Jamur: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 221: | Baris 221: | ||
Tumbuh berkelompok di permukaan tanah di sekitar akar pohon. Memiliki bentuk yang unik, seperti benang atau akar yang keluar dari permukaan tanah. Bagian bawah tangkai berwarna abu-abu, bagian atas berwarna putih, berserbuk putih dan bercabang pada bagian atasnya. Panjang 4-12 cm, lebar 0,3 cm, bagian bawah lebih ramping dari bagian atas. Belum diketahui edibilitasnya. Ditemukan di daerah Sungai Keruh Desa Napalicin Kecamatan Rawas Hulu Sumatera Selatan, pada hutan sekunder kawasan TNKS--> |
Tumbuh berkelompok di permukaan tanah di sekitar akar pohon. Memiliki bentuk yang unik, seperti benang atau akar yang keluar dari permukaan tanah. Bagian bawah tangkai berwarna abu-abu, bagian atas berwarna putih, berserbuk putih dan bercabang pada bagian atasnya. Panjang 4-12 cm, lebar 0,3 cm, bagian bawah lebih ramping dari bagian atas. Belum diketahui edibilitasnya. Ditemukan di daerah Sungai Keruh Desa Napalicin Kecamatan Rawas Hulu Sumatera Selatan, pada hutan sekunder kawasan TNKS--> |
||
==Referensi== |
==Referensi== |
||
{{}} |
{{reflist}} |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 17 Juli 2014 03.02
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof.[1] Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler.[1] Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.[1] Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.[1] Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif.[1] Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.[2] Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen.[2] Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.[2] Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.[2] Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.[2]
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.[2] Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.[2] Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.[2] Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.[2] Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air.[2] Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.[2] Jamur dibedakan menjadi 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.