Lompat ke isi

Stasiun Medan: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 3°35′27″N 98°40′47″E / 3.590879°N 98.679741°E / 3.590879; 98.679741
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 54: Baris 54:
<td rowspan=1 width="40%" align="center">[[Jalur kereta api Medan-Belawan]]</td>
<td rowspan=1 width="40%" align="center">[[Jalur kereta api Medan-Belawan]]</td>
<td width="30%" align="center">'''Stasiun berikutnya''':{{br}}
<td width="30%" align="center">'''Stasiun berikutnya''':{{br}}
[[Stasiun Pulu Brayan]]</td>
</td>
</tr>
</tr>
</table>
</table>

Revisi per 20 Mei 2014 13.33

Stasiun Medan Kota

Berkas:DSC00205.JPG
Stasiun Medan saat ini.
Lokasi
Koordinat3°35′27.16″N 98°40′47.07″E / 3.5908778°N 98.6797417°E / 3.5908778; 98.6797417
Ketinggian+22 m
Operator
LayananLancang Kuning, Putri Deli, Siantar Ekspres, Sribilah, Kereta api Bandara
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Stasiun Medan sekitar tahun 1920. Kini bentuk bangunannya sudah dirombak total.
Berkas:Medan Station after renovation in 2013.jpg
Stasiun Medan setelah renovasi pada tahun 2013
Berkas:Foto0055 001 001-1-.jpg
Monumen Lokomotif Uap di Samping Stasiun Medan

Stasiun Medan Kota (MDN) adalah stasiun kereta api yang melayani Kota Medan, dan berada di pertemuan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 m ini merupakan pusat Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD, dan terletak di depan Lapangan Merdeka, sehingga merupakan stasiun kereta api terbesar di seantero DivRe, dan setiap harinya melayani 2000-2500 penumpang ke seantero Sumatera Utara.

Stasiun Medan yang baru dilihat dari Jembatan Titi Gantung

Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz, Jerman tahun 1914.

Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung di ujung sebelah selatan stasiun.

Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar dan Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai dan Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun. Dari Stasiun Medan dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu. Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang baru. Layanan in juga adalah yang pertama di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2006, Stasiun Medan mendapat Penghargaan Prima Utama untuk pelayanan unit transportasi publik.

Kereta api

Stasiun sebelumnya:
---
Jalur kereta api Medan-Binjai Stasiun berikutnya:
Stasiun Binjai
Stasiun sebelumnya:
---
Jalur kereta api Medan-Tebing Tinggi Stasiun berikutnya:
Stasiun Medan Pasar
Stasiun sebelumnya:
---
Jalur kereta api Medan-Belawan Stasiun berikutnya:
Stasiun Pulu Brayan

3°35′27″N 98°40′47″E / 3.590879°N 98.679741°E / 3.590879; 98.679741{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

  1. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.