Lompat ke isi

Daftar pengusaha Jawa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dany Soeharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 75: Baris 75:
*Agus Sudwikatmono (Indika Grup, hartanya Rp. 8,7 Triliun)
*Agus Sudwikatmono (Indika Grup, hartanya Rp. 8,7 Triliun)
*[[Hashim Djojohadikusumo]] (Tirtamas, hartanya Rp. 8,1 Triliun)
*[[Hashim Djojohadikusumo]] (Tirtamas, hartanya Rp. 8,1 Triliun)
*[[Bambang Trihatmodjo]] (pemilik Bimantara Grup, hartanya diatas Rp. 8 Triliun)
*Salimin Prawiro Sumarto (pemilik Prawiro Grup, hartanya Rp. 7,8 Triliun)
*[[Wiwoho Basuki]] (Indika Grup, hartanya Rp. 6 Triliun)
*[[Wiwoho Basuki]] (Indika Grup, hartanya Rp. 6 Triliun)
*[[Jakob Oetama]] (pemilik Kompas Gramedia, Jawa Katolik, hartanya Rp. 5,2 Triliun)
*[[Jakob Oetama]] (pemilik Kompas Gramedoa, Jawa Katolik, hartanya Rp. 5,2 Triliun)
*[[Hutomo Mandala Putra]] (Humpuss, hartanya Rp. 4,5 Triliun)
*[[Hutomo Mandala Putra]] (Humpuss, hartanya Rp. 4,5 Triliun)
*[[Dahlan Iskan]] (Menteri BUMN, pemilik Jawa Pos, koran terbesar Indonesia)
*[[Dahlan Iskan]] (Menteri BUMN, pemilik Jawa Pos, koran terbesar Indonesia)
Baris 82: Baris 84:
*[[Sukamdani Sahid Gitosardjono]] (pemilik jaringan Hotel Sahid)
*[[Sukamdani Sahid Gitosardjono]] (pemilik jaringan Hotel Sahid)
*Ponco Sutowo (pemilik jaringan Hotel Hilton)
*Ponco Sutowo (pemilik jaringan Hotel Hilton)
*[[Sigit Harjojudanto]] (pemilik Humpuss)
*[[Sigit Harjojudanto]] (pemilik Humpuss, hartanya Rp. 1,2 Triliun)
*[[Airlangga Hartarto]] (pemilik PT. Fajar Wisesa)
*[[Airlangga Hartarto]] (pemilik PT. Fajar Wisesa)
*[[Bambang Trihatmodjo]] (pemilik Bimantara Grup, hartanya diatas Rp. 1 Triliun)
*[[Siti Hardiyanti Rkmana]] (pemilik Cipta Lamtoro Gung, hartanya Rp. 800 Miliar)
*[[Siti Hardiyanti Rukmana]] (pemilik Cipta Lamtoro Gung)
*[[Mohamad Suleman Hidayat]] (pemilik MSH Grup, Menperin, hartanya Rp. 128 Miliar)
*[[Mohamad Suleman Hidayat]] (pemilik MSH Grup, Menperin, hartanya Rp. 128 Miliar)
*[[Setiawan Djodi]] (pemilik Setdco)
*[[Setiawan Djodi]] (pemilik Setdco)
Baris 93: Baris 94:
*[[Heppy Trenggono]] (CEO United Balimuda, asetnya Rp. 7 Triliun)
*[[Heppy Trenggono]] (CEO United Balimuda, asetnya Rp. 7 Triliun)
*[[Prabowo Subianto]] (PT. Kiani, hartanya Rp. 1,7 Triliun)
*[[Prabowo Subianto]] (PT. Kiani, hartanya Rp. 1,7 Triliun)
*[[Martha Tilaar]] (pemilik PT. Sariayu, hartanya Rp. 1 Triliun)
*[[Soetrisno Bachir]] (pemilik Ikamuda)
*[[Soetrisno Bachir]] (pemilik Ikamuda)
*[[Probosutedjo]] (Mercu Buana, hartanya Rp. 500 Miliar)
*[[Probosutedjo]] (Mercu Buana, hartanya Rp. 700 Miliar)
*[[Gita Wirjawan]] (Menperdag, Ancora Capital, hartanya Rp. 403 Miliar)
*[[Gita Wirjawan]] (Menperdag, Ancora Capital, hartanya Rp. 403 Miliar)
*HM. Damanhuri (Cawawali Samarinda, hartanya Rp. 224 Miliar, pengusaha sukses)
*HM. Damanhuri (Cawawali Samarinda, hartanya Rp. 224 Miliar, pengusaha sukses)
*R Sandimin (pemilik PT. Satria Kencana, pengusaha Bus dan perternakan di Sumpiuh)
*[[Martha Tilaar]] (pemilik PT. Sariayu)
* [[Siti Rochayah]] (pengusaha Rumah Sakiti asal Kebumen.
*[[Mooryati Soedibyo]] (pemilik PT. Mustika Ratu)
*[[Mooryati Soedibyo]] (pemilik PT. Mustika Ratu)
*[[Sharif Cicip Sutarjo]] (Menteri Kelautan dan Perikanan, hartanya Rp. 158 Miliar)
*[[Sharif Cicip Sutarjo]] (Menteri Kelautan dan Perikanan, hartanya Rp. 158 Miliar)
Baris 107: Baris 110:
*[[Purdi E Chandra]] (pendiri Primagama)
*[[Purdi E Chandra]] (pendiri Primagama)
*[[Bob Sadino]] (pemilik Kemchicks-Kemfood)
*[[Bob Sadino]] (pemilik Kemchicks-Kemfood)
*Yudi Hambali (pemilik PO Sumber Alam)
*Siti Fatimah (Pemilik Melista Group, hartanya Rp. 150 Miliar)
*Siti Fatimah (Pemilik Melista Group, hartanya Rp. 150 Miliar)
*YN. Hari Hardono (Dirut PT. SAM)
*YN. Hari Hardono (Dirut PT. SAM)
Baris 115: Baris 119:
*[[Haeny Relawati Rini Widyastuti]] (mantan Bupati Tuban, hartanya Rp. 85 Miliar, pengusaha sukses)
*[[Haeny Relawati Rini Widyastuti]] (mantan Bupati Tuban, hartanya Rp. 85 Miliar, pengusaha sukses)
*[[Pujiono Cahyo Widianto]] (Cabup Semarang 2005, hartanya Rp. 70 Miliar, pemilik PT. Silenter)
*[[Pujiono Cahyo Widianto]] (Cabup Semarang 2005, hartanya Rp. 70 Miliar, pemilik PT. Silenter)
*[[Buyar Winarso]] (Bupati Kebumen, hartanya Rp. 70 Miliar, pemilik yayasan sekolah)
*[[Rina Iriani]] (Bupati Karanganyar, hartanya Rp. 55 Miliar, pengusaha salon)
*[[Rina Iriani]] (Bupati Karanganyar, hartanya Rp. 55 Miliar, pengusaha salon)
*[[Sukawi Sutarip]] (mantan Walikota Semarang, hartanya Rp. 55 Miliar, pengusaha kontraktor)
*[[Sukawi Sutarip]] (mantan Walikota Semarang, hartanya Rp. 55 Miliar, pengusaha kontraktor)

Revisi per 1 Juli 2014 06.43


Berikut ini adalah daftar tokoh Jawa yang berprofesi sebagai wirausahawan. Berdasarkan demografi, orang Jawa di Indonesia mayoritas tinggal Jateng-DIY dan Jatim. Dari daftar provinsi Indonesia menurut PDRB 2011 dengan data BPS 2011[1] menunjukkan gabungan ekonomi provinsi Jateng, DIY dan Jatim terbesar di Indonesia. Berdasarkan data BPS menunjukkan Usaha Kecil dan Menengah yang didominasi pengusaha pribumi menyumbang 60% ekonomi Indonesia.[2][3]

Latar Belakang

Eksistensi pengusaha Jawa paling awal dapat dilacak pada zaman kerajaan Majapahit. Pedagang asal Tiongkok Wang Ta Yuan mencatat komoditas ekspor pengusaha Jawa saat itu adalah lada, garam, kain, dan burung kakak tua; sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga.[4] Kawasan Laweyan, Surakarta pada abad ke 17-19 menjadi pusat pedagang batik Jawa dan meraih kejayaan dengan banyaknya rumah mewah milik pedagang batik di Laweyan. Namun abad ke 20 kejayaan pedagang batik Laweyan mulai menurun dan hampir punah. Mulai tahun 2005 pedagang batik di Laweyan kembali bangkit.[5][6] Pengusaha di Jepara mengandalkan kerajinan kayu ukiran dan ekspor kayu ukir di Jepara untuk 100 negara dengan nilai sekitar Rp. 1 Triliun.[7] Pengusaha Purbalingga mengandalkan knalpot Purbalingga yang sudah diekspor ke Eropa.[8] 70% produksi kayu berasal dari pulau Jawa terutama kayu jati yang merupakan kayu termahal di Indonesia berasal dari Jateng dan Jatim.[9]

Pengusaha Jawa tradisional berdagang dengan menjual masakan Jawa. Pengusaha Jawa juga erat kaitannya dengan pertanian. Banyak orang pengusaha Jawa sukses bergerak di bidang pertanian karena didukung oleh produksi beras di Jawa. Petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen beras terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.[10] Produksi Bawang merah Jawa yang mencapai 68% produksi nasional telah menciptakan banyak pengusaha bawang sukes di Jawa.[11][12] Produksi kopi Jawa dari jenis Kopi arabika yang terkenal di dunia telah membuat banyak pengusaha Jawa sukses berdagang kopi.[13][14] Harga kopi arabika yang banyak diproduksi di Jawa lebih mahal daripada kopi robusta.[15] Bahkan banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut kopi identik Jawa.[16][17][18][19][20][21][22][23][24] Produksi kopi Indonesia terbesar ke 3 di dunia.[25] Pengusaha Jawa di Sumatera mengandalkan kelapa sawit sebagai barang dagangan utama. Transmigran Jawa mendominasi petani sawit di Sumatera dengan lahan mencapai puluhan hektare.[26][27][28][29]

Pengusaha Jawa terkenal sebelum kemerdekaan

  1. HOS Cokroaminoto, pendiri organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal sebagai Serikat Dagang Islam bulan Mei 1912.
  2. Nitisemito, pelopor rokok kretek zaman penjajahan Belanda.[30]
  3. HM. Sulchan pengusaha pendiri Universitas Islam Sultan Agung.[31]
  4. Samanhudi pengusaha pendiri Serikat Dagang Islam.
  5. Tasripin, pengusaha kulit dari Jawa Tengah yang memiliki Kampung Gandek Puspo. Kampung Kulitan di dalamnya menjadi pusat kerajaan bisnis kulit keluarganya.[32]
  6. Prawiro Suwarno, pengusaha kaya dari Yogyakarta yang memiliki 11 rumah gadai dan mampu memiliki banyak rumah megah berarsitektur Eropa.[33][34][35][36]
  7. M. Nawang Layung, keturunan Taspirin yang tercatat sebagai pengusaha sukses dan sering membagi zakat kepada masyarakat Semarang.[37]

Pengusaha Jawa zaman Orde Lama

  1. R. Rudjito, konglomerat masa orde lama
  2. R.M. Kusmuljono, konglomerat, pengusaha perkebunan

Bidang Bisnis

Bidang bisnis para pengusaha Jawa cukup beragam, di antaranya adalah seperti di bawah ini:

Media cetak

Hotel

Bus

Batik

Makanan

Kosmetik

Perikanan

Konglomerasi

Daftar Pengusaha Jawa

Berikut ini adalah daftar sejumlah pengusaha Jawa dan asetnya berdasarkan Asia Globe dan data KPK.[39]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=52&notab=1.
  2. ^ http://www.beritasatu.com/ekonomi/165442-sektor-ukm-diakui-tetapi-tak-dimodali.html/
  3. ^ http://www.investor.co.id/home/hippi-serap-65-tenaga-kerja-di-indonesia/60467/
  4. ^ Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 434-435.
  5. ^ http://peluangbisniswirausaha.com/menelusuri-peluang-bisnis-batik-eksotis-di-kampung-laweyan-solo-16
  6. ^ http://www.majalahduitindonesia.com/menjual-suasana-kampung-laweyan-tempo-doeloe/
  7. ^ http://regional.kompas.com/read/2011/09/19/03100217/Jepara.Bertopang.pada.Kayu.dan.Ukiran//
  8. ^ http://news.detik.com/read/2011/04/13/233301/1615916/10/permintaan-ekspor-knalpot-meningkat-perajin-terbatas-peralatan//
  9. ^ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/26/mvac5a-menhut-70-persen-produksi-kayu-di-indonesia-dari-pulau-jawa/
  10. ^ http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/
  11. ^ http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/ATAP-Horti2012/Prod-BawangMerah.pdf/
  12. ^ http://www.majalahmaharti.com/2014/01/fortuner-trend-mobilnya-petani-bawang.html/
  13. ^ http://female.kompas.com/read/2011/06/20/0738074/Bambang.dari.Pengelola.Hotel.Jadi.Petani.Kopi/
  14. ^ http://www.majalahwk.com/artikel-artikel/info-usaha/204-edisi-majalah.html
  15. ^ http://industri.kontan.co.id/news/harga-kopi-arabika-dan-robusta-bisa-menanjak-lagi/
  16. ^ http://www.javacoffee.com/
  17. ^ http://brokensecrets.com/2010/01/20/why-is-coffee-called-java/
  18. ^ http://www.bumn.go.id/ptpn12/publikasi/berita/indonesia-produsen-kopi-terbesar-ketiga-dunia-ptpn-xii-bertekad-tingkatkan-produksi-arabika/
  19. ^ http://www.javascafe.com/
  20. ^ http://www.java.be/language.aspx/
  21. ^ http://www.javabeancoffee.com/homepage.html/
  22. ^ http://www.javacoffeehouse.co.uk/
  23. ^ http://www.caffejava.co.za/
  24. ^ http://www.cafejava.info/
  25. ^ http://finance.detik.com/read/2013/06/25/114040/2283360/1036/indonesia-masih-jadi-produsen-kopi-terbesar-no3-di-dunia/
  26. ^ http://www.m.riaupos.co/18736-berita-dulu-bagai-bulan-kesiangan,-kini-bulanan-dapat-jutaan.html#.UviLcmUn-ho/
  27. ^ http://bto.depnakertrans.go.id/ss/artikel.php?aid=1889/
  28. ^ http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/24/1335071/Program.Orde.Baru.Ini.Terbukti.Berhasil.Cetak.Orang.Kaya/
  29. ^ http://finance.detik.com/read/2012/05/03/100547/1907819/4/80-petani-sawit-di-riau-transmigran-asli-jawa/
  30. ^ http://ensiklopediakretek.com/page.php?id=97
  31. ^ http://www.suaramerdeka.com/harian/0710/04/kot05.htm
  32. ^ http://eprints.undip.ac.id/11801//
  33. ^ http://www.thejakartapost.com/news/2005/03/12/kotagede-returns-its-past-glories.html//
  34. ^ http://gudeg.net/id/directory/14/1187/Masjid-Pathok-Negara-Taqwa-Wonokromo.html//
  35. ^ http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&file=268190.pdf&potongan=S1-2013-268190-chapter1.pdf&ftyp=potongan&tahun=2013//
  36. ^ http://m.kompasiana.com/post/read/606853/1/orang-kalang-masyarakat-yang-hilang.html//
  37. ^ http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_smg/2012/08/16/127287/Zakat-Habis-Warga-Miskin-Tetap-Antre-di-Kota-Lama//
  38. ^ http://www.sahidhotels.co.id/home/page/en/Sahid%20Mengelola%20Kawasan%20Resort%20di%20daerah%20Batu%20-%20Malang//
  39. ^ http://acch.kpk.go.id//