, pohon pelindung,menganjir dan melubangi, serta penanaman.[2][1]Penyiapan lahan tanaman cokelat dapat berasal dari hutan asli atau sekunder,tegalan,bekas tanaman perkebunan,atau dapat berasal dari pekarangan.[2][1]Lahan mempunyai sifat yang berbeda-beda dan terkadang mudah terjadi erosi, untuk mencegah erosi dapat dilakukan dengan pembuatan teras dan pembuatan saluran drainase.[2][1] Selain itu untuk lahan kebun yang akan ditanami pohon pelindung diperlukan kegiatan pengadaan bahan tanaman pelindung yang meliputi pohon pelindung sementara dan yang tetap, cara dan waktu tanam pohon pelindung paling lambat satu tahun sebelum tanaman coelat ditanam.[2][1]Setelah lahan dipersiapkan,tindakan selanjutnya adalah penganjiran dan melubangi untuk menentukan jarak tanam secara tepat.[2]Setelah semua siap masuk ke tahap penanaman,penanaman cokelat dapat dilakukan secara monokultur atau ditanam di sela-sela tanaman utama yang lain.[2]
Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan meliputi penyulaman,penyiangan atau pengedalian gulma,pemupukan dan pemangkasan.[2][3] Pada prinsipnya penyulaman tanaman cokelat dapat dilakukan sampai tanaman tersebut berusia 10 tahun,sebab umur bongkar tanaman cokelat adalah 25 tahun .[2][3]
Kemudian dilakukan penyiangan atau pengendalian gulma untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara,hama dan penyakit yang ada,gangguan terhadap tanaman cokelat,dan terjadinya kesulitan dalam pemeliharaan dan panen.[2]Pemupukan cokelat sendiri berdasarkan dari analisis tanah dan analisis daun,pemupukan dapat dilakukan pada tanaman sebelum produksi dan sesudah produksi dengan pupuk organik maupun pupuk .[2]Terakhir yaitu pemangkasan,pemangkasa baik dilakukan pada tanaman cokelat itu sendiri maupun pada tanaman atau pohon pelindungnya.[2] [1]
Pengendalian Hama dan Penyakit
Jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cokelat diantaranyaPenggerek Cabang, Kepik Penghisap, Penggerek Buah Cokelat, Kutu Putih, Ulat Kantong, dan Topoxera Aurenteli Bayer.[2] Hama-hama tanaman cokelat tersebut dapat dibasmi dengan menyemprotkan obat insect di sekitar tanaman cokelat.[2]Selain itu penyakit yang menyerang tanaman cokelat antara lain penyakit busuk buah hitam dan kanker batang,penyakit buah busuk buah diplodia,penyakit vascular steak dieback,penyakit bercak daun,mati ranting dan busuk buah.[2]Namun jika dirawat dan dipelihara secara teratur hama dan penyakit akan jarang timbul. .[2]
Pemungutan Buah dan Pengolahan Buah
Cara Pemungutan Buah,Pengolahan Buah dan Potensi Produksi dari tanaman cokelat adalah memetik buah cokelat yang matang atau masak dari pohon,kemudian memecah buah tersebut dan mengambil biji-bijinya yang basah.[2] Pemungutan dilakukan setiap 7 hari atau 14 hari sekali dengan menggunakan pisau atau benda yang tajam.Setelah biji-biji cokelat yang basah sudah terkumpul dilakukan pemeraman 9(fermentasi) dalam kotak atau tempat yang besar.[2]Setelah selesai pemeraman kemudian dilakukukan pencucian biji cokelat untuk memperoleh biji yang berkualitas baik.[2]Langkah selanjutnya adalah pengeringan,model pengeringan dapat dilakukan degan sinar matahari maupun pengeringan buatan.[2]Selesai pengeringan biji cokelat dibersihkan dari kotoran kemudian dimasukkan ke dalam karung goni untuk dikemas untuk diproduksi dalam bentuk makanan atau lain sebagainya.[2]
Catatan Kaki
- ^ a b c d e f g h i j Chairani Harum (2008). Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 452. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama "”rujukan2”" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af Ir. Hatta Sunanto, B.Sc, Ms (2010). Cokelat:Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonominya. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 13. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama "”rujukan1”" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b T. Wahyudi, dkk (2008). Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Niaga Swadaya. hlm. 171. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama "”rujukan3”" didefinisikan berulang dengan isi berbeda