Tenun: Perbedaan antara revisi
BP49Khoirur (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
BP49Khoirur (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{inuseBP|BP49Khoirur|27 Juni 2014|16 Mei 2014}} |
|||
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.<ref name="Tenun"/> Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.<ref name="Tenun">[http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html Pengertian tenun]</ref> Kain tenun biasanya terbuat dari [[serat kayu]], [[kapas]], [[sutra]], dan lainnya.<ref name="Kain">[http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun Seni tenun]</ref> |
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.<ref name="Tenun"/> Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.<ref name="Tenun">[http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html Pengertian tenun]</ref> Kain tenun biasanya terbuat dari [[serat kayu]], [[kapas]], [[sutra]], dan lainnya.<ref name="Kain">[http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun Seni tenun]</ref> |
Revisi per 27 Juni 2014 20.54
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.[1] Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.[1] Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya.[2]
Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.[1] Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga.[1] Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah Sumatera Barat, Palembang, dan Jawa Barat.[1]
Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat.[2] Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan.[2] Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut.[2] Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, dan ragi hiasannya.[2]